SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI
Konsep Sistem Client-Server
Diawal perkembangannya perangkat komputer adalah barang yang mahal dan mewah.Pengembangan dan pengoperasiannya rumit dan terpusat. Namun seiring dengan berjalannya waktu yang tadinya proses tersentralisasi dikembangakan menjadi proses terdistribusi sampai pada end user. Hal ini sangat dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi LAN (Local Area Network) di pertengahan tahun 1980 an. Dengan LAN sebuah PC dapat melakukan komunikasi satu dengan lainnya dan dapat saling berbagi resource baik perangkat keras ataupun database. LAN mampu memberikan interkonektivitas yang tidak pernah ada sebelumnya. Untuk dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan sebuah komputer pemproses yang memfasilitasi dan melayani proses sharing semua resource yang ada. Perangkat ini disebut dengan Server. Untuk melakukan Sharing File biasanya dibutuhkan sebuah File Server begitu juga untuk sharing Printer dibutuhkan sebuah Printer Server.
Namun ternyata hal seperti ini belumlah cukup. Jumlah PC yang bertambah dengan sangat cepat seiring dengan berkembangnya sebuah organisasi. Jumlah end user dan client juga bertambah banyak. Kebutuhan akan perangkat menjadi bertambah pula, tidak hanya membutuhkan sebuah printer server, juga dibutuhkan server-server lainnya seperti server pengolahan gambar, server pengolahan suara, dan lainnya. Server-server ini dengan database dan applikasinya harus dapat diakses oleh beberapa PC, ataupun diakses oleh sebuah komputer mainframe melalui sebuah LAN. Sistem seperti ini disebut Sistem Client Server.
Komponen dan Fungsi Sistem Client Server
Gambaran umum konfigurasi Client Server diperlihatkan pada gambar 2. Dengan pendekatan Client Server setiap PC dapat melakukan secara independen sebuah pemrosesan lokal dan mensharing perangkat enterprise melalui LAN. Untuk kasus yang lebih luas kemampuan akses dapat dilakukan melalui MAN (Metropolita Area Network) atau WAN (Wide Area Network). Sebuah database dan program applikasi enterprise misalnya diletakan pada sebuah server dimana setiap end user dapat melakukan akses melalui Client Processor, LAN dan Server.
User
User disini adalah end user yang mengakses client untuk mendapatkan sebuah layanan. End user bisa saja seorang manager perusahaan, professional, karyawan di sebuah perusahaan, atau pelanggan. Ada timbul sedikit kerancuan. Pelanggan dalam sebuah bisnis atau perdagangan disebut dengan client, tapi client ini adalah manusia, jangan dibingungkan dengan istilah client pada pemrosesan komputer. Dapat kita katakan sebuah user atau end user adalah ketika melakukan proses akhir menggunakan sistem client server.
Client
Client dapat berupa sebuah pemproses yang powerful atau dapat juga berupa terminal tua dengan kemampuan proses yang terbatas. Secara mendasar client adalah sebuah PC dengan sistem operasinya sendiri. Sebagian besar pemrosesan banyak dilakukan di sebuah server dimana bagian-bagian dalam lingkup pekerjaannya ditentukan oleh program komputer, inilah yang menyebabkan sistem client server berbeda dengan sistem transaksi tradisional. Sistem client server memungkinkan sebuah teknologi dan applikasinya digunakan bersamaan. Applikasi disini termasuk didalamnya adalah pemroses pesan seperti e-mail, pemproses file lokal seperti DBMS untuk browsing dan penghitungan, atau sharing resource seperti sistem image processing, sistem optical character, sistem advance grafic processing, plotter warna, atau sebuah printer. Perangkat-perangkat ini bisa saja berasal dari berbagai vendor yang ada.
Untuk memfasilitasi query pemprosesan dari client, sebagian besar sistem client server menggunkaan Structured Query Language (SQL) yang merupakan struktur bahasa tingkat tinggi. SQL dengan database relationalnya adalah standar de facto untuk hampir sebagian besar sistem client server. Salah satu komponen terpenting sistem client server adalah User Interface (UI), yang digunakan user untuk berkomunikasi. Bagi user yang seorang programmer, UI tidak mesti user friendly, tapi untuk end user yang bukan programmer sangat dibutuhkan UI yang user friendly. Dibutuhkan Graphical User Interface (GUI) untuk end user karena GUI menampilkan grafis untuk melakukan akses dengan icon-icon tanpa perlu memasukan perintah pemrograman. Kedepannya GUI tidak hanya digunakan untuk menggantikan akses perintah pemprograman tapi juga digunakan untuk grafik, voice, video, animasi, untuk selanjutnya menjadi sebuah teminal multimedia.
Network dan Transmisi
Server dan client dapat terkoneksi dengan sebuah media transmisi. Media transmisi ini dapat berupa kabel, wireless, atau fiber. Dengan media ini memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan enterprice network lebih besar dalam sebuah workgroup atau departemen. Untuk itu dibutuhkan interoperability sebagai contoh operasi dan pertukaran informasi yang heterogen melalui berbagai perangkat software dalam jaringan. Esensinya adalah keterbukaan dalam melakukan pertukaran baik komponen dan software yang berasal dari vendor yang berbeda-beda. Dengan interoperability baik vendor dan customer akan mendapatkan keuntungan.
Interoperability memberikan dampak pada arsitektur jaringan. Awal sebuah arsitektur jaringan adalah SNA namun arsitektur ini bersifar proprietary dan tidak terbuka dengan vendor lainnya. Kemudian sebagian besar orang beralih ke OSI yang di standarkan oleh ISO (International Standards Organization). OSI banyak di gunakan di Eropa namun kurang berkembang di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat muncul TCP/IP yang kemudian di dukung oleh Unix User Group.
Servers
Konektivitas adalah hal yang terpenting namun bukan satu-satunya faktor untuk mendapatkan efisiensi dan efektivitas sharing resource yang dimiliki. Dibutuhkan sebuah perangkat yang memiliki kemampuan mengontrol software, menjalankan program applikasi, dan mengakses database dengan mudah dan cepat. Untuk itulah diperlukan sebuah Server. Sebuah Server harus mendukung spesifikasi yang mendukung resource sharing seperti Network Server Operating System, Multiple User Interface, GUI (Graphic User Interface), dialog oriented cleint – server languange seperti SQL dan database arsitektur. Saat ini resuorce bisa tersebar secara spasial tidak hanya berada dalam batasan sebuah negara namun sudah antar negara yang membutuhkan interkoneksi yang tinggi.
Beberapa software dapat diperoleh dari vendor atau software house. Software tersebut bisa bersifat mainframe centric (sentral) atau PC server centric. Namun selain semua hal yang tersedia pada paket software tersebut tetap dibutuhkan in house sofware development. Juga perlu untuk mengintegrasikan sistem client server dengan sistem informasi yang telah ada dan menggunakan sistem tersebut tidak hanya sebagai end user tapi juga bekerja diantara group end user.
Server melakukan pemprosesan mirip dengan pemrosesan yang ada disisi client. Namun ada sedikit perbedaan, biasanya sebuah server tidak mempunyai User Interface karena didesain untuk networking, memproses database dan memproses applikasi. Pembeda antara pemrosesan client dan server ada pada tanggungjawab dan fungsi dari pemrosesan yang dilakukan. Sebagai contoh sebuah server dapat bertindak sebagai repository dan penyimpanan informasi dalam kasus pada file server.
Tipe dari Server tergantung pada kebutuhan dan tujuan sistem. Dalam beberapa kasus sebuah server harus mampu melakukan multitaskting (membentuk multi fungsi secara simultan), menggunakan multiple operating system, lebih portable, memiliki skalabilitas, dan memiliki waktu respon yang cepat untuk melakukan teleprosesing. Dengan kapabilitas seperti itu menjadikan server memiliki harga yang relatif mahal. Penyebab mahalnya harga server adalah :
Network Management
Gateway function termasuk akses keluar dan e-mail publik
Penyimpanan
File Sharing
Batch processing
Bulletin Board access
Facsimile transmission
Sistem Operasi Terdistribusi
Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen terhubung dalam satu jaringan. Koleksi-koleksi dari objek-objek ini secara tertutup bekerja secara bersama-sama untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan hasil secara lebih, terutama dalam:
file system
name space
Waktu pengolahan
Keamanan
Akses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan sekunder, dan perangkat keras
Sistem operasi terdistribusi bertindak sebagai sebuah infrastruktur/rangka dasar untuk network-transparent resource management. Infrastruktur mengatur low-level resources (seperti Processor, memory, network interface dan peripheral device yang lain) untuk menyediakan sebuah platform untuk pembentukan/penyusunan higher-level resources(seperti Spreadsheet, electronic mail messages, windows).
JENIS SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI
A. Amoeba (Virlie Universiteit)
Amoeba adalah sistem berbasis mikro-kernel yang tanggug yang menjadikan banyak workstation personal menjadi satu sistem terdistribusi secara transparan. Sistem ini sudah banyak digunakan di kalangan akademik,industri dan pemerintah selama 5 tahun
B. MOSIX
Terdapat sebuah solusi untuk masalah pada multicomputer yang disebut MOSIX . Mosix adalag pengembangan dari UNIX yang mengijinkan user untuk menggunakan resource yang ada tanpa ada perubahan level apliasi. Dengan penggunaan yang transparan ,algoritma proses migrasi dinamis,MOSIX melayani servis jaringan seperti NFS, TCP/IP,dari UNIX. Untuk level proses ,dengan menggunakan penyeimbangan load dan distribusi dinamis pada cluster cluster yang homogen.
C. BEOWULF (Hebrew University, Jerusalem, Israel)
Konsep Beowulf ini mulai dikembangkan dengan menggunakan perangkat komputer yang sangat sederhana untuk ukuran sekarang, 16 motherboard 486 DX 100 MHz, ethernet 10baseT (Sterling et al., 1995). Tetapi telah mampu menghasilkan kinerja yang cukup menjanjikan. Beowulf menggunakan protokol komunikasi standard Unix, sehingga kemampuannya menjadi terbatasi oleh protokol ini, akan tetapi dalam pengembangannya Beowulf telah melakukan modifikasi implementasi TCP/IP yang hasilnya sangat membantu kualitas implementasi dari Linux pada umumnya.
Dari sisi pemrograman Beowulf memanfaatkan library Parallel Virtual Machine (PVM) untuk menyusun aplikasinya. Sebagian besar aplikasi yang dijalankan pada model Beowulf ini memang aplikasi jenis komputasi matematis. Beowalf merupakan free-software seperti Linux ataupun FreeBSD yang berjalan pada komputer yang disusun secara pararel yang terhubung dengan jaringan privat berkecepatan tinggi untuk menjalankan tugas perhitungan dengan kemampuan tinggi. Yang dipentingkan dalam Beowulf adalah kecepatan bukan reliabilitas seperti pada komputer cluster Linux. Untuk aplikasi yang berjalan diatasnya dibutuhkan development yang berbeda supaya dapat berjalan. Alasan mengapa orang-orang menggunakan Beowulf karena Beowulf menginginkan super komputer yang murah daripada superkomputer tradisional.
D. Angel (City University of London)
Angel didesain sebagai sistem operasi terdistribusi yang paralel, walaupun sekarang ditargetkan untuk PC dengan jaringan berkecepatan tinggi. Model komputasi ini memiliki manfaal ganda, yaitu memiliki biaya awal yang cukup murah dan juga biaya incremental yang rendah. Dengan memproses titik-titik di jaringan sebagai mesin single yang bersifat shared memory, menggunakan teknik distributed virtual shared memory (DVSM), sistem ini ditujukan baik bagi yang ingin meningkatkan performa dan menyediakan sistem yang portabel dan memiliki kegunaan yang tinggi pada setiap platform aplikasi.
E. CHORUS (Sun Microsystems)
CHORUS merupakan keluarga dari sistem operasi berbasis mikro-kernel untuk mengatasi kebutuhan komputasi terdistribusi tingkat tinggi di dalam bidang telekomunikasi, internetworking, sistem tambahan, realtime, sistem UNIX, supercomputing, dan kegunaan yang tinggi. Multiserver CHORUS/MiX merupakan implementasi dari UNIX yang memberi kebebasan untuk secara dinamis mengintegrasikan bagian-bagian dari fungsi standar di UNIX dan juga service dan aplikasi-aplikasi di dalamnya.
F. GLUnix (University of California, Berkeley)
Sampai saat ini, workstation dengan modem tidak memberikan hasil yang baik untuk membuat eksekusi suatu sistem operasi terdistribusi dalam lingkungan yang shared dengan aplikasi yang berurutan. Hasil dari penelitian ini adalah untuk menempatkan resource untuk performa yang lebih baik baik untuk aplikasi paralel maupun yang seri / berurutan. Untuk merealisasikan hal ini, maka sistem operasi harus menjadwalkan pencabangan dari program pararel, mengidentifikasi idle resource di jaringan, mengijinkan migrasi proses untuk mendukung keseimbangan loading, dan menghasilkan tumpuan untuk antar proses komunikasi.
KELEBIHAN SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI
Pembagian sumber daya antar komputer dibuat lebih mudah.
Sistem terdistribusi menyediakan kinerja yang baik dengan mendistribusikan beban kerja ke komputer-komputer dan mengerjakan bagian dari pekerjaan itu secara bersamaan pada beberapa processor.
Menjadikan sistem keseluruhan lebih handal, karena kegagalan yang terjadi pada salah satu komponen dapat ditangani oleh komputer setingkat lainnya.
KEKURANGAN SISTEM OPERASI TERDISTRIBUS
Dari sisi penggunaan energi yang digunakan untuk ‘menghidupkan’ komputer-komputer yang digunakan sebagai cluster. Dan peralatan pendukung lainnya misal piranti jaringan yang digunakan untuk menghubungkan antar komputer.
Dari sisi teknis yang melibatkan banyak komponen, tentu saja delay komunikasi tidak dapat diprediksikan dan tidak ada referensi clock yang universal yang dapat dijadikan system clock.
Komputer saling terhubung dengan ethernet card. Tentu saja untuk mendukung komputasi yang cepat diperlukan koneksi jaringan yang cepat pula. Kebutuhan ethernet card untuk tiap PC tidak hanya satu tergantung jenis konfigurasi apa yang digunakan.
SUMBER:
http://dennycharter.wordpress.com/2008/05/21/konsep-sistem-client-server/
http://www.jejaring.web.id/sistem-operasi-terdistribusi/
Minggu, 23 November 2014
KOMUNIKASI ANTAR SERVER DAN CLIENT SERTA PROTOKOL
Komunikasi antar server dan client serta protokol
I.Gambaran komunikasi antara Server dan Client
Komunikasi yang terjadi antara server dan client adalah saling memberi dan menerima data melalui networking.
berikut merupakan kegunaan client dan Server
Client
Mengatur user interface
Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai
Memproses aplikasi
Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server
Memberikan response balik kepada pemakai
Menyediakan akses basis data secara bersamaanMenyediakan kontrol recovery
Server
Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client
Memeriksa autorisasi
Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
Memelihara data dictionary
II.Protokol
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Protocol digunakan untuk menentukan jenis layanan yang akan dilakukan pada internet.
Contoh-contoh Protokol:
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.
Point-to-Point Protocol
Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan. PPP didefinisikan pada RFC 1661 dan RFC 1662.
HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) suatu protokol yang digunakan oleh WWW (World Wide Web). HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client. HTTP juga mengatur aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini.
III.Susunan Protokol
Susunan Protokol Jaringan Komputer
Jaringan di organ sasikan sebagai suatu tumpukan lap san (layer).Tujuan tiap lapisan adalah memberikan layanan kepada lapisan yang berada di atasnya. Misal lapisan 1 memberi layanan terhadap lapisan 2. Masing-masing lapisan memiliki protokol.Protokol adalah aturan suatu "percakapan"yang dapat dilakukan.Protokol mendefinisikan format,urutan pesan yang di kirim dan diterima antar sistem pada jaringan dan melakukan operasi pengiriman dan penerimaan pesan.Protokol lapisan n pada satu mesin akan berbicara dengan protokol lapisan n pula pada mesin lainnya.Dengan kata lain,komunikasi antar pasangan lapisan N,harus menggunakan protokol yang sama.Misal, protokol lapisan 3 adalah IP,maka akan ada pertukaran data secara virtual dengan protokol lap san 3,yaitu IP,pada stasiun lain.
contoh gambar:
VI.Fungsi Protokol
Fragmentasi dan reassembly : Fungsi dari fragmentasi dan reassembly adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi tadi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket berita yang lengkap.
Encaptulation : Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi berita yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi, dan lain-lain.
Connection control : Fungsi dari connection control adalah membangun hubungan komunikasi dari transmitter dan receiver, yang mana dalam membangun hubungan ini termasuk dalam hal pengiriman data, serta mengakhiri hubungan.
Flow control : Fungsi dari flow control adalah mengatur perjalanan data dari transmitter dan receiver
Error control : Dalam pengiriman data tidak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan
Transmission service : Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan, serta perlindungan data.
Sumber:
http://www.varia.web.id/2014/02/protokol-dan-susunan-protokol.html
http://dinda-rompas.blogspot.com/2012/11/pengertian-dan-jenis-jenis-protokol.html
I.Gambaran komunikasi antara Server dan Client
Komunikasi yang terjadi antara server dan client adalah saling memberi dan menerima data melalui networking.
berikut merupakan kegunaan client dan Server
Client
Mengatur user interface
Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai
Memproses aplikasi
Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server
Memberikan response balik kepada pemakai
Menyediakan akses basis data secara bersamaanMenyediakan kontrol recovery
Server
Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client
Memeriksa autorisasi
Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
Memelihara data dictionary
II.Protokol
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Protocol digunakan untuk menentukan jenis layanan yang akan dilakukan pada internet.
Contoh-contoh Protokol:
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.
Point-to-Point Protocol
Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan. PPP didefinisikan pada RFC 1661 dan RFC 1662.
HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) suatu protokol yang digunakan oleh WWW (World Wide Web). HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client. HTTP juga mengatur aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini.
III.Susunan Protokol
Susunan Protokol Jaringan Komputer
Jaringan di organ sasikan sebagai suatu tumpukan lap san (layer).Tujuan tiap lapisan adalah memberikan layanan kepada lapisan yang berada di atasnya. Misal lapisan 1 memberi layanan terhadap lapisan 2. Masing-masing lapisan memiliki protokol.Protokol adalah aturan suatu "percakapan"yang dapat dilakukan.Protokol mendefinisikan format,urutan pesan yang di kirim dan diterima antar sistem pada jaringan dan melakukan operasi pengiriman dan penerimaan pesan.Protokol lapisan n pada satu mesin akan berbicara dengan protokol lapisan n pula pada mesin lainnya.Dengan kata lain,komunikasi antar pasangan lapisan N,harus menggunakan protokol yang sama.Misal, protokol lapisan 3 adalah IP,maka akan ada pertukaran data secara virtual dengan protokol lap san 3,yaitu IP,pada stasiun lain.
contoh gambar:
VI.Fungsi Protokol
Fragmentasi dan reassembly : Fungsi dari fragmentasi dan reassembly adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi tadi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket berita yang lengkap.
Encaptulation : Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi berita yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi, dan lain-lain.
Connection control : Fungsi dari connection control adalah membangun hubungan komunikasi dari transmitter dan receiver, yang mana dalam membangun hubungan ini termasuk dalam hal pengiriman data, serta mengakhiri hubungan.
Flow control : Fungsi dari flow control adalah mengatur perjalanan data dari transmitter dan receiver
Error control : Dalam pengiriman data tidak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan
Transmission service : Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan, serta perlindungan data.
Sumber:
http://www.varia.web.id/2014/02/protokol-dan-susunan-protokol.html
http://dinda-rompas.blogspot.com/2012/11/pengertian-dan-jenis-jenis-protokol.html
Kamis, 20 November 2014
SKEMA JARINGAN DAN PROTOKOL
A. Komunikasi Data
Komunikasi data adalah perpindahan dari server ke client atau sebaliknya. Proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, sepeti internet.
B. Susunan Protocol
Aplikasi: OSI (Open System Interconection)
Presentasi: Convert
Session: Contoh pemberitahuan pada chat sosial media
Transport: Memecahkan Data
Network: Alamat IP
Data link: Alamat server
Fisik: Berupa Hadware
C. Fungsi Protocol
1. Fragmentasi
Fungsi dari fragmentasi dan reasembly adalah membagi informasi yang dikirim
menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi
dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi
paket informasi yang lengkap.
2. Escapsulasi
Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi informasi yang dikirimkan dengan
address, kode-kode koreksi dan lain-lain.
3. Flow Control
Berfungsi sebagai pengatur perjalanan datadari sisi pengirim ke sisi penerima.
4. Error Control
Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses
pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control
adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data
dikirimkan.
5. Transmission Server
Adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.
6. Connection Control
Fungsi dari Connection control adalah membangun hubungan (connection)
komunikasi dari sisi pengirim dan sisi penerima, dimana dalam membangun
hubungan ini juga termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri
hubungan.
D. Metode Protocol
RPC(Remote Procedure Call)
Kelebihan
Perfect
Efektif
Easy
Kekuarangan
Tidak fleksibel
OOP
Refrensi:
http://singgihss.wordpress.com/2013/04/09/fungsi-protokol-dalam-komunikasi-data/
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_data
http://afizlah.blogspot.com/2014/10/skema-jaringan-dan-protokol.html
Komunikasi data adalah perpindahan dari server ke client atau sebaliknya. Proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, sepeti internet.
B. Susunan Protocol
Aplikasi: OSI (Open System Interconection)
Presentasi: Convert
Session: Contoh pemberitahuan pada chat sosial media
Transport: Memecahkan Data
Network: Alamat IP
Data link: Alamat server
Fisik: Berupa Hadware
C. Fungsi Protocol
1. Fragmentasi
Fungsi dari fragmentasi dan reasembly adalah membagi informasi yang dikirim
menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi
dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi
paket informasi yang lengkap.
2. Escapsulasi
Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi informasi yang dikirimkan dengan
address, kode-kode koreksi dan lain-lain.
3. Flow Control
Berfungsi sebagai pengatur perjalanan datadari sisi pengirim ke sisi penerima.
4. Error Control
Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses
pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control
adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data
dikirimkan.
5. Transmission Server
Adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.
6. Connection Control
Fungsi dari Connection control adalah membangun hubungan (connection)
komunikasi dari sisi pengirim dan sisi penerima, dimana dalam membangun
hubungan ini juga termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri
hubungan.
D. Metode Protocol
RPC(Remote Procedure Call)
Kelebihan
Perfect
Efektif
Easy
Kekuarangan
Tidak fleksibel
OOP
Refrensi:
http://singgihss.wordpress.com/2013/04/09/fungsi-protokol-dalam-komunikasi-data/
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_data
http://afizlah.blogspot.com/2014/10/skema-jaringan-dan-protokol.html
Jumat, 07 November 2014
FILE SERVICE DAN NAMA SERVICE
Sistem Terdistribusi
Skema berikut penjelasan mengenai file servis dan nama servis
1. Jelaskan skema dan contoh proses File Service pada sistem terdistribusi antara client dan server!
Dengan LAN sebuah PC dapat melakukan komunikasi satu dengan lainnya dan dapat saling berbagi resource baik perangkat keras ataupun database. LAN mampu memberikan interkonektivitas yang tidak pernah ada sebelumnya. Untuk dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan sebuah komputer pemproses yang memfasilitasi dan melayani proses sharing semua resource yang ada. Perangkat ini disebut dengan Server.
Untuk melakukan Sharing File biasanya dibutuhkan sebuah File Server begitu juga untuk sharing Printer dibutuhkan sebuah Printer Server. Namun ternyata hal seperti ini belumlah cukup. Jumlah PC yang bertambah dengan sangat cepat seiring dengan berkembangnya sebuah organisasi. Jumlah end user dan client juga bertambah banyak. Kebutuhan akan perangkat menjadi bertambah pula, tidak hanya membutuhkan sebuah printer server, juga dibutuhkan server-server lainnya seperti server pengolahan gambar, server pengolahan suara, dan lainnya. Server-server ini dengan database dan applikasinya harus dapat diakses oleh beberapa PC, ataupun diakses oleh sebuah komputer mainframe melalui sebuah LAN. Sistem seperti ini disebut Sistem Client Server seperti digambarkan pada Gambar 1 dibawah ini.
Gambar 1. Skema Sistem Client-Server
proses File Service pada sistem terdistribusi antara client dan server
Contoh Prosesnya adalah:
Ketika anda mencoba mengunduh file dari Internet menggunakan Windows Internet Explorer pada sistem operasi Windows, proses pengunduhan berhenti merespon dan terputus. Masalah terjadi ketika anda menggunakan modem USB yang mempunyai kecepatan transfer data lebih cepat atau sama dengan 240 kilobits per detik (Kbps), nah file service akan berfungsi sebagai penyedia layanan untuk file yang anda unduh tersebut.
2. Jelaskan skema dan contoh proses Name Service pada sebuah sistem terdistribusi!
Name Service dalam Sistem Terdistribusi merupakan layanan penamaan yang berfungsi untuk menyimpan naming context, yakni kumpulan binding nama dengan objek, tugasnya untuk me-resolve nama. Pengaksesan resource pada sistem terdistribusi yang memerlukan:
· Nama resource (untuk pemanggilan),
· Alamat (lokasi resource tsb),
· Rute (bagaimana mencapai lokasi tsb).
Name Service memiliki konsentrasi pada aspek penamaan dan pemetaan antara nama & alamat, bukan pada masalah rute, yang dibahas di Jaringan Komputer. Resource yang dipakai dalam Name Service adalah: komputer, layanan, remote object, berkas, pemakai.
Contoh penamaan pada aplikasi sistem terdistribusi:
· URL untuk mengakses suatu halaman web.
· Alamat e-mail utk komunikasi antar pemakai.
Penguraian Naming Domains untuk mengakses resource dari URL
Contoh Name Service:
· DNS (Domain Name Service) – memetakan nama domain ke alamat
· GNS (Global Name Service) – memetakan global name ke atribut-atribut dan skalabilitas, dapat menangani perubahan
· X500 directory service – memetakan nama orang ke dalam alamat suatu e-mail dan nomor telepon
· Jini discovery service – mencari objek sesuai dengan atribut yang ada
Sumber:
http://sived.wordpress.com/2012/06/04/penerapan-client-server-pada-jaringan-komputer/
http://teg849.wordpress.com/2011/04/27/name-service/
Skema berikut penjelasan mengenai file servis dan nama servis
1. Jelaskan skema dan contoh proses File Service pada sistem terdistribusi antara client dan server!
Dengan LAN sebuah PC dapat melakukan komunikasi satu dengan lainnya dan dapat saling berbagi resource baik perangkat keras ataupun database. LAN mampu memberikan interkonektivitas yang tidak pernah ada sebelumnya. Untuk dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan sebuah komputer pemproses yang memfasilitasi dan melayani proses sharing semua resource yang ada. Perangkat ini disebut dengan Server.
Untuk melakukan Sharing File biasanya dibutuhkan sebuah File Server begitu juga untuk sharing Printer dibutuhkan sebuah Printer Server. Namun ternyata hal seperti ini belumlah cukup. Jumlah PC yang bertambah dengan sangat cepat seiring dengan berkembangnya sebuah organisasi. Jumlah end user dan client juga bertambah banyak. Kebutuhan akan perangkat menjadi bertambah pula, tidak hanya membutuhkan sebuah printer server, juga dibutuhkan server-server lainnya seperti server pengolahan gambar, server pengolahan suara, dan lainnya. Server-server ini dengan database dan applikasinya harus dapat diakses oleh beberapa PC, ataupun diakses oleh sebuah komputer mainframe melalui sebuah LAN. Sistem seperti ini disebut Sistem Client Server seperti digambarkan pada Gambar 1 dibawah ini.
Gambar 1. Skema Sistem Client-Server
proses File Service pada sistem terdistribusi antara client dan server
Contoh Prosesnya adalah:
Ketika anda mencoba mengunduh file dari Internet menggunakan Windows Internet Explorer pada sistem operasi Windows, proses pengunduhan berhenti merespon dan terputus. Masalah terjadi ketika anda menggunakan modem USB yang mempunyai kecepatan transfer data lebih cepat atau sama dengan 240 kilobits per detik (Kbps), nah file service akan berfungsi sebagai penyedia layanan untuk file yang anda unduh tersebut.
2. Jelaskan skema dan contoh proses Name Service pada sebuah sistem terdistribusi!
Name Service dalam Sistem Terdistribusi merupakan layanan penamaan yang berfungsi untuk menyimpan naming context, yakni kumpulan binding nama dengan objek, tugasnya untuk me-resolve nama. Pengaksesan resource pada sistem terdistribusi yang memerlukan:
· Nama resource (untuk pemanggilan),
· Alamat (lokasi resource tsb),
· Rute (bagaimana mencapai lokasi tsb).
Name Service memiliki konsentrasi pada aspek penamaan dan pemetaan antara nama & alamat, bukan pada masalah rute, yang dibahas di Jaringan Komputer. Resource yang dipakai dalam Name Service adalah: komputer, layanan, remote object, berkas, pemakai.
Contoh penamaan pada aplikasi sistem terdistribusi:
· URL untuk mengakses suatu halaman web.
· Alamat e-mail utk komunikasi antar pemakai.
Penguraian Naming Domains untuk mengakses resource dari URL
Contoh Name Service:
· DNS (Domain Name Service) – memetakan nama domain ke alamat
· GNS (Global Name Service) – memetakan global name ke atribut-atribut dan skalabilitas, dapat menangani perubahan
· X500 directory service – memetakan nama orang ke dalam alamat suatu e-mail dan nomor telepon
· Jini discovery service – mencari objek sesuai dengan atribut yang ada
Sumber:
http://sived.wordpress.com/2012/06/04/penerapan-client-server-pada-jaringan-komputer/
http://teg849.wordpress.com/2011/04/27/name-service/
Jumat, 10 Oktober 2014
DEFINISI SISTEM TERDISTRIBUSI
DEFINISI SISTEM TERDISTRIBUSI
Sistem terdistribusi adalah suatu komputer otonom yang bersifat transparan dan terdiri dari kesatuan elemen-elemen yang berinteraksi secara sistematis antara satu dengan yang lainnya.
Dari segi pengguna, user menggunakannya sebagai satu kesatuan komputer. Dalam sistem terdistribusi ini, terdapat lah sebuah jaringan yang merupakan sarana yang menjembatani komunikasi antar elemen. Bagian terluar dari sistem terdistribusi ini adalah sebuah client. Aplikasi client disini adalah front end yang akan berhubungan langsung dengan sistem. Dibelakangnya terdapat beberapa lapisan logik seperti presentation server, bussiness object server dan database server. Sistem terdistribusi disini juga membutuhkan sebuah proxy server. Lapisan yang berada dibelakang front end ini tersembunyi dari pengguna(transparancy).
Jika server dalam suatu sistem distribusi down atau mengalami gangguan, maka proses transaksi antar client akan disimpan di dalammemory si client tersebut(dalam hal ini client adalah sebuah komputer). Apabila server sudah kembali normal, maka proses transaksi tersebut akan dilanjutkan kembali.
Sistem Terdistribusi terdiri dari dua kata yaitu “ Sistem” dan “Terdistribusi”. Sistem terdistribusi merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membentuk satu kesatuan untuk menyelesaikan satu tujuan yang spesifik ataumenjalangkan sperangkat fungsi. Adapun terdistribusi berasal dari kata “distribusi” yang merupakan lawan kata “sentralisasi” yang artinya penyebaran, sirkulasi, penyerahan, pembagian menjadi bagian-bagian kecil.
Sistem terdistribusi dengan pemisalan aplikasi client tersebut dapat memungkinkan dibuat aplikasi yang terkonsentrasi memenuhi kebutuhan pengguna atau user.
Dengan demikian aplikasi tersebut dapat dibuat menjadi aplikasi yang kecil dan memiliki tingkat portabilitas yang tinggi. Dengan teknologi sekarang ini memungkinkan penggagas sistem untuk meletakkan aplikasi ini pada mobile yang memiliki processor seperti handphone dan PDA.
Gambar 1 Kumpulan berbagai komputer dalam sistem terdistribusi.
Manfaatnya:
• Performance
Sekumpulan prosesor dapat menyediakan kinerja yang lebih tinggi daripada komputer yang terpusat
• Distribution
Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika dipisah dalam mesin yang berbeda (contoh: aplikasi perbankan, komersial)
• Reliability
Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, tidak akan mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan
• Incremental Growth
Mesin baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses meningkat
Sharing Data/Resource
Resource adalah:
– Segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer.
– Meliputi hardware (e.g. disk, printer, scanner), juga software (berkas, basis data,
obyek data).
• Communication
Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia
Karakteristik sistem terdistribusi adalah sebagai berikut:
Resource Access and Sharing
Openness (keterbukaan)
Concurrency
Scalability
Fault Tolerance (toleransi kesalahan)
Transparency
1. Resource Access and Sharing
Kemampuan menggunakan hardware, software atau data dimanapun dan kapanpun. Karakteristik ini juga yang menentukan siapa saja yang dapat mengakses sebuah resource dalam sebuah sistem terdistribusi. Salah satu contohnya dalam sebuah web, terdapat .htaccessyang hanya dapat diakses oleh user-user yang telah memiliki grant access terhadap file tersebut.
2. Openness (Keterbukaan)
Sebuah keterbukaan dalam sistem terdistribusi memiliki pengertian kemampuan sebuah sistem dalam mengembangkan fleksibilitas terhadap peningkatan kinerja sebuah sistem. Seperti penambahan module baru dan ketersediaan extension / plugin yang dapat terkoneksi dengan sistem lain. Contoh karakteristik ini misalkan sebuah aplikasi web banking yang dapat terhubung dengan sistem web milik perusahaan finance.
3. Concurrency
Semua proses dalam sistem terdistribusi dilakukan secara concurrency (secara bersama-sama). Hal ini dilakukan untuk mencegah inkonsistensi dan ketidak valid an sebuah data dan proses. Sebagai contoh dalam sebuah aplikasi web yang diakses oleh banyak user. Ketika server melakukan sebuah update. Maka semua user yang mengakses halaman web tersebut akan langsung mendapatkan update terbaru tersebut.
4. Scalability
Skalabilitas memiliki pengertian bahwa sebuah sistem terdistribusi harus dapat ditingkatkan kinerjanya tanpa mengubah komponen-komponen di dalamnya. Sebagai contoh, sebuah aplikasi web yang digunakan oleh user yang terlalu banyak. Maka untuk meningkatkan kinerja dari web tersebut agar tidak terjadi overload atau system down maka perlu dilakukan upgrade processor dan ram. Dalam proses upgrading tersebut, komponen dalam web tidak perlu diubah.
5. Fault Tolerance (Toleransi Kesalahan)
Kesalahan pasti terjadi dalam sebuah sistem. Entah itu disebabkan karena masalah jaringan, power supply, bencana alam atau human error. Sebuah sistem terdistribusi dirancang memliki kemampuan untuk menangani hal-hal tersebut. Contoh dalam hal ini adalah dibangunnya sebuah clustering server. Dimana ketika server utama mengalami down karena beberapa penyebab kesalahan, maka extended server langsung membackup sistem utama dan menggantikannya.
6. Transparency
Secara umum, transparansi disini tidak berlaku untuk user biasa yang mengutamakan fungsionalitas, apakah ia sedang menggunakan sistem yang terdistribusi atau tidak. Namun secara khusus bagi seorang pengelola baik itu developer atau administrator sistem sangat perlu untuk mengetahui arsitektur dari sistem yang sedang digunakan karena untuk mempermudah bagi mereka dalam mengembangkan dan memelihara sistem tersebut.
Ada empat alasan utama untuk membangun sistem terdistribusi, yaitu:
1. Resource Sharing. Dalam sistem terdistribusi, situs-situs yang berbeda saling terhubung satu sama lain melalui jaringan sehingga situs yang satu dapat mengakses dan menggunakan sumber daya yang terdapat dalam situs lain. Misalnya, user di situs A dapat menggunakan laser printer yang dimiliki situs B dan sebaliknya user di situs B dapat mengakses file yang terdapat di situs A.
2. Computation Speedup. Apabila sebuah komputasi dapat dipartisi menjadi beberapa subkomputasi yang berjalan bersamaan, maka sistem terdistribusi akan mendistribusikan subkomputasi tersebut ke situs-situs dalam sistem. Dengan demikian, hal ini meningkatkan kecepatan komputasi (computation speedup).
3. Dalam sistem terdistribusi, apabila sebuah situs mengalami kegagalan, maka situs yang tersisa dapat melanjutkan operasi yang sedang berjalan. Hal ini menyebabkan reliabilitas sistem menjadi lebih baik.
4. Ketika banyak situs saling terhubung melalui jaringan komunikasi, user dari situs-situs yang berbeda mempunyai kesempatan untuk dapat bertukar informasi.
Tantangan-tantangan yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem terdistribusi:
1. Keheterogenan perangkat/multiplisitas perangkat. Suatu sistem terdistribusi dapat dibangun dari berbagai macam perangkat yang berbeda, baik sistem operasi, H/W maupun S/W.
2. Setiap perangkat memiliki antarmuka (interface) yang di-publish ke komponen lain. Perlu integrasi berbagai komponen yang dibuat oleh programmer atau vendor yang berbeda.
3. Shared resources dan transmisi informasi/data perlu dilengkapi dengan enkripsi.
Penanganan Setiap perangkat dapat mengalami kegagalan secara independen. Namun, perangkat lain harus tetap berjalan dengan baik.
4. Concurrency of components. Pengaksesan suatu komponen/sumber daya secara bersamaan oleh banyak pengguna.
Bagi pemakai, keberadaan berbagai perangkat (multiplisitas perangkat) dalam sistem terdistribusi tampak sebagai satu sistem saja.
Model-model Dalam Sistem Terdistribusi
1. Model client-server
Sistem yang terdiri dari kumpulan – kumpulan proses disebut dengan server, dan memberikan layanan kepada user yang disebut dengan client.
Model client-server biasanya berbasiskan protokol request/reply. Contoh implementasi nya, atara lain RPC (Remote Procedure Calling) dan RMI (Remote Method Invocation) :
- client mengirimkan request berupa pesan ke server untuk mengakses suatu service.
- server menerima pesan tersebut dan mengeksekusi request client dan mereply hasil ke client.
2. Model Multiple Server
Service disediakan oleh beberapa server
Contoh:
– Sebuah situs yang jalankan dibeberapa server
Server menggunakan replikasi atau database terdistribusi.
3. Model Proxy Server
Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang di atur oleh server lain. Biasa nya proxy server di pakai untuk menyimpan hasil copy web resources. Ketika client melakukan request ke server, hal yang pertama dilakukanadalah memeriksa proxy server apakah yang dimita oleh client terdapatpada proxy server. Proxy server dapat diletakkan pada setiap client atau dapat di pakaibersama oleh beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan performance dan availibity dengan mencegah frekwensi akses ke server.
4. Model Peer to Peer
Dimana sistem dapat berfungsi sebagai client atau server.
Sistem terdistribusi adalah suatu komputer otonom yang bersifat transparan dan terdiri dari kesatuan elemen-elemen yang berinteraksi secara sistematis antara satu dengan yang lainnya.
Dari segi pengguna, user menggunakannya sebagai satu kesatuan komputer. Dalam sistem terdistribusi ini, terdapat lah sebuah jaringan yang merupakan sarana yang menjembatani komunikasi antar elemen. Bagian terluar dari sistem terdistribusi ini adalah sebuah client. Aplikasi client disini adalah front end yang akan berhubungan langsung dengan sistem. Dibelakangnya terdapat beberapa lapisan logik seperti presentation server, bussiness object server dan database server. Sistem terdistribusi disini juga membutuhkan sebuah proxy server. Lapisan yang berada dibelakang front end ini tersembunyi dari pengguna(transparancy).
Jika server dalam suatu sistem distribusi down atau mengalami gangguan, maka proses transaksi antar client akan disimpan di dalammemory si client tersebut(dalam hal ini client adalah sebuah komputer). Apabila server sudah kembali normal, maka proses transaksi tersebut akan dilanjutkan kembali.
Sistem Terdistribusi terdiri dari dua kata yaitu “ Sistem” dan “Terdistribusi”. Sistem terdistribusi merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membentuk satu kesatuan untuk menyelesaikan satu tujuan yang spesifik ataumenjalangkan sperangkat fungsi. Adapun terdistribusi berasal dari kata “distribusi” yang merupakan lawan kata “sentralisasi” yang artinya penyebaran, sirkulasi, penyerahan, pembagian menjadi bagian-bagian kecil.
Sistem terdistribusi dengan pemisalan aplikasi client tersebut dapat memungkinkan dibuat aplikasi yang terkonsentrasi memenuhi kebutuhan pengguna atau user.
Dengan demikian aplikasi tersebut dapat dibuat menjadi aplikasi yang kecil dan memiliki tingkat portabilitas yang tinggi. Dengan teknologi sekarang ini memungkinkan penggagas sistem untuk meletakkan aplikasi ini pada mobile yang memiliki processor seperti handphone dan PDA.
Gambar 1 Kumpulan berbagai komputer dalam sistem terdistribusi.
Manfaatnya:
• Performance
Sekumpulan prosesor dapat menyediakan kinerja yang lebih tinggi daripada komputer yang terpusat
• Distribution
Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika dipisah dalam mesin yang berbeda (contoh: aplikasi perbankan, komersial)
• Reliability
Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, tidak akan mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan
• Incremental Growth
Mesin baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses meningkat
Sharing Data/Resource
Resource adalah:
– Segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer.
– Meliputi hardware (e.g. disk, printer, scanner), juga software (berkas, basis data,
obyek data).
• Communication
Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia
Karakteristik sistem terdistribusi adalah sebagai berikut:
Resource Access and Sharing
Openness (keterbukaan)
Concurrency
Scalability
Fault Tolerance (toleransi kesalahan)
Transparency
1. Resource Access and Sharing
Kemampuan menggunakan hardware, software atau data dimanapun dan kapanpun. Karakteristik ini juga yang menentukan siapa saja yang dapat mengakses sebuah resource dalam sebuah sistem terdistribusi. Salah satu contohnya dalam sebuah web, terdapat .htaccessyang hanya dapat diakses oleh user-user yang telah memiliki grant access terhadap file tersebut.
2. Openness (Keterbukaan)
Sebuah keterbukaan dalam sistem terdistribusi memiliki pengertian kemampuan sebuah sistem dalam mengembangkan fleksibilitas terhadap peningkatan kinerja sebuah sistem. Seperti penambahan module baru dan ketersediaan extension / plugin yang dapat terkoneksi dengan sistem lain. Contoh karakteristik ini misalkan sebuah aplikasi web banking yang dapat terhubung dengan sistem web milik perusahaan finance.
3. Concurrency
Semua proses dalam sistem terdistribusi dilakukan secara concurrency (secara bersama-sama). Hal ini dilakukan untuk mencegah inkonsistensi dan ketidak valid an sebuah data dan proses. Sebagai contoh dalam sebuah aplikasi web yang diakses oleh banyak user. Ketika server melakukan sebuah update. Maka semua user yang mengakses halaman web tersebut akan langsung mendapatkan update terbaru tersebut.
4. Scalability
Skalabilitas memiliki pengertian bahwa sebuah sistem terdistribusi harus dapat ditingkatkan kinerjanya tanpa mengubah komponen-komponen di dalamnya. Sebagai contoh, sebuah aplikasi web yang digunakan oleh user yang terlalu banyak. Maka untuk meningkatkan kinerja dari web tersebut agar tidak terjadi overload atau system down maka perlu dilakukan upgrade processor dan ram. Dalam proses upgrading tersebut, komponen dalam web tidak perlu diubah.
5. Fault Tolerance (Toleransi Kesalahan)
Kesalahan pasti terjadi dalam sebuah sistem. Entah itu disebabkan karena masalah jaringan, power supply, bencana alam atau human error. Sebuah sistem terdistribusi dirancang memliki kemampuan untuk menangani hal-hal tersebut. Contoh dalam hal ini adalah dibangunnya sebuah clustering server. Dimana ketika server utama mengalami down karena beberapa penyebab kesalahan, maka extended server langsung membackup sistem utama dan menggantikannya.
6. Transparency
Secara umum, transparansi disini tidak berlaku untuk user biasa yang mengutamakan fungsionalitas, apakah ia sedang menggunakan sistem yang terdistribusi atau tidak. Namun secara khusus bagi seorang pengelola baik itu developer atau administrator sistem sangat perlu untuk mengetahui arsitektur dari sistem yang sedang digunakan karena untuk mempermudah bagi mereka dalam mengembangkan dan memelihara sistem tersebut.
Ada empat alasan utama untuk membangun sistem terdistribusi, yaitu:
1. Resource Sharing. Dalam sistem terdistribusi, situs-situs yang berbeda saling terhubung satu sama lain melalui jaringan sehingga situs yang satu dapat mengakses dan menggunakan sumber daya yang terdapat dalam situs lain. Misalnya, user di situs A dapat menggunakan laser printer yang dimiliki situs B dan sebaliknya user di situs B dapat mengakses file yang terdapat di situs A.
2. Computation Speedup. Apabila sebuah komputasi dapat dipartisi menjadi beberapa subkomputasi yang berjalan bersamaan, maka sistem terdistribusi akan mendistribusikan subkomputasi tersebut ke situs-situs dalam sistem. Dengan demikian, hal ini meningkatkan kecepatan komputasi (computation speedup).
3. Dalam sistem terdistribusi, apabila sebuah situs mengalami kegagalan, maka situs yang tersisa dapat melanjutkan operasi yang sedang berjalan. Hal ini menyebabkan reliabilitas sistem menjadi lebih baik.
4. Ketika banyak situs saling terhubung melalui jaringan komunikasi, user dari situs-situs yang berbeda mempunyai kesempatan untuk dapat bertukar informasi.
Tantangan-tantangan yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem terdistribusi:
1. Keheterogenan perangkat/multiplisitas perangkat. Suatu sistem terdistribusi dapat dibangun dari berbagai macam perangkat yang berbeda, baik sistem operasi, H/W maupun S/W.
2. Setiap perangkat memiliki antarmuka (interface) yang di-publish ke komponen lain. Perlu integrasi berbagai komponen yang dibuat oleh programmer atau vendor yang berbeda.
3. Shared resources dan transmisi informasi/data perlu dilengkapi dengan enkripsi.
Penanganan Setiap perangkat dapat mengalami kegagalan secara independen. Namun, perangkat lain harus tetap berjalan dengan baik.
4. Concurrency of components. Pengaksesan suatu komponen/sumber daya secara bersamaan oleh banyak pengguna.
Bagi pemakai, keberadaan berbagai perangkat (multiplisitas perangkat) dalam sistem terdistribusi tampak sebagai satu sistem saja.
Model-model Dalam Sistem Terdistribusi
1. Model client-server
Sistem yang terdiri dari kumpulan – kumpulan proses disebut dengan server, dan memberikan layanan kepada user yang disebut dengan client.
Model client-server biasanya berbasiskan protokol request/reply. Contoh implementasi nya, atara lain RPC (Remote Procedure Calling) dan RMI (Remote Method Invocation) :
- client mengirimkan request berupa pesan ke server untuk mengakses suatu service.
- server menerima pesan tersebut dan mengeksekusi request client dan mereply hasil ke client.
2. Model Multiple Server
Service disediakan oleh beberapa server
Contoh:
– Sebuah situs yang jalankan dibeberapa server
Server menggunakan replikasi atau database terdistribusi.
3. Model Proxy Server
Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang di atur oleh server lain. Biasa nya proxy server di pakai untuk menyimpan hasil copy web resources. Ketika client melakukan request ke server, hal yang pertama dilakukanadalah memeriksa proxy server apakah yang dimita oleh client terdapatpada proxy server. Proxy server dapat diletakkan pada setiap client atau dapat di pakaibersama oleh beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan performance dan availibity dengan mencegah frekwensi akses ke server.
4. Model Peer to Peer
Dimana sistem dapat berfungsi sebagai client atau server.
Kamis, 24 April 2014
Pidato Tentang Korupsi
Assalamualaikum wr.wb.
Marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang dikaruniakan Allah SWT sehingga pada saat ini kita masih diberi kesehatan untuk tetap dapat beraktivitas.
Shalawat dan salam kita sanjungkan ke haribaan junjungan besar kita, nabi agung, nabi mulia, nabi Muhammad Saw. Dialah sebagai seorang pendobrak dekadensi moral manusia. Melalui jerih payah, pengorbanan, dan perjuangan beliaulah, kita dapat terbebas dari kekufuran, kejahiliyahan dan kehinaan. Demikian halnya, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan untuk keluarganya, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman. Atas jerih payah, pengorbanan dan keikhlasan merekalah, cahaya Islam dapat terbit di belahan timur bumi ini, Indonesia, tanpa KKN, tanpa pemaksaan dan tanpa penjajahan.
Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Nur Setiati yang telah memberikan kesempatan sehingga saya dapat menyampaikan pidato hukum berjudul ‘Negara Melawan Hukum’.
Kata korupsi memang sudah tidak asing lagi bagi kita. Secara harfiah arti kata korupsi adalah mengambil atau mencuri hak yang bukan miliknya dengan memanfaatkan jabatan dan secara sembunyi-sembunyi. Banyak kasus korupsi yang terjadi di negara kita. Salah satunya, yaitu pada saat ini kasus korupsi yang gencar diberitakan di media adalah kasus penggelapan pajak oleh oknum pegawai pajak koruptor yang kita kenal dengan julukan si mafia pajak, Gayus Tambunan.
Para hadirin yang saya hormati, kenapa di negara kita ini para koruptor Mental, keimanan dan kurang tegasnya sanksi yang akan di terima menjadi beberapa alasan untuk saat ini, bukti kurang tegas nya hukum tentang koruptor ini.
Bagaimana agar situasi tersebut tidak memburuk dan para koruptor di tindak sebagaimana mestinya ? Penjara khusus koruptor , penjara khusus koruptor ini adalah penjara yang tidak memberikan fasilitas dan di jaga oleh orang yang bermental tinggi sehingga tidak mudah terperngaruh ucapan para koruptor.
Peranan pemerintah mengenai korupsi yang terjadi di negara kita seharusnya lebih memastikan semua para koruptor di tahan dengan tindakan yang semesinya pemerintah juga harus lebih di meningkatkan penjagaan agar tidak terjadi praktik-praktik korup lagi . beberapa pelajar di beberapa daerah di negara kita menyampaikan usul-usul dari seperti pemiskinan terhadap para koruptor dan pemberian KTP khusus koruptor dan penegasan kembali terhadap para koruptor.
Hadirin yang saya hormati , negara kita tidak memerlukan orang yang hanya memiliki kepintaran saja melainkan orang yang memiliki kejujuran dan jika kepribadian yang besar sehingga tidak mudah terpengaruh orang lain seharusnya kita mementingkan kualitas bukan kuantitas terlalu banyak orang yang pintar tetapi hanya segelintir orang yang memiliki kejujuran.
Generasi anak bangsa negara yang baik harus lah di didik dengan baik dan tidak terlalu mementingkan iQ tetapi emotional dan spiritual yang tinggi sehingga tidak lahir koruptor-koruptor di masa yang akan datang.
Aksi untuk melawan korupsi harus di tangani dengan serius karena kita semua mengharapkan korupsi akan terkikis lenyap dari negara kita . untuk itu kita harus bersama-sama melawan korupsi bagi pelajar belajar di tingkatkan sikap di perbaharui agar menjadi generasi yang lebih baik dari sekarang.
Sekian dan terimakasih.
wassalamu'alaikum wr. wb.
Marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang dikaruniakan Allah SWT sehingga pada saat ini kita masih diberi kesehatan untuk tetap dapat beraktivitas.
Shalawat dan salam kita sanjungkan ke haribaan junjungan besar kita, nabi agung, nabi mulia, nabi Muhammad Saw. Dialah sebagai seorang pendobrak dekadensi moral manusia. Melalui jerih payah, pengorbanan, dan perjuangan beliaulah, kita dapat terbebas dari kekufuran, kejahiliyahan dan kehinaan. Demikian halnya, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan untuk keluarganya, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman. Atas jerih payah, pengorbanan dan keikhlasan merekalah, cahaya Islam dapat terbit di belahan timur bumi ini, Indonesia, tanpa KKN, tanpa pemaksaan dan tanpa penjajahan.
Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Nur Setiati yang telah memberikan kesempatan sehingga saya dapat menyampaikan pidato hukum berjudul ‘Negara Melawan Hukum’.
Kata korupsi memang sudah tidak asing lagi bagi kita. Secara harfiah arti kata korupsi adalah mengambil atau mencuri hak yang bukan miliknya dengan memanfaatkan jabatan dan secara sembunyi-sembunyi. Banyak kasus korupsi yang terjadi di negara kita. Salah satunya, yaitu pada saat ini kasus korupsi yang gencar diberitakan di media adalah kasus penggelapan pajak oleh oknum pegawai pajak koruptor yang kita kenal dengan julukan si mafia pajak, Gayus Tambunan.
Para hadirin yang saya hormati, kenapa di negara kita ini para koruptor Mental, keimanan dan kurang tegasnya sanksi yang akan di terima menjadi beberapa alasan untuk saat ini, bukti kurang tegas nya hukum tentang koruptor ini.
Bagaimana agar situasi tersebut tidak memburuk dan para koruptor di tindak sebagaimana mestinya ? Penjara khusus koruptor , penjara khusus koruptor ini adalah penjara yang tidak memberikan fasilitas dan di jaga oleh orang yang bermental tinggi sehingga tidak mudah terperngaruh ucapan para koruptor.
Peranan pemerintah mengenai korupsi yang terjadi di negara kita seharusnya lebih memastikan semua para koruptor di tahan dengan tindakan yang semesinya pemerintah juga harus lebih di meningkatkan penjagaan agar tidak terjadi praktik-praktik korup lagi . beberapa pelajar di beberapa daerah di negara kita menyampaikan usul-usul dari seperti pemiskinan terhadap para koruptor dan pemberian KTP khusus koruptor dan penegasan kembali terhadap para koruptor.
Hadirin yang saya hormati , negara kita tidak memerlukan orang yang hanya memiliki kepintaran saja melainkan orang yang memiliki kejujuran dan jika kepribadian yang besar sehingga tidak mudah terpengaruh orang lain seharusnya kita mementingkan kualitas bukan kuantitas terlalu banyak orang yang pintar tetapi hanya segelintir orang yang memiliki kejujuran.
Generasi anak bangsa negara yang baik harus lah di didik dengan baik dan tidak terlalu mementingkan iQ tetapi emotional dan spiritual yang tinggi sehingga tidak lahir koruptor-koruptor di masa yang akan datang.
Aksi untuk melawan korupsi harus di tangani dengan serius karena kita semua mengharapkan korupsi akan terkikis lenyap dari negara kita . untuk itu kita harus bersama-sama melawan korupsi bagi pelajar belajar di tingkatkan sikap di perbaharui agar menjadi generasi yang lebih baik dari sekarang.
Sekian dan terimakasih.
wassalamu'alaikum wr. wb.
Biodata Diri
Biodata Diri
Nama : Ruli
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/ Tgl Lahir : Bogor, 16-07-1990
Status : Single
Alamat : Jln. Caringin II RT 03 RW 01 No. 81 kel. Bedahan Kec. Sawangan Kota Depok Kode Pos 16519
No. Telp : 089652380808
Agama : Islam
Pendidikan
1997-2003 : MI Khoirul Huda
2003-2006 : MTs. Salafiyah
2006-2009 : SMK Taman Ilmu
2010 : Universitas Gunadarma
Personality
Seorang yang : Insya Allah Sabar,jujur,ramah,pekerja keras.
Data Keluarga
Nama Ayah : Sapri
Nama Ibu : Nasih
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln. Caringin II RT 03 RW 01 No. 81 kel. Bedahan Kec. Sawangan Kota Depok Kode Pos 16519
Nama : Ruli
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/ Tgl Lahir : Bogor, 16-07-1990
Status : Single
Alamat : Jln. Caringin II RT 03 RW 01 No. 81 kel. Bedahan Kec. Sawangan Kota Depok Kode Pos 16519
No. Telp : 089652380808
Agama : Islam
Pendidikan
1997-2003 : MI Khoirul Huda
2003-2006 : MTs. Salafiyah
2006-2009 : SMK Taman Ilmu
2010 : Universitas Gunadarma
Personality
Seorang yang : Insya Allah Sabar,jujur,ramah,pekerja keras.
Data Keluarga
Nama Ayah : Sapri
Nama Ibu : Nasih
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln. Caringin II RT 03 RW 01 No. 81 kel. Bedahan Kec. Sawangan Kota Depok Kode Pos 16519
KEBUDAYAAN ACEH
KEBUDAYAAN ACEH
1. Letak Geografis
Aceh merupakan propinsi yang paling ujung letaknya di sebelah utara pulau Sumatra. Daerah ini dapat dikatakan seluas 55.390 km2. Batas yang paling Utara dari NegaraIndonesia adalah salah satu pulau, Pulau We yang termasuk daerah Aceh, yang terletak di lintang Utara 6o. Daerah yang luas ini dibagi dalam delapan daerah tingkat II (Kabupaten) ialah: Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Barat, dan Aceh Selatan.
Dalam sejarah Melayu, nama Aceh adalah Lam Muri; Marco Polo, seorang saudagar Venesia yang singgah di Peureulak pada tahun 1292 menyebutnya Lambri; kemudia orang Portugis mempergunakan nama Akhem; orang Belanda mempergunakan nama Akhin, sedangkan orang Aceh sendiri menyebut daerah mereka Aceh.
2. Bahasa dan Tulisan
Bahasa Aceh termasuk rumpun Bahasa Austronesia. Di daerah Aceh sendiri ada beberapa bahasa yang masing-masing pembicaraannya saling tidak dapat dimengerti. Ini disebabkan karena bahasa-bahasa itu berkembang melalui proses pemecahan dan isolasi yang lama antara kelompok-kelompok yang mengucapkan bahasa-bahasa tersebut. Di propinsi Aceh terdapat empat bahasa:
1. Bahasa Gayo-Alas, yang diucapkan oleh orang-orang Gayo dan Alas, penduduk Aceh Tengah
2. Bahasa Aneuk Jamee, yang khusus merupakan bahasa dari orang-orang Aceh Selatan dan Aceh Barat dan diucapkan kira-kira oleh 20% dari orang Aceh.
3. Bahasa Tamiang, yang tersebar di dekat perbatasan Aceh dengan Sumatra Timur, yang mendapat pengaruh dari bahasa Sumatra Timur dan yang diucapkan kira-kira oleh 10% dari orang Aceh.
4. Bahasa Aceh, yaitu bahasa yang diucapkan oleh penduduk Aceh Timur, Aceh Utara, Pidie, dan sebagian penduduk Aceh Barat, atau 70% dari orang Aceh.
Di samping itu masing-masing daerah Kabupaten mempunyai logat-logat bahasa yang berbeda-beda, dan di daerah lingkungan kabupaten sendiripun logat mereka kadang-kadang berbeda.
Tulisan-tulisan Aceh menggunakan huruf Arab Melayu. Huruf ini dikenal setelah datangnya agama Islam di Aceh. Orang-orang Aceh menyebut huruf Arab-Melayu itu HurufJawoe. Sampai saat ini, tulisan-tulisan itulah yang banyak digunakan oleh kalangan orang-orang tua, sehingga oleh karena itu orang Aceh bisa dianggap buta huruf. Berbeda di kalangan muda yang mengikuti pendidikan modern yang lebih mengenal tulisan latin, maka huruf ini tidak dikenal lagi.
3. Bentuk Desa
Desa bagi orang Aceh disebut gampong. Setiap gampong terdiri atas kelompok rumah yang letaknya saling berdekatan dan setiap desa mempunyai 50 sampai 100 buah rumah. Desa merupakan pusat kehidupan masyarakat, yang termasuk ke dalam masyarakat hukum territorial yang terkecil.
Rumah orang Aceh didirikan di atas tiang kayu atau bahan bambu, berdasarkan pada kemampuan orang. Dahulu tujuannya untuk menghindarkan diri dari serangan binatang buas. Rumah itu biasanya berbentuk bujur sangkar dan menghadap dari timur ke barat, tangganya selalu menghadap ke utara atau selatan, atapnya terdiri dari daun rumbia yang dianyam dan kebanyakan mempunyai daya tahan sampai 20 tahun, tiangnya terbuat dari kayu yang telah dijadikan balok-balok, lantainya dibuat dari papan dan terkadang dari bamboo, rumah kuno umumnya tidak menggunakan paku, tetapi menggunakan tali rotan untuk menyambung. Rumah-rumah itu didirikan berkelompok, dan bagi orang yang memiliki hubungan kekerabatan rumahnya dibangun berderet-deret, dan kadang-kadang hanya dibatasi pagar penghalang. Setiap rumah mempunyai halaman yang ditanami dengan tumbuhan-tumbuhan berguna yang bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Di Aceh Tengah ada bentuk desa yang sedikit berbeda, disana rumah-rumah didirikan berkelompok-kelompok, dan kebun-kebun berda di sekitar kompleks rumah itu.
Rumah-rumah mereka kebanyakan hanya khusus untuk makan malam dan tidur saja, karena selama siang hari mereka mencari kesenangan di luar rumah. Akibatnya ibu menggantikan tugas ayah sebagai pendidik, dan tidak heran apabila anak sudah besar terasa ada sebuah pagar pemisah antara anak dan ayah.
Kegiatan penduduk desa sangat besar bagi kemajuan desa tersebut. Mereka bersama-sama beribadah dan membangun tempat ibadah seperti mesjid dan meunasah (madrasah), bergotong royong untuk kebersihan dan kesehatan desa. Tugas in adalah rutinitas pada hari jum’at, sedangkan hari lain dipakai untuk bekerja di sawah sebagai mata pencaharian pokok dari hampir setiap desa di Aceh.
4. Mata Pencaharian
Mata pencaharian pokok orang Aceh adalah bertani di sawah dan lading dengan tanaman pokok berupa padi, cengkeh, lada, kelapa, dll. Masyarakat yang bermukin di sepanjang pantai umumnya menjadi nelayan.
Sebagian besar orang Alas hidup dari pertanian di sawah atau lading, terutama yang bermukin di kampong (kute). Tanam Alas merupakan lumbung padi di Daerah Istimewa Aceh. Di samping itu penduduk berternak kuda, kerbau, sapi, dan kambing untuk dijual atau dipekerjakan di sawah.
Sedangkan orang Aneuk Jameehidup dari bersawah, berkebun, dan berladang, serta mencari ikan bagi penduduk yang tinggal di daerah [antai. Disamping itu ada yang melakukankegiatan berdagang secara tetap (berniago), salah satunya dengan cara menjajakan barang dagangannya dari kampong ke kampong (penggaleh). Sedangkan pda masyarakat Gayo adalah dominannya berkebun, terutama tanaman kopi.
Mata pencaharian orang Tamiang adalah bercocok tanam padi di sawah atau di lading. Penduduk yang ebrdiam di daerah pantai menangkap ikan dan membuat aran dari pohon bakau. Adapula yang menjadi buruh perkebunan atau pedagang.
5. Sistem Kekerabatan
Dalam sistem kekerabatan, bentuk kekerabatan yang terpenting adalah keluarga inti dengan prinsip bilateral. Adat menetap sesudah menikah bersifat matrilokal, yaitu tinggal di rumah orangtua istri selama beberapa waktu. Sedangkan anak merupakan tanggung jawab ayah sepenuhnya.
Pada orang Alas garis keturunan ditarik berdasarkan prinsip patrilineal atau menurut garis keturunan laki-laki. Sistem perkawinan yang berlaku adalah eksogami merge, yaitumencari jodoh dari luar merge sendiri. Adat menetap sesudah menikah bersifat virilokal, yang terpusat di kediama keluarga pihak laki-laki. Gabungan dari beberapa keluarga luas disebut tumpuk. Kemudian beberapa tumpuk bergabung membentuk suatu federasi adapt yang disebut belah (paroh masyarakat).
Dalam sestem kekerabatan tampaknya terdapat kombinasi antara budaya Minangkabau dan Aceh. Haris keturunan diperhitungkan berdasarkan prinsip bilateral, sedangkan adat menetap sesudah nikah adalah uxorilikal (tinggal dalam lingkungan keluarga pihak wanita). Kerabat pihak ayah mempunyai kedudukan yang kuat dalam hal pewarisan dan perwalian, sedangkan ninik mamak berasal dari kerabat pihak ibu. Kelompok kekerabatan yang terkecil adalah keluarga inti yang disebut rumah tanggo. Ayah berperan sebagai kepala keluarga yang mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan keluarganya. Tanggung jawab seorang ibu yang utama adalah mengasuh anak dan mengatur rumah tangga.
Pada masyarakat gayo, garis keturunan ditarik berdasarkan prinsip patrilineal. Sistem perkawinan yang berlaku berdasarkan tradisi adalah eksogami belah, dengan adat menetap sesudah nikah yang patrilokal (juelen) atau matriokal (angkap). Kelompok kekerabatan terkecil disebut saraine (keluarga inti). Kesatuan beberapa keluarga inti disebut sara dapur. Pada masa lalu beberapa sara dapur tinggal bersama dalam sebuah rumah panjang, sehingga disebut sara umah. Beberapa buah rumah panjang bergabung ke dalam satu belah (klen).
Dalam sistem kekerabatan masyarakat Tamiang digunakan prinsip patrilineal, yaitu menarik garis keturunan berdasarkan garislaki-laki. Adat menetap sesudah nikah yang umum dilakukan adalah adat matrilokal, yaitu bertempat tinggal di lingkungan kerabat wanita.
6. Sistem Kemasyarakatan
Bentuk kesatuan hidup setempat yang terkecil disebut gampong (kampung atau desa) yang dikepalai oleh seorang geucik atau kecik. Dalam setiap gampong ada sebuah meunasah (madrasah) yang dipimpin seorang imeum meunasah. Kumpulan dari beberapa gampong disebut mukim yang dipimpin oleh seorang uleebalang, yaitu para panglima yang berjasa kepada sultan. Kehidupan sosial dan keagamaan di setiap gampong dipimpin oleh pemuka-pemuka adat dan agama, seperti imeum meunasah, teungku khatib, tengku bile, dan tuha peut (penasehat adat).
Pada masa lalu Tanah Alas terbagi atas dua daerah kekuasaan yang dipimpin oleh dua orang kejerun, yaitu daerah Kejerun Batu Mbulan dan daerah Kejerun Bambel. Kejerun dibantu oleh seorang wakil yang disebut Raje Mude, dan empat unsur pimpinan yang disebut Raje Berempat. Setiap unsur pimpinan Raje Berempat membawahi beberapa kampung atau desa (Kute), sedangkan masing-masing kute dipimpin oleh seorang Pengulu.Suatu kute biasanya dihuni oleh satu atau beberapa klen (merge). Masing-masing keluarga luas menghuni sebuah rumah panjanga.
Masyarakat Gayo hidup dalam komuniti kecil yang disebut kampong. Setiap kampong dikepalai oleh seorang gecik. Kumpulan beberapa kampung disebut kemukiman, yang dipimpin oleh mukim. Sistem pemerintahan tradisional berupa unsur kepemimpinan yang disebut sarak opat, terdiri dari : reje, petue, imeum, dan sawudere. Pada masa sekarang beberapa buah kemukiman merupakan bagian dari kecamatan, dengan unsur-unsur kepemimpinan terdiri atas: gecik, wakil gecik, imeum, dan cerdik pandai yang mewakili rakyat.
7. Religi dan Agama
Aceh termasuk salah satu daerah yang paling awal menerima agama Islam. Oleh sebab itu propinsi ini dikenal dengan sebutan "Serambi Mekah", maksudnya "pintu gerbang" yang paling dekat antara Indonesia dengan tempat dari mana agama tersebut berasal. Meskipun demikian kebudayaan asli Aceh tidak hilang begitu saja, sebaliknya beberapa unsur kebudayaan setempat mendapat pengaruh dan berbaur dengan kebudayaan Islam. Dengan demikian kebudayaan hasil akulturasi tersebut melahirkan corak kebudayaan Islam-Aceh yang khas. Di dalam kebudayaan tersebut masih terdapat sisa-sisa kepercayaan animisme dan dinamisme.
8. Kesenian
Corak kesenian Aceh memang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam, namun telah diolah dan disesuaikan dengan nilai-nilai budaya yang berlaku. Seni tari yang terkenal dari Aceh antara lain seudati, seudati inong, dan seudati tunang. Seni lain yang dikembangkan adalah seni kaligrafi Arab, seperti yang banyak terlihat pada berbagai ukiran mesjid, rumah adat, alat upacara, perhiasan, dan sebagainnya. Selain itu berkembang seni sastra dalam bentuk hikayat yang bernafaskan Islam, seperti Hikayat Perang Sabil.
Bentuk-bentuk kesenian Aneuk Jamee berasal dari dua budaya yang berasimilasi.. Orang Aneuk Jamee mengenal kesenian seudati, dabus (dabuih), dan ratoh yang memadukan unsur tari, musik, dan seni suara. Selain itu dikenal kaba, yaitu seni bercerita tentang seorang tokoh yang dibumbui dengan dongeng.
Suatu unsur budaya yang tidak pernah lesu di kalangan masyarakat Gayo adalah kesenian, yang hampir tidak pernah mengalami kemandekan bahkan cenderung berkembang. Bentuk kesenian Gayo yang terkenal, antara lain tan saman dan seni teater yang disebut didong. Selain untuk hiburan dan rekreasi, bentuk-bentuk kesenian ini mempunyai fungsi ritual, pendidikan, penerangan, sekaligus sebagai sarana untuk mempertahankan keseimbangan dan struktur sosial masyarakat. Di samping itu ada pula bentuk kesenian bines, guru didong, dan melengkap (seni berpidato berdasarkan adat), yang juga tidak terlupakan dari masa ke masa.
9. Peralatan
Orang Aceh terkenal sebagai prajuri-prajurit tangguh penentang penjajah, dengan bersenjatakan rencong, ruduh (kelewang), keumeurah paneuk (bedil berlaras pendek), peudang (pedang), dan tameung (tameng). Senjata-senjata tersebut umumnya dibuat sendiri.
10. Pembangunan dan Modernisasi
Rakyat pedesaaan masih kurang dalam hal pendidikan dan penerangan. Pendidikan umum yang moderen adalah media yang ampuh untuk membawa perubahan dan pembangunan. Sebenarnya Aceh mempunyai potensi yang besar untuk membangun, hanya cara menggerakkannnya yang kurang. Penggeraknya adalah pemimpin-pemimpin dan orang-orang yang berpengaruh di desa, seperti keusyik dan orang-orang yang berwibawa, seperti Teungku.
Modernisasi dalam bidang pemerintahan belum tererealisir dengan baik dan sering membawa atau menimbulkan birokrasi dalam arti buruk yang diakibatkan karena korelasi antara peraturan-peraturan dan pelaksanaannya.
Modernisasi dalam bidang teknologi juga belum banyak terlihat terutama pada masyarakat yang tinggal di pedalaman. Walaupun demikian, telah diusahakan menggunakan teknologi dalam pertanian, seperti pembuatan pupuk buatan, penyemprotan hama dan lain-lain.
1. Letak Geografis
Aceh merupakan propinsi yang paling ujung letaknya di sebelah utara pulau Sumatra. Daerah ini dapat dikatakan seluas 55.390 km2. Batas yang paling Utara dari NegaraIndonesia adalah salah satu pulau, Pulau We yang termasuk daerah Aceh, yang terletak di lintang Utara 6o. Daerah yang luas ini dibagi dalam delapan daerah tingkat II (Kabupaten) ialah: Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Barat, dan Aceh Selatan.
Dalam sejarah Melayu, nama Aceh adalah Lam Muri; Marco Polo, seorang saudagar Venesia yang singgah di Peureulak pada tahun 1292 menyebutnya Lambri; kemudia orang Portugis mempergunakan nama Akhem; orang Belanda mempergunakan nama Akhin, sedangkan orang Aceh sendiri menyebut daerah mereka Aceh.
2. Bahasa dan Tulisan
Bahasa Aceh termasuk rumpun Bahasa Austronesia. Di daerah Aceh sendiri ada beberapa bahasa yang masing-masing pembicaraannya saling tidak dapat dimengerti. Ini disebabkan karena bahasa-bahasa itu berkembang melalui proses pemecahan dan isolasi yang lama antara kelompok-kelompok yang mengucapkan bahasa-bahasa tersebut. Di propinsi Aceh terdapat empat bahasa:
1. Bahasa Gayo-Alas, yang diucapkan oleh orang-orang Gayo dan Alas, penduduk Aceh Tengah
2. Bahasa Aneuk Jamee, yang khusus merupakan bahasa dari orang-orang Aceh Selatan dan Aceh Barat dan diucapkan kira-kira oleh 20% dari orang Aceh.
3. Bahasa Tamiang, yang tersebar di dekat perbatasan Aceh dengan Sumatra Timur, yang mendapat pengaruh dari bahasa Sumatra Timur dan yang diucapkan kira-kira oleh 10% dari orang Aceh.
4. Bahasa Aceh, yaitu bahasa yang diucapkan oleh penduduk Aceh Timur, Aceh Utara, Pidie, dan sebagian penduduk Aceh Barat, atau 70% dari orang Aceh.
Di samping itu masing-masing daerah Kabupaten mempunyai logat-logat bahasa yang berbeda-beda, dan di daerah lingkungan kabupaten sendiripun logat mereka kadang-kadang berbeda.
Tulisan-tulisan Aceh menggunakan huruf Arab Melayu. Huruf ini dikenal setelah datangnya agama Islam di Aceh. Orang-orang Aceh menyebut huruf Arab-Melayu itu HurufJawoe. Sampai saat ini, tulisan-tulisan itulah yang banyak digunakan oleh kalangan orang-orang tua, sehingga oleh karena itu orang Aceh bisa dianggap buta huruf. Berbeda di kalangan muda yang mengikuti pendidikan modern yang lebih mengenal tulisan latin, maka huruf ini tidak dikenal lagi.
3. Bentuk Desa
Desa bagi orang Aceh disebut gampong. Setiap gampong terdiri atas kelompok rumah yang letaknya saling berdekatan dan setiap desa mempunyai 50 sampai 100 buah rumah. Desa merupakan pusat kehidupan masyarakat, yang termasuk ke dalam masyarakat hukum territorial yang terkecil.
Rumah orang Aceh didirikan di atas tiang kayu atau bahan bambu, berdasarkan pada kemampuan orang. Dahulu tujuannya untuk menghindarkan diri dari serangan binatang buas. Rumah itu biasanya berbentuk bujur sangkar dan menghadap dari timur ke barat, tangganya selalu menghadap ke utara atau selatan, atapnya terdiri dari daun rumbia yang dianyam dan kebanyakan mempunyai daya tahan sampai 20 tahun, tiangnya terbuat dari kayu yang telah dijadikan balok-balok, lantainya dibuat dari papan dan terkadang dari bamboo, rumah kuno umumnya tidak menggunakan paku, tetapi menggunakan tali rotan untuk menyambung. Rumah-rumah itu didirikan berkelompok, dan bagi orang yang memiliki hubungan kekerabatan rumahnya dibangun berderet-deret, dan kadang-kadang hanya dibatasi pagar penghalang. Setiap rumah mempunyai halaman yang ditanami dengan tumbuhan-tumbuhan berguna yang bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Di Aceh Tengah ada bentuk desa yang sedikit berbeda, disana rumah-rumah didirikan berkelompok-kelompok, dan kebun-kebun berda di sekitar kompleks rumah itu.
Rumah-rumah mereka kebanyakan hanya khusus untuk makan malam dan tidur saja, karena selama siang hari mereka mencari kesenangan di luar rumah. Akibatnya ibu menggantikan tugas ayah sebagai pendidik, dan tidak heran apabila anak sudah besar terasa ada sebuah pagar pemisah antara anak dan ayah.
Kegiatan penduduk desa sangat besar bagi kemajuan desa tersebut. Mereka bersama-sama beribadah dan membangun tempat ibadah seperti mesjid dan meunasah (madrasah), bergotong royong untuk kebersihan dan kesehatan desa. Tugas in adalah rutinitas pada hari jum’at, sedangkan hari lain dipakai untuk bekerja di sawah sebagai mata pencaharian pokok dari hampir setiap desa di Aceh.
4. Mata Pencaharian
Mata pencaharian pokok orang Aceh adalah bertani di sawah dan lading dengan tanaman pokok berupa padi, cengkeh, lada, kelapa, dll. Masyarakat yang bermukin di sepanjang pantai umumnya menjadi nelayan.
Sebagian besar orang Alas hidup dari pertanian di sawah atau lading, terutama yang bermukin di kampong (kute). Tanam Alas merupakan lumbung padi di Daerah Istimewa Aceh. Di samping itu penduduk berternak kuda, kerbau, sapi, dan kambing untuk dijual atau dipekerjakan di sawah.
Sedangkan orang Aneuk Jameehidup dari bersawah, berkebun, dan berladang, serta mencari ikan bagi penduduk yang tinggal di daerah [antai. Disamping itu ada yang melakukankegiatan berdagang secara tetap (berniago), salah satunya dengan cara menjajakan barang dagangannya dari kampong ke kampong (penggaleh). Sedangkan pda masyarakat Gayo adalah dominannya berkebun, terutama tanaman kopi.
Mata pencaharian orang Tamiang adalah bercocok tanam padi di sawah atau di lading. Penduduk yang ebrdiam di daerah pantai menangkap ikan dan membuat aran dari pohon bakau. Adapula yang menjadi buruh perkebunan atau pedagang.
5. Sistem Kekerabatan
Dalam sistem kekerabatan, bentuk kekerabatan yang terpenting adalah keluarga inti dengan prinsip bilateral. Adat menetap sesudah menikah bersifat matrilokal, yaitu tinggal di rumah orangtua istri selama beberapa waktu. Sedangkan anak merupakan tanggung jawab ayah sepenuhnya.
Pada orang Alas garis keturunan ditarik berdasarkan prinsip patrilineal atau menurut garis keturunan laki-laki. Sistem perkawinan yang berlaku adalah eksogami merge, yaitumencari jodoh dari luar merge sendiri. Adat menetap sesudah menikah bersifat virilokal, yang terpusat di kediama keluarga pihak laki-laki. Gabungan dari beberapa keluarga luas disebut tumpuk. Kemudian beberapa tumpuk bergabung membentuk suatu federasi adapt yang disebut belah (paroh masyarakat).
Dalam sestem kekerabatan tampaknya terdapat kombinasi antara budaya Minangkabau dan Aceh. Haris keturunan diperhitungkan berdasarkan prinsip bilateral, sedangkan adat menetap sesudah nikah adalah uxorilikal (tinggal dalam lingkungan keluarga pihak wanita). Kerabat pihak ayah mempunyai kedudukan yang kuat dalam hal pewarisan dan perwalian, sedangkan ninik mamak berasal dari kerabat pihak ibu. Kelompok kekerabatan yang terkecil adalah keluarga inti yang disebut rumah tanggo. Ayah berperan sebagai kepala keluarga yang mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan keluarganya. Tanggung jawab seorang ibu yang utama adalah mengasuh anak dan mengatur rumah tangga.
Pada masyarakat gayo, garis keturunan ditarik berdasarkan prinsip patrilineal. Sistem perkawinan yang berlaku berdasarkan tradisi adalah eksogami belah, dengan adat menetap sesudah nikah yang patrilokal (juelen) atau matriokal (angkap). Kelompok kekerabatan terkecil disebut saraine (keluarga inti). Kesatuan beberapa keluarga inti disebut sara dapur. Pada masa lalu beberapa sara dapur tinggal bersama dalam sebuah rumah panjang, sehingga disebut sara umah. Beberapa buah rumah panjang bergabung ke dalam satu belah (klen).
Dalam sistem kekerabatan masyarakat Tamiang digunakan prinsip patrilineal, yaitu menarik garis keturunan berdasarkan garislaki-laki. Adat menetap sesudah nikah yang umum dilakukan adalah adat matrilokal, yaitu bertempat tinggal di lingkungan kerabat wanita.
6. Sistem Kemasyarakatan
Bentuk kesatuan hidup setempat yang terkecil disebut gampong (kampung atau desa) yang dikepalai oleh seorang geucik atau kecik. Dalam setiap gampong ada sebuah meunasah (madrasah) yang dipimpin seorang imeum meunasah. Kumpulan dari beberapa gampong disebut mukim yang dipimpin oleh seorang uleebalang, yaitu para panglima yang berjasa kepada sultan. Kehidupan sosial dan keagamaan di setiap gampong dipimpin oleh pemuka-pemuka adat dan agama, seperti imeum meunasah, teungku khatib, tengku bile, dan tuha peut (penasehat adat).
Pada masa lalu Tanah Alas terbagi atas dua daerah kekuasaan yang dipimpin oleh dua orang kejerun, yaitu daerah Kejerun Batu Mbulan dan daerah Kejerun Bambel. Kejerun dibantu oleh seorang wakil yang disebut Raje Mude, dan empat unsur pimpinan yang disebut Raje Berempat. Setiap unsur pimpinan Raje Berempat membawahi beberapa kampung atau desa (Kute), sedangkan masing-masing kute dipimpin oleh seorang Pengulu.Suatu kute biasanya dihuni oleh satu atau beberapa klen (merge). Masing-masing keluarga luas menghuni sebuah rumah panjanga.
Masyarakat Gayo hidup dalam komuniti kecil yang disebut kampong. Setiap kampong dikepalai oleh seorang gecik. Kumpulan beberapa kampung disebut kemukiman, yang dipimpin oleh mukim. Sistem pemerintahan tradisional berupa unsur kepemimpinan yang disebut sarak opat, terdiri dari : reje, petue, imeum, dan sawudere. Pada masa sekarang beberapa buah kemukiman merupakan bagian dari kecamatan, dengan unsur-unsur kepemimpinan terdiri atas: gecik, wakil gecik, imeum, dan cerdik pandai yang mewakili rakyat.
7. Religi dan Agama
Aceh termasuk salah satu daerah yang paling awal menerima agama Islam. Oleh sebab itu propinsi ini dikenal dengan sebutan "Serambi Mekah", maksudnya "pintu gerbang" yang paling dekat antara Indonesia dengan tempat dari mana agama tersebut berasal. Meskipun demikian kebudayaan asli Aceh tidak hilang begitu saja, sebaliknya beberapa unsur kebudayaan setempat mendapat pengaruh dan berbaur dengan kebudayaan Islam. Dengan demikian kebudayaan hasil akulturasi tersebut melahirkan corak kebudayaan Islam-Aceh yang khas. Di dalam kebudayaan tersebut masih terdapat sisa-sisa kepercayaan animisme dan dinamisme.
8. Kesenian
Corak kesenian Aceh memang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam, namun telah diolah dan disesuaikan dengan nilai-nilai budaya yang berlaku. Seni tari yang terkenal dari Aceh antara lain seudati, seudati inong, dan seudati tunang. Seni lain yang dikembangkan adalah seni kaligrafi Arab, seperti yang banyak terlihat pada berbagai ukiran mesjid, rumah adat, alat upacara, perhiasan, dan sebagainnya. Selain itu berkembang seni sastra dalam bentuk hikayat yang bernafaskan Islam, seperti Hikayat Perang Sabil.
Bentuk-bentuk kesenian Aneuk Jamee berasal dari dua budaya yang berasimilasi.. Orang Aneuk Jamee mengenal kesenian seudati, dabus (dabuih), dan ratoh yang memadukan unsur tari, musik, dan seni suara. Selain itu dikenal kaba, yaitu seni bercerita tentang seorang tokoh yang dibumbui dengan dongeng.
Suatu unsur budaya yang tidak pernah lesu di kalangan masyarakat Gayo adalah kesenian, yang hampir tidak pernah mengalami kemandekan bahkan cenderung berkembang. Bentuk kesenian Gayo yang terkenal, antara lain tan saman dan seni teater yang disebut didong. Selain untuk hiburan dan rekreasi, bentuk-bentuk kesenian ini mempunyai fungsi ritual, pendidikan, penerangan, sekaligus sebagai sarana untuk mempertahankan keseimbangan dan struktur sosial masyarakat. Di samping itu ada pula bentuk kesenian bines, guru didong, dan melengkap (seni berpidato berdasarkan adat), yang juga tidak terlupakan dari masa ke masa.
9. Peralatan
Orang Aceh terkenal sebagai prajuri-prajurit tangguh penentang penjajah, dengan bersenjatakan rencong, ruduh (kelewang), keumeurah paneuk (bedil berlaras pendek), peudang (pedang), dan tameung (tameng). Senjata-senjata tersebut umumnya dibuat sendiri.
10. Pembangunan dan Modernisasi
Rakyat pedesaaan masih kurang dalam hal pendidikan dan penerangan. Pendidikan umum yang moderen adalah media yang ampuh untuk membawa perubahan dan pembangunan. Sebenarnya Aceh mempunyai potensi yang besar untuk membangun, hanya cara menggerakkannnya yang kurang. Penggeraknya adalah pemimpin-pemimpin dan orang-orang yang berpengaruh di desa, seperti keusyik dan orang-orang yang berwibawa, seperti Teungku.
Modernisasi dalam bidang pemerintahan belum tererealisir dengan baik dan sering membawa atau menimbulkan birokrasi dalam arti buruk yang diakibatkan karena korelasi antara peraturan-peraturan dan pelaksanaannya.
Modernisasi dalam bidang teknologi juga belum banyak terlihat terutama pada masyarakat yang tinggal di pedalaman. Walaupun demikian, telah diusahakan menggunakan teknologi dalam pertanian, seperti pembuatan pupuk buatan, penyemprotan hama dan lain-lain.
KEBUDAYAAN BANGKA BELITUNG
A. Kebudayaan Belitung
1. Maras Taun
Maras taun berasal dari kata maras yang berarti meniris (membersikan duri halus) sedangkan taun berasal dari kata tahun. Maras tahun diadakan setiap setahun sekali oleh masyarakat Belitung didesa dan kecamatan sebagai wujud rasa syukur setelah melewati musim panen padi. Maras taun merupakan pertanggung jawaban dukun kampung kepada masyarakat. Ritual utama maras taun adalah: doa awal, tepong taw bwlitung dan doa penutup. Dalam perayaan ini kita bias menyaksikan kesenian tradisonal khas Belitung seperti tari sepen, nutok lesong panjang dan ngemping.
Maras taon adat bari’e Urang Belitong dan sampai saat ini masih tetap dilakukan di pulau Belitung namun banyak yang tidak mengetahui bagaimana asal maras tahun ini terjadi di Pulau Belitung.Maras Taun atau disebut juga Maras Taon. Bermuasal sejak kurun waktu yang tak diketahui pasti. Muncul dan berkembangnya prosesi itu seiring dengan pola pikir masyarakat tradisional Belitong. Mulanya penduduk atau masyarakat Belitong yang menempati bagian pesisir atau pedalaman daratan, hidup berelompok menempati wilayah pemukiman yang disebut Kubok dan Parong.
Penghuni Kubok merupakan komunitas kecil berasal dari sebuah keluarga yang kemudian berkembang menjadi beberapa keluarga hingga membentuk perkampungan kecil yang disebut Kubok dan Kubok ini dipimpin seorang yang dituakan disebut Kepala Kubok.
Penghuni Parong merupakan komunitas keluarga yang tidak berasal dari satu keluarga tapi dari beberapa keluarga dan jumlahnya lebih ramai hingga membentuk sebuah perkampungan.
Baik Parong atau pun Kubok dipimpin seorang ketua adat yang “dituakan” disebut kepala Parong atau kepala Kubok. “Dituakan” artinya memiliki kepiawaian, termasuk ilmu perdukunan, karenanya ketua kelompok itu juga otomatis merangkap menjadi dukun yang melindungi warganya.
Kemudian Parong atau Kubok beriring masa bertambah populasinya, ketika sudah menjadi sebuah perkampungan maka dukun tersebut tetap menjadi dukun sekaligus merangkap kepala kampungnya, kini dalam masyarakat Belitong dikenal adanya dukun kampong. Pola ini terus mentradisi hingga zaman ini, bahwa di tiap kampung harus tetap memiliki seorang dukun kampung disamping adanya lurah atau kepala desa sebagai pimpinan politis adminisratifnya.
Pembukaan Kubok atau Parong bermula dari membuka hutan guna untuk berladang padi tegalan; sebagai sumber makanan utamanya penduduk Belitong. Sebagai rasa syukur atas panen inilah kemudian diadakan perhelatan ritual Maras taun pada setiap tahunnya. Dalam rasa syukur ini dimintakan pada yang Maha Kuasa untuk keselamatan warga dan keberhasilan untuk panen di tahun mendatang. Rasa syukur ini pada awalnya disebut Memaras atau berselamatan tahun yang kemudian disebut saja dengan “Maras Taon atau Maras tahun.
2. Beripat Beregong
Beripat Beregong Sejenis pemainan adu ketangkasan derngan mengunakan rotan sebagai alat pemukul. Masing-masing pemain mengandalkan kemampuan menangkis dan memukul punggung lawan. Yang menjadi pemenangnya ditentukan punggung yang paling sedikit akibat sabetan rotan.
Permainnan ini berakhir tanpa menimbulkan dendam diantara sesame pemain. Biasanya sebelum permainan ini dimulai, setiap pemain harus mencari yang disebut nigal yaitu lawin tanding.musik pengiringnya dimeriahkan buyi-bunyian yang terdiri dari music pukul berupa kelinang (gemelan dan gong) serta serunai (alat music tiup) music tersebut dimainkan diatas sebuah bangunan yang tingginya 5 – 6 meter yang disebut balai peregongan.
Menurut cerita yang berkembang secara turun temurun, asal mula beripat - beregong bermula dari sebuah kelaka'--sebutan masyarakat Belitung untuk sebuah kampung kecil yang jauh di tengah hutan dan umumnya terletak tak jauhdari ume (huma, dalam bahasa Indonesia, red.) masyarakat. Keleka' tersebut dikenal dengan nama Keleka'Gelanggang (sekarang Desa Mentigi
Setelah rotan diberi air jampi, semuanya bersiap-siap. Kedua pemain pun masuk ke gelanggang diiringi tempik sorak
penonton. Semua pengigal yang ada di arena pun harus meninggalkan arena. Kedua orang ini saling berhadapan-hadapan, membuat gaya yang cukup menarik dalam memukul maupun menagkis. Padahal pertandingan sama sekali belum dimulai. Sekejap kemudian pertandingan pun siap dimulai. Kedua jago bersalaman lebih dulu, sambil mengucapkan kata: “Kite ne cuma main, ndak ade dendam udanya.” Dan, sang lawan pun akan menjawabnya dengan ucapan: “Silekan sidak ngempok dulu'”. Setelah itu pertandingan pun dimulai. Kedua jago saling serang, memukul dan menangkis. Suara besutan rotan pun seakan memecah kesunyian malam ditingkahi tempik sorak penonton yang mendukung jagonya masing-masing.
Setelah pertandingan berjalan cukup lama, juru pisah turun ke gelanggang, menghentikan pertandingan. Kedua jago pun dibawa ke hadapan dukun. Karena, biasanya, para petarung ini adalah juara di keleka'-nya, jarang ada yang terluka parah.
Beripat ini merupakan sejenis permainan ketangkasan dengan menggunakan rotan sebagai alat pemukul. masing-masing pemain mengandalkan keahlian menangkis dan memukul punggung lawan. Untuk menentukan pemenangnya dilihat dari masing-masing punggung pemain yang luka paling sedikit akibat sabetan rotan.
3. Upacara Adat Ritual Buang Jong
Buang Jong berasal dari dua suku kata. Buang artinya membuang; dan Jong artinya adalah Jong (sejenis perahu). Dengan kata lain Buang Jong berarti membuang atau melayarkan perahu Jong ke laut, dalam ritual tradisi ini adalah miniatur perahu.
Buang Jong – ritual tradisi melepas miniatur perahu yang disebut Jong dan Ancak yang terbuat dari kerangka bambu yang dibentuk seperti rumah yang berisi berbagai macam sesaji – merupakan budaya tradisional, turun-temurun dilakukan setiap tahun oleh Suku Sawang di Belitung pada setiap dimulainya angin barat musim, biasanya pada bulan Agustus atau November, di mana angin dan gelombang sangat besar. Di Belitung, ini disebut Musim Barat. Melalui upacara ritual Buang Jong dengan tujuan meminta perlindungan dan keselamatan, sehingga mereka akan terhindar dari bencana saat mereka berlayar ke laut lepas untuk menangkap ikan sebagai mata pencaharian mereka.
Prosesi ini akan berlangsung 3 hari dan malam, sesuai dengan kondisi kebiasaan upacara yang harus dipenuhi. Semua proses upacara dipimpin oleh seorang dukun atau pemimpin adat masyarakat Suku Sawang. Tradisi Buang Jong sendiri berakhir dengan sebuah miniatur kapal dilayarkan dengan berbagai macam sesaji ke laut.
Jong dan Ancak
Untuk mempromosikan tradisi ini menjadi salah satu kegiatan pariwisata, saat ini, dapat disaksikan pada setiap November, dengan nama Festival Buang Jong untuk di Kabupaten Belitung. Sedangkan di Kabupaten Belitung Timur, Buang Jong sendiri sering dilakukan pada bulan Februari di Pantai Mudong.
4.Nirok Nanggok
Merupakan acara penangkapan ikan secara masal yang masih dilaksanakan oleh masyarakat desa Belantu, Kemiri dibagian Selatan Pulau Belitung. Acara ini hanya diadakan pada musim kemarau panjang antara bulanAgustus s/d September.
Pada musim kemarau banyak sungai-sungai menjadi surut dan didalamnya
terdapat banyak ikan. Alat yang digunakan berupa "Tirok dan Tanggok". Tirok:semacam tongkat kayu yang dibagian pangkalnya dipasang mata tombak, Tanggok: semacam raga yang terbuat dari rotan yang dijalin. Acara ini termasuk sakral, karena itu dalam pelaksanaannya harus melalui tahap-tahap yang cukup panjang dan aturan-aturan tertentu yang tidak boleh dilanggar.
Semua prosesi acara ini dipimpin oleh seorang dukun air dan dihadiri oleh pemuka kampong dan seluruh penduduk setempat. Fungsi acara ini adalah
mengompakkan/menyatukan dan mempertebal kepatuhan penduduk akan adat yang mereka miliki. Disamping itu juga untuk mengatur penangkapan ikan di sungai-sungai yang telah ditentukan guna melestarikan ikan yang ada di sungai tersebut.
Nirok Nanggok ( Traditional Culture )
Nirok Nanggaok adalah budaya orang Belitung di daerah pedesaan yang dilaksanakan pada musim kemarau panjang , pada saat sungai- sungai dan rawa menjadi kering . Nirok Nanggok adalah kegiatan mencari ikan dengan menggunakan Tirok ( sejenis tombak bermata besi runcing) dan Tanggok ( sejenis jala kecil dengan gagang dari kayu). Kegiatan ini biasanya dilakukan beramai - ramai oleh satu kampung dipimpin oleh seorang dukun kampong yang memimpin jalannya acara.
“Nirok Nanggok is a traditional culture of Belitung people especially in the rural district. This ceremony held in dry season when rivers and swamps dried . Nirok Nanggok is a festifal tocatch fish in dried rivers and swamps using Tirok ( a sharp thin harpoon ) and Tanggok ( fish catcher tool ). Nirok Nanggok held by all people in a village and ruled by a dukun kampong.”
“Dua tradisi musim kering, mentandik dan nirok nanggok digemari masyarakat Belitong” kata Sjahchroelsiman, Ketua Lembaga Adat Belitung kepada Wakil Bupati Belitung, Sahani Saleh.
5. Mandi Besimbor
Mandi besimbor meruupakan puncak acara dari seluruh rangkaian perkawinan adat belitung, yaitu kedua mempelai akan dimandikan dengan air kembang oelh kedua keluarga yang akan diikuti oleh para tamu undangan dengan saling bersiraman air dan kemudian dilanjutkan dengan upacara injak telor serta berebut masuk kamar temanten.
B. Kesenian Belitung
1. Campak darat dan Campak laut
Tari Campak merupakan tarian dari daerah Bangka-Belitung yang menggambarkan keceriaan bujang dan dayang di Kepulauan Bangka Belitung. Tarian ini biasanya dibawakan setelah panen padi atau sepulang dari ume (kebun).
Tari ini digunakan juga sebagai hiburan dalam berbagai kegiatan seperti penyambutan tamu atau pada pesta pernikahan di Bangka Belitung. Tarian ini berkembang pada masa pendudukan bangsa Portugis di Bangka Belitung. Hal ini bisa dilihat dari beberapa ragam pada tari Campak antara lain akordion dan pakaian pada penari perempuan yang sangat kental dengan gaya Eropa.
a. Campak Darat
Tari campak merupakan tari khas dari masyarakat pulau Belitung yang merupakan tari hiburan bagi semua lapisan masyarakatnya. Tari ini dibawakan oleh dua atau empat orang penari wanita diiringi oleh penari pria secara bergantian. Peria yang ingin turun menari harus meberi imbalan berupa uang yang dicampakan disuatu tempat/kaleng yang disediakan didepan penari wanita, dari sinilah lahir nama campak. Biasanya dalam tarian ini diselingi dengan pantun berbalas diantara penari pria dan wanita sehingga tarian ini akan sangat meriah dan ceria. Sebagai alat pengiring tari campak berupa tawak-tawak, gendang dan biola.
b. Campak Laut
Tari campak laut oleh masyarakat suku sawang merupakan tarian suka cita yang biasanaya dilaksanakan dalam mengiringi kegiatan upacara ritual muangjong pada setiap tahun. Tarian ini dilaksanakan secara berpasang-pasangan baik tua maupun muda. Tari gembira ini diikuti dengan nyanyian dan diiringi alat music seperti gong dan gendang. Biasanya dilakukan hingga larut malam.
2. Tari Sepen (Seni Pencak)
Sepen termasuk salah satu tarian tradisional masyarakat Belitung
yang mengandung unsur-unsur gerakan pencak silat. Sepen sudah menjadi tarian
pergaulan, sering ditarikan untuk menyambut tamu pemerintahan atau wisatawan
yang datang ke Pulau Belitung. Tarian ini bisa dilakukan berpasang-pasangan
antara pria dan wanita. Penekanan tarian ini pada kelincahan gerakan kaki
dan tepuk tangan sipenari.
3. kesenian Lesong Panjang
Lesong panjang adalah nama dari alat dan permainan itu sendiri. Biasanya dimainkan pada saat musim panen padi tiba. Alat utamanya adalah sebuah lesung yang terbuat dari kayu pilihan yang bersuara keras dan jernih. Panjang lesung bervariasi antara 1 – 1,5 meter dengan dia meter 25 cm sampai 30 cm.
Alat untuk memukul lesong dinamakan alu dengan panjang bervariasi dari 75 cm hingga 120 cm dengan dia meter hingga 6 cm lesong
dibuat dengan bebagai model dan ukuran sesuai dengan selera pemain.
4. Tari Tulak Balak
Tarian tulak balak diangkat dari upacara yang sering dilakukan masyarakat untuk menolak mara bahaya guna menjaga keselamatan kampung dari berbagai penyakit, seperti penyakit sampar, penyakit menular dan menolak bencana alam serta menghindari pertikaian antar warga.
Tarian ini dilakukan dari ujung ke ujung kampung, guna mengusir bencana alam dari kampung digunakan kesalan berupa irisan daun neruse, ati-ati, dan bunga rampai yang telah diberi mantera oleh dukun kampung.
1. Maras Taun
Maras taun berasal dari kata maras yang berarti meniris (membersikan duri halus) sedangkan taun berasal dari kata tahun. Maras tahun diadakan setiap setahun sekali oleh masyarakat Belitung didesa dan kecamatan sebagai wujud rasa syukur setelah melewati musim panen padi. Maras taun merupakan pertanggung jawaban dukun kampung kepada masyarakat. Ritual utama maras taun adalah: doa awal, tepong taw bwlitung dan doa penutup. Dalam perayaan ini kita bias menyaksikan kesenian tradisonal khas Belitung seperti tari sepen, nutok lesong panjang dan ngemping.
Maras taon adat bari’e Urang Belitong dan sampai saat ini masih tetap dilakukan di pulau Belitung namun banyak yang tidak mengetahui bagaimana asal maras tahun ini terjadi di Pulau Belitung.Maras Taun atau disebut juga Maras Taon. Bermuasal sejak kurun waktu yang tak diketahui pasti. Muncul dan berkembangnya prosesi itu seiring dengan pola pikir masyarakat tradisional Belitong. Mulanya penduduk atau masyarakat Belitong yang menempati bagian pesisir atau pedalaman daratan, hidup berelompok menempati wilayah pemukiman yang disebut Kubok dan Parong.
Penghuni Kubok merupakan komunitas kecil berasal dari sebuah keluarga yang kemudian berkembang menjadi beberapa keluarga hingga membentuk perkampungan kecil yang disebut Kubok dan Kubok ini dipimpin seorang yang dituakan disebut Kepala Kubok.
Penghuni Parong merupakan komunitas keluarga yang tidak berasal dari satu keluarga tapi dari beberapa keluarga dan jumlahnya lebih ramai hingga membentuk sebuah perkampungan.
Baik Parong atau pun Kubok dipimpin seorang ketua adat yang “dituakan” disebut kepala Parong atau kepala Kubok. “Dituakan” artinya memiliki kepiawaian, termasuk ilmu perdukunan, karenanya ketua kelompok itu juga otomatis merangkap menjadi dukun yang melindungi warganya.
Kemudian Parong atau Kubok beriring masa bertambah populasinya, ketika sudah menjadi sebuah perkampungan maka dukun tersebut tetap menjadi dukun sekaligus merangkap kepala kampungnya, kini dalam masyarakat Belitong dikenal adanya dukun kampong. Pola ini terus mentradisi hingga zaman ini, bahwa di tiap kampung harus tetap memiliki seorang dukun kampung disamping adanya lurah atau kepala desa sebagai pimpinan politis adminisratifnya.
Pembukaan Kubok atau Parong bermula dari membuka hutan guna untuk berladang padi tegalan; sebagai sumber makanan utamanya penduduk Belitong. Sebagai rasa syukur atas panen inilah kemudian diadakan perhelatan ritual Maras taun pada setiap tahunnya. Dalam rasa syukur ini dimintakan pada yang Maha Kuasa untuk keselamatan warga dan keberhasilan untuk panen di tahun mendatang. Rasa syukur ini pada awalnya disebut Memaras atau berselamatan tahun yang kemudian disebut saja dengan “Maras Taon atau Maras tahun.
2. Beripat Beregong
Beripat Beregong Sejenis pemainan adu ketangkasan derngan mengunakan rotan sebagai alat pemukul. Masing-masing pemain mengandalkan kemampuan menangkis dan memukul punggung lawan. Yang menjadi pemenangnya ditentukan punggung yang paling sedikit akibat sabetan rotan.
Permainnan ini berakhir tanpa menimbulkan dendam diantara sesame pemain. Biasanya sebelum permainan ini dimulai, setiap pemain harus mencari yang disebut nigal yaitu lawin tanding.musik pengiringnya dimeriahkan buyi-bunyian yang terdiri dari music pukul berupa kelinang (gemelan dan gong) serta serunai (alat music tiup) music tersebut dimainkan diatas sebuah bangunan yang tingginya 5 – 6 meter yang disebut balai peregongan.
Menurut cerita yang berkembang secara turun temurun, asal mula beripat - beregong bermula dari sebuah kelaka'--sebutan masyarakat Belitung untuk sebuah kampung kecil yang jauh di tengah hutan dan umumnya terletak tak jauhdari ume (huma, dalam bahasa Indonesia, red.) masyarakat. Keleka' tersebut dikenal dengan nama Keleka'Gelanggang (sekarang Desa Mentigi
Setelah rotan diberi air jampi, semuanya bersiap-siap. Kedua pemain pun masuk ke gelanggang diiringi tempik sorak
penonton. Semua pengigal yang ada di arena pun harus meninggalkan arena. Kedua orang ini saling berhadapan-hadapan, membuat gaya yang cukup menarik dalam memukul maupun menagkis. Padahal pertandingan sama sekali belum dimulai. Sekejap kemudian pertandingan pun siap dimulai. Kedua jago bersalaman lebih dulu, sambil mengucapkan kata: “Kite ne cuma main, ndak ade dendam udanya.” Dan, sang lawan pun akan menjawabnya dengan ucapan: “Silekan sidak ngempok dulu'”. Setelah itu pertandingan pun dimulai. Kedua jago saling serang, memukul dan menangkis. Suara besutan rotan pun seakan memecah kesunyian malam ditingkahi tempik sorak penonton yang mendukung jagonya masing-masing.
Setelah pertandingan berjalan cukup lama, juru pisah turun ke gelanggang, menghentikan pertandingan. Kedua jago pun dibawa ke hadapan dukun. Karena, biasanya, para petarung ini adalah juara di keleka'-nya, jarang ada yang terluka parah.
Beripat ini merupakan sejenis permainan ketangkasan dengan menggunakan rotan sebagai alat pemukul. masing-masing pemain mengandalkan keahlian menangkis dan memukul punggung lawan. Untuk menentukan pemenangnya dilihat dari masing-masing punggung pemain yang luka paling sedikit akibat sabetan rotan.
3. Upacara Adat Ritual Buang Jong
Buang Jong berasal dari dua suku kata. Buang artinya membuang; dan Jong artinya adalah Jong (sejenis perahu). Dengan kata lain Buang Jong berarti membuang atau melayarkan perahu Jong ke laut, dalam ritual tradisi ini adalah miniatur perahu.
Buang Jong – ritual tradisi melepas miniatur perahu yang disebut Jong dan Ancak yang terbuat dari kerangka bambu yang dibentuk seperti rumah yang berisi berbagai macam sesaji – merupakan budaya tradisional, turun-temurun dilakukan setiap tahun oleh Suku Sawang di Belitung pada setiap dimulainya angin barat musim, biasanya pada bulan Agustus atau November, di mana angin dan gelombang sangat besar. Di Belitung, ini disebut Musim Barat. Melalui upacara ritual Buang Jong dengan tujuan meminta perlindungan dan keselamatan, sehingga mereka akan terhindar dari bencana saat mereka berlayar ke laut lepas untuk menangkap ikan sebagai mata pencaharian mereka.
Prosesi ini akan berlangsung 3 hari dan malam, sesuai dengan kondisi kebiasaan upacara yang harus dipenuhi. Semua proses upacara dipimpin oleh seorang dukun atau pemimpin adat masyarakat Suku Sawang. Tradisi Buang Jong sendiri berakhir dengan sebuah miniatur kapal dilayarkan dengan berbagai macam sesaji ke laut.
Jong dan Ancak
Untuk mempromosikan tradisi ini menjadi salah satu kegiatan pariwisata, saat ini, dapat disaksikan pada setiap November, dengan nama Festival Buang Jong untuk di Kabupaten Belitung. Sedangkan di Kabupaten Belitung Timur, Buang Jong sendiri sering dilakukan pada bulan Februari di Pantai Mudong.
4.Nirok Nanggok
Merupakan acara penangkapan ikan secara masal yang masih dilaksanakan oleh masyarakat desa Belantu, Kemiri dibagian Selatan Pulau Belitung. Acara ini hanya diadakan pada musim kemarau panjang antara bulanAgustus s/d September.
Pada musim kemarau banyak sungai-sungai menjadi surut dan didalamnya
terdapat banyak ikan. Alat yang digunakan berupa "Tirok dan Tanggok". Tirok:semacam tongkat kayu yang dibagian pangkalnya dipasang mata tombak, Tanggok: semacam raga yang terbuat dari rotan yang dijalin. Acara ini termasuk sakral, karena itu dalam pelaksanaannya harus melalui tahap-tahap yang cukup panjang dan aturan-aturan tertentu yang tidak boleh dilanggar.
Semua prosesi acara ini dipimpin oleh seorang dukun air dan dihadiri oleh pemuka kampong dan seluruh penduduk setempat. Fungsi acara ini adalah
mengompakkan/menyatukan dan mempertebal kepatuhan penduduk akan adat yang mereka miliki. Disamping itu juga untuk mengatur penangkapan ikan di sungai-sungai yang telah ditentukan guna melestarikan ikan yang ada di sungai tersebut.
Nirok Nanggok ( Traditional Culture )
Nirok Nanggaok adalah budaya orang Belitung di daerah pedesaan yang dilaksanakan pada musim kemarau panjang , pada saat sungai- sungai dan rawa menjadi kering . Nirok Nanggok adalah kegiatan mencari ikan dengan menggunakan Tirok ( sejenis tombak bermata besi runcing) dan Tanggok ( sejenis jala kecil dengan gagang dari kayu). Kegiatan ini biasanya dilakukan beramai - ramai oleh satu kampung dipimpin oleh seorang dukun kampong yang memimpin jalannya acara.
“Nirok Nanggok is a traditional culture of Belitung people especially in the rural district. This ceremony held in dry season when rivers and swamps dried . Nirok Nanggok is a festifal tocatch fish in dried rivers and swamps using Tirok ( a sharp thin harpoon ) and Tanggok ( fish catcher tool ). Nirok Nanggok held by all people in a village and ruled by a dukun kampong.”
“Dua tradisi musim kering, mentandik dan nirok nanggok digemari masyarakat Belitong” kata Sjahchroelsiman, Ketua Lembaga Adat Belitung kepada Wakil Bupati Belitung, Sahani Saleh.
5. Mandi Besimbor
Mandi besimbor meruupakan puncak acara dari seluruh rangkaian perkawinan adat belitung, yaitu kedua mempelai akan dimandikan dengan air kembang oelh kedua keluarga yang akan diikuti oleh para tamu undangan dengan saling bersiraman air dan kemudian dilanjutkan dengan upacara injak telor serta berebut masuk kamar temanten.
B. Kesenian Belitung
1. Campak darat dan Campak laut
Tari Campak merupakan tarian dari daerah Bangka-Belitung yang menggambarkan keceriaan bujang dan dayang di Kepulauan Bangka Belitung. Tarian ini biasanya dibawakan setelah panen padi atau sepulang dari ume (kebun).
Tari ini digunakan juga sebagai hiburan dalam berbagai kegiatan seperti penyambutan tamu atau pada pesta pernikahan di Bangka Belitung. Tarian ini berkembang pada masa pendudukan bangsa Portugis di Bangka Belitung. Hal ini bisa dilihat dari beberapa ragam pada tari Campak antara lain akordion dan pakaian pada penari perempuan yang sangat kental dengan gaya Eropa.
a. Campak Darat
Tari campak merupakan tari khas dari masyarakat pulau Belitung yang merupakan tari hiburan bagi semua lapisan masyarakatnya. Tari ini dibawakan oleh dua atau empat orang penari wanita diiringi oleh penari pria secara bergantian. Peria yang ingin turun menari harus meberi imbalan berupa uang yang dicampakan disuatu tempat/kaleng yang disediakan didepan penari wanita, dari sinilah lahir nama campak. Biasanya dalam tarian ini diselingi dengan pantun berbalas diantara penari pria dan wanita sehingga tarian ini akan sangat meriah dan ceria. Sebagai alat pengiring tari campak berupa tawak-tawak, gendang dan biola.
b. Campak Laut
Tari campak laut oleh masyarakat suku sawang merupakan tarian suka cita yang biasanaya dilaksanakan dalam mengiringi kegiatan upacara ritual muangjong pada setiap tahun. Tarian ini dilaksanakan secara berpasang-pasangan baik tua maupun muda. Tari gembira ini diikuti dengan nyanyian dan diiringi alat music seperti gong dan gendang. Biasanya dilakukan hingga larut malam.
2. Tari Sepen (Seni Pencak)
Sepen termasuk salah satu tarian tradisional masyarakat Belitung
yang mengandung unsur-unsur gerakan pencak silat. Sepen sudah menjadi tarian
pergaulan, sering ditarikan untuk menyambut tamu pemerintahan atau wisatawan
yang datang ke Pulau Belitung. Tarian ini bisa dilakukan berpasang-pasangan
antara pria dan wanita. Penekanan tarian ini pada kelincahan gerakan kaki
dan tepuk tangan sipenari.
3. kesenian Lesong Panjang
Lesong panjang adalah nama dari alat dan permainan itu sendiri. Biasanya dimainkan pada saat musim panen padi tiba. Alat utamanya adalah sebuah lesung yang terbuat dari kayu pilihan yang bersuara keras dan jernih. Panjang lesung bervariasi antara 1 – 1,5 meter dengan dia meter 25 cm sampai 30 cm.
Alat untuk memukul lesong dinamakan alu dengan panjang bervariasi dari 75 cm hingga 120 cm dengan dia meter hingga 6 cm lesong
dibuat dengan bebagai model dan ukuran sesuai dengan selera pemain.
4. Tari Tulak Balak
Tarian tulak balak diangkat dari upacara yang sering dilakukan masyarakat untuk menolak mara bahaya guna menjaga keselamatan kampung dari berbagai penyakit, seperti penyakit sampar, penyakit menular dan menolak bencana alam serta menghindari pertikaian antar warga.
Tarian ini dilakukan dari ujung ke ujung kampung, guna mengusir bencana alam dari kampung digunakan kesalan berupa irisan daun neruse, ati-ati, dan bunga rampai yang telah diberi mantera oleh dukun kampung.
KEBUDAYAAN MINANGKABAU
A. Keadaan suku minagkabau
Suku bangsa minangkabau mendiami daratan tengah pulau sumatera bagian barat yang sekarang menjadi propinsi Sumatera barat, Daerah asli orang tanduk kerbau dan hewan ini banyak dipelihara untuk membajak di sawah dan untuk kurban upacara adat, akan tetapi suku bangsa ini lebih suka menyebut daerah mereka dengan sebutan “Ranah minang” atau tanah minang bukan ranah kabau atau tanah kerbau, sementara itu dalam pergaulan antarsuku bangsa orang Minangkabau dengan sesamanya menyebut diri Urang Awak ( Orang kita )[2]. Istilah suku pada masyarakat ini tidak sama dengan “suku bangsa”, suku lebih setara dengan marga pada orang batak.
B. Bahasa suku minangkabau
Bahasa minangkabau termasuk kedalam rumpun bahasa melayu Austronesia dengan aturan tata bahasa yang amat dekat dengan bahasa Indonesia, karena itu dekat pula dengan bahasa melayu lama yang mendasari bahasa Indonesia, kata-kata Indonesia dalam bahasa minangkabau hanya mengalami sedikit perubahan bunyi, seperti tiga menjadi Tigo, lurus menjadi Luruih, Bulat menjadi Bulek, Empat menjadi ampek Dan sebagainnya.[3]
C. Mata pencarian Suku minangkabau
Mata pencarian utama orang minangkabau adalah bertanam padi disawah berteras-teras dengan sistem irigasi tradisional atau dengan sistem irigasi tradisional atau dengan sistem tadah hujan, sebagian ada pula yang bertanam padi diladang, tanaman pertanian lain adalah sayur-mayur, kopi, cengkeh, kulit manis, kelapa, buah-buahan dan sebagainnya, sebagian bekerja menangkap ikan disungai dan laut atau berternak bermacam-macam hewan, pada masa sekarang orang minangkabau banyak yang menjadi pedagang atau membuat rumah makan, pegawai dan ahli sebagai bidang jumlah populasinya sulit untuk dihitung, karena banyak tersebar diberbagai daerah di Indonesia. Tapi paling tidak ada sekitar 6 juta jiwa[4].
D. Sistem perkawinan suku minangkabau
Dalam sistem perkawinan orang minang yang bersifat eksogami suku pihak pihak pemberi lelaku ( sumando ) bagi seorang anak disebuat Bako, sedangkan pihak penerima lelaki ( karena orang minang menganut adat menetap sesudah kawin yang matrilokal ) disebut anak pisang ikatan kekerabatan secara adat antara pihak bako dan anak pisang ini disebut pasumandan. Walaupun gelar-gelar adat kepenghuluan diwariskan dari mamak (saudara lelaki ibu) kepada kemanakan (ego lelaki ) akan tetapi ada juga “gelar” yang berikan oleh pihak bako ( pihak ayah ), terutama gelar-gelar untuk seorang laki-laki yang bukan penghulu atau Datuk, Yaitu gelar sutan, memang sudah menjadi adat bagi orang minang untuk mengganti nama kecil seorang pemuda dengan sebutan gelar dari pihak bako ketika ia dewasa atau sudah menikah, Gelar sutan ini menunjukkan bahwa seorang pemuda telah diterimah satu tahap dilingkungan pergaulan adat masyarakat negeri-nya biasanya gelar sutan itu dilengkapi pula, misalnya menjadi Sutan Pamenan, sutan Tanbijo, sutan Alamsyah dan sebagai-nya[5].
E. Sistem kesenian Suku Minangkabau
Masyarakat Minangkabau memiliki berbagai macam atraksi dan kesenian, seperti tari-tarian yang biasa ditampilkan dalam pesta adat maupun perkawinan. Di antara tari-tarian tersebut misalnya tari pasambahan merupakan tarian yang dimainkan bermaksud sebagai ucapan selamat datang ataupun ungkapan rasa hormat kepada tamu istimewa yang baru saja sampai, selanjutnya tari piring merupakan bentuk tarian dengan gerak cepat dari para penarinya sambil memegang piring pada telapak tangan masing-masing, yang diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan saluang.
Silek atau Silat Minangkabau merupakan suatu seni bela diri tradisional khas suku ini yang sudah berkembang sejak lama. Selain itu, adapula tarian yang bercampur dengan silek yang disebut dengan randai. Randai biasa diiringi dengan nyanyian atau disebut juga dengan sijobang, dalam randai ini juga terdapat seni peran (acting) berdasarkan skenario.
Di samping itu, Minangkabau juga menonjol dalam seni berkata-kata. Ada tiga genre seni berkata-kata, yaitu pasambahan (persembahan), indang, dan salawat dulang. Seni berkata-kata atau bersilat lidah, lebih mengedepankan kata sindiran, kiasan, ibarat, alegori, metafora, dan aphorisme. Dalam seni berkata-kata seseorang diajarkan untuk mempertahankan kehormatan dan harga diri, tanpa menggunakan senjata dan kontak fisik.
Sebuah pertunjukan kesenian talempong, salah satu alat musik pukul tradisional Minangkabau.[6]
F. Sistem Religi atau keagamaan suku minangkabau
Kedatangan para reformis Islam dari Timur Tengah pada akhir abad ke-18, telah menghapus adat budaya Minangkabau yang tidak sesuai dengan hukum Islam. Budaya menyabung ayam, mengadu kerbau, berjudi, minum tuak, diharamkan dalam pesta-pesta adat masyarakat Minang. Para ulama yang dipelopori oleh Haji Piobang, Haji Miskin, dan Tuanku Nan Renceh mendesak kaum adat untuk mengubah pandangan budaya Minang yang sebelumnya banyak berkiblat kepada budaya animisme dan Hindu-Budha, untuk berkiblat kepada syariat Islam.
Reformasi budaya di Minangkabau terjadi setelah perang Paderi yang berakhir pada tahun 1837. Hal ini ditandai dengan adanya perjanjian di Bukit Marapalam antara alim ulama, tokoh adat, dan cadiak pandai (cerdik pandai). Mereka bersepakat untuk mendasarkan adat budaya Minang pada syariah Islam. Hal ini tertuang dalam adagium Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Syarak mangato adat mamakai (Adat bersendikan kepada syariat, syariat bersendikan kepada Al-Quran). Sejak reformasi budaya dipertengahan abad ke-19, pola pendidikan dan pengembangan manusia di Minangkabau berlandaskan pada nilai-nilai Islam. Sehingga sejak itu, setiap kampung atau jorong di Minangkabau memiliki masjid, disamping surau yang ada di tiap-tiap lingkungan keluarga. Pemuda Minangkabau yang beranjak dewasa, diwajibkan untuk tidur di surau. Di surau, selain belajar mengaji, mereka juga ditempa latihan fisik berupa ilmu bela diri pencak silat.
G. Sistem religi suku minangkabau dizaman kontemporer sekarang ini
Pada masa sekarang boleh dikatakan seluruh orang minangkabau telah memeluk agama islam, akan tetapi sisa-sisa kepercayaan lama yang animistik dan dinamistik masih bisa di temui di beberapa tempat, sebagian masih percaya kepada tempat atau benda-benda tertentu sebagai keramat ( Dihuni oleh Roh tertentu ), percaya kepada adanya Hantu, kuntilanak, sijundal, Orang bunian ( orang halus dan lain-lain.
Suku bangsa minangkabau mendiami daratan tengah pulau sumatera bagian barat yang sekarang menjadi propinsi Sumatera barat, Daerah asli orang tanduk kerbau dan hewan ini banyak dipelihara untuk membajak di sawah dan untuk kurban upacara adat, akan tetapi suku bangsa ini lebih suka menyebut daerah mereka dengan sebutan “Ranah minang” atau tanah minang bukan ranah kabau atau tanah kerbau, sementara itu dalam pergaulan antarsuku bangsa orang Minangkabau dengan sesamanya menyebut diri Urang Awak ( Orang kita )[2]. Istilah suku pada masyarakat ini tidak sama dengan “suku bangsa”, suku lebih setara dengan marga pada orang batak.
B. Bahasa suku minangkabau
Bahasa minangkabau termasuk kedalam rumpun bahasa melayu Austronesia dengan aturan tata bahasa yang amat dekat dengan bahasa Indonesia, karena itu dekat pula dengan bahasa melayu lama yang mendasari bahasa Indonesia, kata-kata Indonesia dalam bahasa minangkabau hanya mengalami sedikit perubahan bunyi, seperti tiga menjadi Tigo, lurus menjadi Luruih, Bulat menjadi Bulek, Empat menjadi ampek Dan sebagainnya.[3]
C. Mata pencarian Suku minangkabau
Mata pencarian utama orang minangkabau adalah bertanam padi disawah berteras-teras dengan sistem irigasi tradisional atau dengan sistem irigasi tradisional atau dengan sistem tadah hujan, sebagian ada pula yang bertanam padi diladang, tanaman pertanian lain adalah sayur-mayur, kopi, cengkeh, kulit manis, kelapa, buah-buahan dan sebagainnya, sebagian bekerja menangkap ikan disungai dan laut atau berternak bermacam-macam hewan, pada masa sekarang orang minangkabau banyak yang menjadi pedagang atau membuat rumah makan, pegawai dan ahli sebagai bidang jumlah populasinya sulit untuk dihitung, karena banyak tersebar diberbagai daerah di Indonesia. Tapi paling tidak ada sekitar 6 juta jiwa[4].
D. Sistem perkawinan suku minangkabau
Dalam sistem perkawinan orang minang yang bersifat eksogami suku pihak pihak pemberi lelaku ( sumando ) bagi seorang anak disebuat Bako, sedangkan pihak penerima lelaki ( karena orang minang menganut adat menetap sesudah kawin yang matrilokal ) disebut anak pisang ikatan kekerabatan secara adat antara pihak bako dan anak pisang ini disebut pasumandan. Walaupun gelar-gelar adat kepenghuluan diwariskan dari mamak (saudara lelaki ibu) kepada kemanakan (ego lelaki ) akan tetapi ada juga “gelar” yang berikan oleh pihak bako ( pihak ayah ), terutama gelar-gelar untuk seorang laki-laki yang bukan penghulu atau Datuk, Yaitu gelar sutan, memang sudah menjadi adat bagi orang minang untuk mengganti nama kecil seorang pemuda dengan sebutan gelar dari pihak bako ketika ia dewasa atau sudah menikah, Gelar sutan ini menunjukkan bahwa seorang pemuda telah diterimah satu tahap dilingkungan pergaulan adat masyarakat negeri-nya biasanya gelar sutan itu dilengkapi pula, misalnya menjadi Sutan Pamenan, sutan Tanbijo, sutan Alamsyah dan sebagai-nya[5].
E. Sistem kesenian Suku Minangkabau
Masyarakat Minangkabau memiliki berbagai macam atraksi dan kesenian, seperti tari-tarian yang biasa ditampilkan dalam pesta adat maupun perkawinan. Di antara tari-tarian tersebut misalnya tari pasambahan merupakan tarian yang dimainkan bermaksud sebagai ucapan selamat datang ataupun ungkapan rasa hormat kepada tamu istimewa yang baru saja sampai, selanjutnya tari piring merupakan bentuk tarian dengan gerak cepat dari para penarinya sambil memegang piring pada telapak tangan masing-masing, yang diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan saluang.
Silek atau Silat Minangkabau merupakan suatu seni bela diri tradisional khas suku ini yang sudah berkembang sejak lama. Selain itu, adapula tarian yang bercampur dengan silek yang disebut dengan randai. Randai biasa diiringi dengan nyanyian atau disebut juga dengan sijobang, dalam randai ini juga terdapat seni peran (acting) berdasarkan skenario.
Di samping itu, Minangkabau juga menonjol dalam seni berkata-kata. Ada tiga genre seni berkata-kata, yaitu pasambahan (persembahan), indang, dan salawat dulang. Seni berkata-kata atau bersilat lidah, lebih mengedepankan kata sindiran, kiasan, ibarat, alegori, metafora, dan aphorisme. Dalam seni berkata-kata seseorang diajarkan untuk mempertahankan kehormatan dan harga diri, tanpa menggunakan senjata dan kontak fisik.
Sebuah pertunjukan kesenian talempong, salah satu alat musik pukul tradisional Minangkabau.[6]
F. Sistem Religi atau keagamaan suku minangkabau
Kedatangan para reformis Islam dari Timur Tengah pada akhir abad ke-18, telah menghapus adat budaya Minangkabau yang tidak sesuai dengan hukum Islam. Budaya menyabung ayam, mengadu kerbau, berjudi, minum tuak, diharamkan dalam pesta-pesta adat masyarakat Minang. Para ulama yang dipelopori oleh Haji Piobang, Haji Miskin, dan Tuanku Nan Renceh mendesak kaum adat untuk mengubah pandangan budaya Minang yang sebelumnya banyak berkiblat kepada budaya animisme dan Hindu-Budha, untuk berkiblat kepada syariat Islam.
Reformasi budaya di Minangkabau terjadi setelah perang Paderi yang berakhir pada tahun 1837. Hal ini ditandai dengan adanya perjanjian di Bukit Marapalam antara alim ulama, tokoh adat, dan cadiak pandai (cerdik pandai). Mereka bersepakat untuk mendasarkan adat budaya Minang pada syariah Islam. Hal ini tertuang dalam adagium Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Syarak mangato adat mamakai (Adat bersendikan kepada syariat, syariat bersendikan kepada Al-Quran). Sejak reformasi budaya dipertengahan abad ke-19, pola pendidikan dan pengembangan manusia di Minangkabau berlandaskan pada nilai-nilai Islam. Sehingga sejak itu, setiap kampung atau jorong di Minangkabau memiliki masjid, disamping surau yang ada di tiap-tiap lingkungan keluarga. Pemuda Minangkabau yang beranjak dewasa, diwajibkan untuk tidur di surau. Di surau, selain belajar mengaji, mereka juga ditempa latihan fisik berupa ilmu bela diri pencak silat.
G. Sistem religi suku minangkabau dizaman kontemporer sekarang ini
Pada masa sekarang boleh dikatakan seluruh orang minangkabau telah memeluk agama islam, akan tetapi sisa-sisa kepercayaan lama yang animistik dan dinamistik masih bisa di temui di beberapa tempat, sebagian masih percaya kepada tempat atau benda-benda tertentu sebagai keramat ( Dihuni oleh Roh tertentu ), percaya kepada adanya Hantu, kuntilanak, sijundal, Orang bunian ( orang halus dan lain-lain.
KEBUDAYAAN BENGKULU
BENGKULU DAN BUDAYANYA
Mengenai Bengkulu dan Perkembangannya
PROPINSI BENGKULU secara etimologis berasal dari bahasa Melayu-Jawa yaitu “Bang” yang berarti Pesisir dan ”Kulon” yang berarti barat. Dimana secara berjalannya waktu berubah menjadi Bengkulu. Pada masa kerajaan nusantara di wilayah ini pernah berdiri beberapa kerajaan etnis seperti :
Kerajaan Sungai Serut
Kerajaan Selebar
Kerajaan Pait Petulai
Kerajaan Balai Buntar
Kerajaan Sungai Lemau
Kerajaan Sekiris
Kerajaan Gedung Agung
Kerajaan Marau Riang
Sekitar awal abad ke-16 hingga abad ke-17, wilayah Bengkulu juga pernah termasuk ke dalam wilayah beberapa kerajaan besar seperti :
Kerajaan Inderapura
Kesultanan Banten
Pada tahun 1685 kongsi dagang Inggris yaitu British East India Company (EIC) mendirikan pusat perdagangan lada tepatnya di Kota Bengkulu. Hal ini disebabkan kejatuhan Pelabuhan Banten ke tangan Belanda pada sekitar abad tersebut yang menyebabkan EIC tidak dapat melakukan kegiatan perdagangan disana. Berdasarkan Trajtat dengan Kerajaan Selebar disepakati bahwa Inggris diberikan hak untuk mendirikan Benteng York di sekitar muara Sungai Serut dan seiring berkembangnya waktu Inggris juga mendirikan Benteng Marlborough pada tahun 1719.
Berdasarkan Perjanjian London pada tahun 1824, wilayah Bengkulu yang telah dikuasai Inggris diserahkan kepada Belanda dengan imbalan wilayah Malaka serta kepemilikan atas Singapura dan Pulau Belitung kepada Inggris. Setelah dikuasai Belanda, secara otomatis wilayah Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda hingga masa kemerdekaan Indonesia.
Bengkulu terkenal sebagai wilayah pembuangan serta pengasingan beberapa tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia sekitar tahun 1930. Tercatat beberapa tokoh penting pernah diasingkan disini termasuk Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Setelah kemerdekaan, Bengkulu termasuk ke dalam wilayah Propinsi Sumatera Selatan dengan status Karesidenan. Baru sekitar tahun 1968 tepatnya pada tanggal 18 November 1968, Bengkulu ditetapkan menjadi Propinsi ke-26 di Indonesia.
SOSIAL BUDAYA
1. FLORA DAN FAUNA IDENTITAS:
PROPINSI BENGKULU memiliki keanekaragaman hayati seperti flora dan fauna yang khas. Bunga Bangkai atau disebut juga dengan Suweg memiliki nama latin Amorphophallus titanium merupakan flora identitas dari Propinsi Bengkulu. Nama flora ini disebabkan bunga yang mengeluarkan bau yang busuk seperti bangkai. Bau busuk dari bunga ini sebagai perangsang bagi kumbang dan lalat dalam penyerbukan tanaman ini.
Suweg raksasa
Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa membedakan bunga bangkai dengan Rafflesia arnoldii. Mungkin karena orang sudah mengenal Rafflesia sebagai bunga terbesar dan kemudian menjadi bias dengan ukuran bunga bangkai yang juga besar.
Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya.
Bunga bangkai sekarang telah tersebar di berbagai tempat di penjuru dunia, terutama dimiliki oleh kebun botani atau penangkar-penangkar spesialis. Di Amerika, bunga yang muncul seringkali diberi julukan atau nama tertentu dan selalu menarik perhatian banyak pengunjung. Uniknya banyak pengunjung datang untuk "menikmati bau"nya.
Beruang Madu
Beruang madu termasuk famili ursidae dan merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis beruang yang ada di dunia. Beruang ini adalah fauna khas provinsi Bengkulu sekaligus dipakai sebagai simbol dari provinsi tersebut. Beruang madu juga merupakan maskot dari kota Balikpapan. Beruang madu di Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan lindung bernama Hutan Lindung Sungai Wain.
Beruang madu hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan pertanian, mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 - 7 meter dari tanah, dan suka mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk membuat sarang.
Beruang madu adalah binatang omnivora yang memakan apa saja di hutan. Mereka memakan aneka buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis, termasuk juga tunas tanaman jenis palem. Mereka juga memakan serangga, madu, burung, dan binatang kecil lainnya. Apabila beruang madu memakan buah, biji ditelan utuh, sehingga tidak rusak, setelah buang air besar, biji yang ada di dalam kotoran mulai tumbuh sehingga beruang madu mempunyai peran yang sangat penting sebagai penyebar tumbuhan buah berbiji besar seperti cempedak, durian, lahung, kerantungan dan banyak jenis lain.
Beruang madu aktif di malam hari atau disebut juga dengan makhluk nokturnal, mereka menghabiskan waktu di tanah dan memanjat pepohonan untuk mencari makanan.Kecuali betina dengan anaknya, beruang madu umumnya bersifat soliter. Mereka tidak berhibernasi sebagaimana spesies beruang lainnya karena sumber pakannya tersedia sepanjang tahun.
2. PAKAIAN TRADISIONAL:
Pakaian Adat Pria terdiri atas jas, sarung, celana panjang, alas kaki yang dilengkapi dengan tutup kepala dan sebuah keris. Jas tersebut dari kain bermutu seperti wol dan sejenisnya dan biasanya berwarna gelap seperti hitam atau biru tua. Demikian pula untuk celananya terbuat dari bahan dan warna yang sama.
Versi lain dari jas adalah sejenis jas tertutup dari bahan beludru hitam, merah tua atau biru tua yang bertaburkan corak-corak sulaman atau lempeng-lempeng emas. Pada bagian dada tergantung sebentuk lidah penutup, mirip dasi dengan hiasan-hiasan benang emas. Celana paduannya terbuat dari beludru dengan taburan corak, ½ corak benang emas juga walaupun tidak selalu dalam warna yang sama dengan jas.
Sarung dikenakan sebagai samping dibawah jas sampai sedikit di atas lutut. Samping biasanya terbuat dalam teknik songket benang emas atau perak dan disebut sarung segantung.
Sebagian pelengkap busana pada kepala dipakai detar dari kain songket emas atau perak, alas kaki beludru dengan corak-corak keemasan, sebilah keris dan gelang emas di tangan kanan.
Pakaian Adat Wanita Bengkulu mengenakan baju kurung berlengan panjang, bertabur corak-corak, sulaman emas berbentuk lempengan-lempengan bulat seperti uang logam. Bahan baju kurung umumnya beludru dalam warna-warna merah tua, biru tua, lembayung atau hitam. Sarung songket benang emas atau perak dalam warna serasi dari sutra merupakan perangkat busana yang dikenakan dari pinggang sampai dengan mata kaki.
Sehelai kampuh dari satin sutra bersulam emas, diselempang pada bagian dada kebelakang punggung membentuk huruf V. Perhiasan keemasan disematkan sebagai sunting-sunting pada sanggul kepala, bersama-sama dengan anting-anting berukir dari emas, yang sebenarnya merupakan kepanjangan dari kembang goyang di kepala sedemikian rupa sehingga seolah-olah bergantung disebelah daun telinga, dipadukan dengan tusuk konde, cokonde balon, dan jumbai-jumbai kiri dan kanan.
Di dada pada bagian atas kampuh bergantungan gelamor ukir, berlapis-lapisan dalam jumlah banyak, menurun sampai daerah pinggang yang dilingkari oleh sebuah pending berangkai yang terbuat dari emas. Pergelangan tangan dan jari jemari dilingkari dengan mandering dan cincin permata. Alas kaki memakai selop bersulam emas.
3. KURINER TRADISIONAL:
Bengkulu memiliki berbagai macam makanan dan masakan yang khas, diantaranya:
- Getuk Pisang, merupakan makanan yang terbuat dari pisang ini enak rasanya.
- P okak, merupakan madu khas Bengkulu.
- Rengginang, adalah makanan yang terbuat dari ketan yang direbus kemudian di keringkan
- Ikan Pais, merupakan sayur khas Bengkulu
- Emping Melinjo, terbuat dari buah melinjo, sehingga membuat rasanya unik.
- Tempoyak, merupakan masakan khas Bengkulu yang satu ini terbuat dari durian yang sudah asam rasanya
- Lemah, merupakan makanan yang terbuat dari tunas bamboo ini unik rasanya, karena memiliki rasa asam yang unik dan baunya yang cukup menggiurkan
- Gulai Rebung Asam Ikan Laut, terbuat dari tunas bamboo, tetapi dimasak santan.
Seperti halnya provinsi lain di Indonesia, Bengkulu juga memiliki masakan khas daerah yang nikmat dan terkenal, di antaranya adalah pendap, gulai tempoyak, dan bagar kambing. Sisihkan waktu Anda saat berkunjung ke Bengkulu untuk menyantap beberapa kuliner lezat tersebut.
Pendap adalah masakan lezat yang bahan utamanya olahan ikan segar yang dimasak dengan dibumbui rempah-rempah meliputi bawang putih, kencur, cabai, dicampur parutan kelapa muda. Ikan kaya bumbu ini kemudian dibungkus daun talas, lalu direbus selama tidak kurang dari 8 jam. Pendap paling enak dimakan bersama-sama sepiring nasi panas.
Gulai tempoyak atau lebih dikenal dengan tempoyak saja adalah hidangan yang terbuat dari durian segar yang difermentasi. Durian tersebut kemudian dimasak dengan menambahkan cabai dan garam. Meskipun tempoyak juga dikenal di daerah lain di Indonesia, di Bengkulu, tempoyak dicampur dengan udang dan bukannya ikan sebagaimana halnya di provinsi lain. Karena aroma tempoyak ini kuat dan menyengat, sebaiknya tempoyak digunakan sebagai bahan tambahan dalam hidangan lainnya.
Sementara itu, Bagar kambing adalah daging kambing yang dimasak bersama sejumlah rempah-rempah sebagai bumbu meliputi ketumbar, pala, lada, asam, laos, bawang putih, pasta cabai, dan kelapa sangrai.
SEJARAH
Nama “Bencoolen” diperkirakan diambil dari sebuah nama bukit di Cullen, Skotlandia, Bin of Cullen (atau variasinya, Ben Cullen). Penamaan ini kurang berdasar karena bukanlah tabiat bangsa Melayu untuk menamakan daerahnya dengan nama daerah yang tidak dikenal[rujukan?], apalagi asal nama itu dari Skotlandia yang jauh disana.
Sumber tradisional menyebutkan bahwa Bengkulu atau Bangkahulu berasal dari kata ‘Bangkai’ dan ‘Hulu’ yang maksudnya ‘bangkai di hulu’. Konon menurut cerita, dulu pernah terjadi perang antara kerajaan-kerajaan kecil yang ada di Bengkulu. dan dari pertempuran itu banyak menimbulkan korban dari kedua belak pihak di hulu sungai Bengkulu. Korban-korban perang inilah yang menjadi bangkai tak terkuburkan di hulu sungai tersebut maka tersohorlah sebutan Bangkaihulu yang lama-kelamaan berubah pengucapan menjadi Bangkahulu atau Bengkulu. Penamaan seperti ini mirip dengan kisah perang antara pasukan Majapahit dengan pasukan Pagaruyung di Padang Sibusuk, daerah sekitar bekas wilayah kerajaan Dharmasraya, yang juga mengisahkan bahwa penamaan Padang Sibusuk itu dari korban-korban perang yang membusuk di medan perang.
Di wilayah Bengkulu sekarang pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal.
Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada dibawah kekuasaan Kerajaan Inderapura semenjak abad ke-17.
British East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada Bencoolen dan kemudian gudang penyimpanan di tempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setelah Pelabuhan Banten jatuh ke tangan VOC, dan EIC dilarang berdagang di sana. Traktat dengan Kerajaan Selebar pada tanggal 12 Juli 1685 mengizinkan Inggris untuk mendirikan benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 di sekitar muara Sungai Serut.
Sejak 1713, dibangun benteng Marlborough (selesai 1719) yang hingga sekarang masih tegak berdiri. Namun demikian, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi.
Sejak dilaksanakannya Perjanjian London pada tahun 1824, Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau Belitung). Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.
Penemuan deposit emas di daerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19 menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan penambangan komersial telah dihentikan semenjak habisnya deposit.
Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan, termasuk presiden Soekarno. Di masa inilah Soekarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi isterinya.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam provinsi Sumatera Selatan Baru sejak tanggal 18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi provinsi ke-26 (termuda sebelum Timor Timur).
WISATA ALAM
Pantai Panjang
Lokasi pantai Panjang sekitar 3 km dari kota Bengkulu. Sekitar 7 km panjang pantai dengan 50 meter lebar dari jalan raya. Banyak transportasi umum yang menuju ataupun pergi dari Pantai Panjang. Pohon Cemara yang rindang menghiasi sepanjang pantai. Hotel dan restoran juga banyak terdapat disana. Pantai ini juga memiliki fasilitas area parkir, kolam renang, cottage dan lainnya yang mendukung wisata disana.
Pantai Pasir Putih
Pantai ini terletak dekat pelabuhan samudra Pulau Baii. Jarak sekitar 19 km dari pusat koa Bengkulu. Kondisi jalan menuju kesana sangat baik. Tempat ini dapat dicapai dengan kendaraan roda empat jenis apapun. Kondisi pantai sangat bersih dengan pasir pantainya yang putih dan pohon cemara yang tumbuh disekitarnya.
Pulau Tikus
Pulau ini terdiri dari satu pulau induk dan beberapa pulau-pulau kecil lainnya yang mengitari dan dengan karang-karang yang indah. Pulau tikus sangat cocok untuk wisata laut. Pulau ini dapat dicapai sekitar 1 jam dari kota Bengkulu dengan menggunakan kapal boat.
Danau Dendam Tak Sudah
Danau ini dikelilingi oleh perbukitan kecil, dengan bukit barisan sebagai latar belakangnya. Jaraknya sekitar 8 km dari pusat kota Bengkulu. Anggrek air Vanda Hookeriana tumbuh sepanjang danau. Ketika musim bunga anggrek tersebut membuat danau menjadi indah dan lebih sejuk.
Tapak Padri dan Pantai Jakat
Terletak sangat dekat dengan benteng marlborough dengan pemandangan laut yang indah. Tapak Padri dataran yang cukup tinggi sehingga kita dapat melihat matahari terbenam. Masyarakat sering berkunjung ketempat ini pada sorehari untuk melihat sunset.
Taman Hutan Hujan Tropis (Tahura)
Lokasinya sekitar 16 km dari pusat kota Bengkulu yang dapat dicapai oleh berbagai jenis kendaraan roda empat. Tempat ini biasanya digunakan sebagai tempat untuk area observasi dan tempat kemah dengan keadaan alam yang indah.
Taman Berburu Seblat
terletak diwilayah kabupaten Bengkulu Utara,taman berburu ini ialah tempat ideal bagi kita yang hobi berburu. Adapun hewan buruan yaitu babi,kancil,kelinci,kijang,tupai,rusa,monyet,kera dll.
Taman Wisata Konak
Ialah taman terpadu dengan konsep alami dan modern yang berlokasi diwilayah Kepahiang,Bengkulu. Taman ini memiliki banyak koleksi satwa berukuran kecil-sedang serta memiliki banyak wahana permainan keluarga.
Danau Tes
Ialah danau terbesar di Bengkulu,danau ini memiliki pemandangan dengan latar bukit bukit yang menghijau nan indah. Ditengah danau terletak persawahan penduduk yang spektakuler dan sebuah gunung pasir. Suku disekitar danau Tes ialah suku Rejang dan budaya Rejang sangat khas. Sungai Ketahun ialah sungai yang menjadi sumber air utama danau Tes. Pemerintah Lebong saat ini sedag menyiapkan motel murah,restoran seafood,restoran terapung,pasar dan minimarket.
Danau Gedang dan Bukit Menghijau
Ialah danau yang masih asri sekali diwilayah Bengkulu Utara. Banyak jenis ikan dan belut didanau ini. Sayang,akomodasi kurang terbangun.
Danau Mas Harun Bastari
Terletak dikecamatan Selupu Rejang,Rejang Lebong. Ialah danau yang unik dengan pulau kecil dari rerumputan liar ditengahnya. Danau ini telah memiliki fasilitas-fasilitas yang sangat lengkap dan bagus.
Danau Musi,Suro
Ialah danau dikabupaten Kepahiang yang cukup indah. Terletak disekitar desa Suro Ilir. Fasilitas jalan/akomodasi serta hal-hal lain sudah bagus
Taman Nanua
Taman ini berada dipulau terluar RI yakni Enggano,ialah taman burung dan reptil mini.
Tanah Lot Lais
Formasi batu-batu karang dipinggir pantai Lais,Bengkulu Utara yang sungguh indah. Cocok untuk melihat sunset yang indahnya luar biasa,karena keindahannya itulah tempat ini dinamai Tanah Lot Lais karena mirip dengan Tanah Lot yang asli di Bali
Danau Picung
Ialah danau disekitar Tubei,ibukota kabupaten Lebong. Danau ini terletak dipusat kota dengan akses akomodasi yang lancar. Rumah dinas bupati juga menghadap kedanau indah ini. Pinggiran danau dibuka untuk umum sebagai wilayah pemancingan
Taman Wisata Dio Bagite
Ialah kebun binatang mini dengan koleksi cukup banyak satwa. Taman ini terletak sangat strategis dipenggkolan jalan Curup-Lubuk Linggau.
Danau Tujuh Warna
Terletak didaerah Rimbo Pengadang,ialah telaga dengan 7 kawah yang masing-masing berbeda warnanya. Bersuhu cukup tinggi sehingga bisa untuk memasak telur atau menanak nasi. Beberapa kawah bersuhu 70 derajat celcius cock untuk terapi enyakit kulit dan rematik.
WISATA BUDAYA DAN PENINGGALAN BUDAYA
Benteng Marlborough
Benteng Marlborough dibangun oleh perusahaan india timur di bawah kepemimpinan Gubernur Joseph Callet. The fort constitutes the strong fort, Benteng Marlborough berdiri mengahadap selatan dan memiliki luas 44,100 meter persegi. Benteng ini mempunyai bentuk bangunan abad 18, menyerupai kura-kura. Pintu utamanya dikelilingi parit yang luas dan dapat dilalui oleh jembatan. Menurut masyarakat sekiotar di benteng itu juga terdapat pintu keluar bawah tanah yang dulu digunakan pada waktu perang.
Rumah Pengasingan Bung Karno
Pada zaman koloni Belanda(1939-1942), Soekarno (Yang kemudian menjadi Presiden RI yang pertama) pernah diasingkan di Bengkulu. Selama dalam pengasingan Soekarno tinggal di rumah yang beralamat di Anggut Atas dan sekarang dikenal dengan jalan Soekarno-Hatta. Beberapa peralatan, sepeda, perpustakaan buku-buku, dan yang lainnya yang pernah dimiliki oleh soekarno disimpan di dalam rumah ini. Selama tinggal di Bengkulu, Soekarno mendesain masjid, yang sekarang dikenal dengan Masjid Jamik (Jamik Mosque).
Parr and Hamilton Monuments
Parr Monuments terletak di depan Pasar Barukoto diseberang benteng Marlborough, sedangkan Hamilton Monuments terletak di Jalan Soekarno-Hatta. Monument ini dibangun oleh Inggris untuk memperingati kekalahan mereka di Bengkulu.
Museum Provinsi Bengkulu
Museum Bengkulu terletak di bagian selatan dari jalan utama kota Bengkulu, yaitu di jalan Pembangunan. Disini kita dapat melihat berbagai macam benda benda bersejarah. dan juga baju batik buatan Bengkulu yang dinamakan kain Besurek.
Rejang Lebong
Air Panas dan Air Terjun Suban. Terletak 6 km dari Curup yang dihubungkan oleh jalan aspal dan terdapat air panas serta dua air terjun. oleh pemerintah dibangun berbagai macam fasilitas umum untuk menunjang pariwisata di sana.
Danau Pematang
Terletak 16 km dari Curup dan dapat dicapai dengan mudah dengan transportasi umum. Danau ini dikelilingi oleh perbukitan. Bukit Kabal Terletak 19 km dari Curup dengan jalan aspal yang menghubungkannya. Dengan tinggi sekitar 1,936 m diatas permukaan laut dengan keindahan alam yang menakjubkan.
Danau Tes
Terletak 51 km dari Curup di Kecamatan Lebong Selatan, Danau ini adalah danu terbesar di provinsi Bengkulu dengan jarak 3 km. dan digunakan juga sebagai pembangkit listrik tenaga air. Tempat ini juga biasanya sebagai tempat peristirahatan bagi turis untuk melihat panorama yang indah dan matahari terbenam.
Kolam Renang Tabarena
Terletak 4 km dari Curup yang dihubungkan oleh jalan aspal. Tabarena adalah kolam renang alam yang berada di sungai dengan airnya yang bersih dan dingin.
Air Terjun Kepala Curup
Terletak 29 km dari Curup dengan tinggi 100 meter dengan airnya yang segar dan sering dikunjungi oleh wisatawan.
Sungai Air Putih
Terletak di Tambang Sawah, sekitar 15 km dari Muara Aman atau 80 km dari Curup, sungainya terdiri dari air panas dan air dingin.
Makam Sentot Alibasyah
Terletak di Desa Bajak, Kecamatan Teluk Segara, Bengkulu. Sentot Alibasyah merupakan salah satu Panglima Pangeran Dipenegoro yang dikirim ke Bonjol sewaktu Perang Padri.
Pusat Pelatihan Gajah
Terletak di Seblat, kecamatan Napal Putih - Bengkulu Utara.
Gunung Kaba
Terletak di Curup, Gunung ini dijadikan tempat rekreasi alam terfavorit bagi pendaki baik dari wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, dan sekitarnya.
Suban
Curup, Tempat pemandian air panas ini terletak d kaki gunung kaba. Disini anda bisa mandi dengan air panas yang asli dari alam dan anda juga bisa menikmati keindahan alam yang masih alami dan segar.
OBJEK WISATA ANDALAN
Bunga Raflessia Arnoldy
Semasa Pemerintahan Inggris, Bunga ini ditemukan pertamakali oleh Sir Thomas Raffles dan Dr. Arnoldy di Dusun Lubuk Tapi pada tahun 1818. Bunga ini adalah bunga terbesar di dunia dengan diameter 100 cm. Bunga ini membutuhkan 6 sampai 8 bulan untuk tumbuh dan 15 hari setelah itu untuk berbunga. Keunikan dari bunga ini adalah tidak adanya akar, daun dan batang. Tumbuhan ini termasuk parasit kerena tidak adanya klorofil dan haustoria. Bunga ini sering tumbuh dan ditemukan di Taba Penanjung I dan Taba Penanjung III (Bengkulu Tengah), daerah di wilayah kabupaten Kepahiang, dan daerah di wilayah kabupaten Rejang Lebong.
Bunga Kibut (Amorphopalus Titanuum)
Bunga ini sangat menarik dan cantik. Tidak memiliki batang dengan tetapi memiliki bunga yang tinggi sekitar 3 m dan kuat. Bunga ini tumbuh di sekitar Rejang Lebong mengelilingi Kepahiang, Bengkulu Utara, and Bengkulu Selatan.
Anggrek air Vanda Hookeriana
Berdasarkan ahli tanaman yang datang ke Bengkulu, anggrek air inihjanya terdapat di Danau Dendam Tak Sudah yang terletak sekitar 5 km dari kota Bengkulu. Beberapa macam anggrek liar dan alami lainnya dapat pula ditemukan di provinsi Bengkulu.
Kekayaan Hutan
Berbagai macam kekayaan hutan yang dapat ditemukan di Bengkulu seperti Kayu Medang, Meranti, Rattan, Damar. Tanaman lainnya yang dibudidayakan oleh masyarakat adalah Minyak sawit, getah karet, kopi, durians, jeruk, sayuran ,dan lainnya.
Fauna
Beberapa macam hewan seperti macan, kijang, gajah, monyet, rangkong adalah hewan yang menempati hutan di provinsi Bengkulu.
Upacara Tabut
Tabut adalah upacara tradisional tentang kepahlawanan Hasan dan Husen, Mereka Mati dalam peperangan melawan orang-orang Yazid. Perayaan pertama kali dilaksanakan oleh Syekh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada abad ke 15. Syekh Burhanuddin (Imam Senggolo) Menikah dengan wanita Bengkulu kemudian anak mereka, cucu mereka dan keturunan mereka disebut sebagai keluarga pewaris Tabut. upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10 muharram (berdasar kalendar islam)setiap tahun.
Upacara Lainnya yang mengiringi Tabut
Upacara Mengambil Tanah, dilakukan malam 1 Muharram. Duduk Penja, 4 dan 5 Muharram. Menjara, 5 sampai 6 of Muharram. Anak Jari-Jari dan Seroban, 7 sampai 8 Muharram. Arak Gedang, 9 Muharram. Tabut Tebuang, 10 Muharram.
Taman Laut
Taman ini terletak sekitar pulau Enggano.
Taman Nasional
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Terletak di Kecamatan Seblat sekitar 100 km dari kota Bengkulu. Taman Nasional lainnya terletak di Selatan Kaur, 80 km dari Manna. Taman ini merupakan bagian dari Taman Nasional Sumatera Selatan(TNSS I). Berbagai macam hewan dapat dijumpai di sana.
Taman Berburu
Gunung Nanu'ua, hutan yang masih alami yang terletak di pulau Enggano.Hewan yang dapat diburu adalah : banteng liar, bore (babi liar), kijang, monyet, dan beberapa lainnya. Semidang Bukit Kaba, terletak di Taba Penanjung dengan luas area 15,300 ha.
Elephant Training Center (ETC) di Seblat
Terletak di sebelah sungai Seblat, Putri Hijau, Bengkulu utara. Tempat latihan ini adalah salah satu dari tempat latihan yang ada di Indonesia(Way Kambas ETC, Lampung; Lhokseumawe ETC, Aceh; Sebangau ETC, Riau; Sebokor ETC, Sumatera Selatan). Untuk mencapai kesini dapat menggunakan kendaraan roda empat. terletak 132 km dari Bengkulu atau sekitar 3 jam perjalanan. Kita dapat melalui : Simpang Air Muring ke Desa Suka Maju, kemudian berjalan kaki sekitar 5 km. Dan Simpang Desa, Kota Bani, Suka Merindu, dan Suka Baru. Sayang sekali, jalur ini tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.
UPACARA ADAT TRADISIONAL
FESTIVAL TABOT PESONA WISATA BUDAYA BENGKULU
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN TABOT
Di Bengkulu perayaan Tabot pada mulanya dibawa dan dikembangkan oleh orang-orang India asal Siphoy yang dating bersama datangnya tentara Inggris ke Bengkulu tahun 1685. Mereka datang ke Bengkulu dari Madras-Benggali India bagian selatan, bersama-sama bangsa Inggris semasa pendudukannya di Bengkulu. Salah satu pendatang tersebut adalah Ulama Syiah bernama Syeh Burhanuddin yang kemudian lebih dikenal dengan nama Imam Senggolo. Beliau lah yang pertama kali memperkenalkan upacara Tabot kepada masyarakat Bengkulu yang berasa disekitar Benteng Marlborough pada saat itu. Upacara ini selanjutnya diwariskan kepada anak cucu keturunannya yang kemudian diantaranya ada yang berasimilasi dengan orang Bengkulu.
Upacara tradisional yang dinamakan dengan “Tabot” dan sering juga diucapkan dengan nama “Tabut”, di lain daerah yaitu Sumatera Barat dikenal dengan nama “Tabui” adalah merupakan upacara berkabung Kaum Syi’ah. Karena upacara ini sudah cukup lama tumbuh dan berkembang di sebagian masyarakat Kota Bengkulu, maka akhirnya dipandang sebagai upacara tradisional orang Bengkulu. Baik dari kalangan kaum Sipai maupun oleh seluruh masyarakat Melayu Bengkulu. Dengan demikian jadilah Upacara Tabot sebagai Upacara Tradisional dari suku Melayu Bengkulu.
Seperti telah diuraikan sebelumnya, nama “Tabut” berasal dari kata Arab yaitu Tabut, yang secara harfiah berarti Kotak Kayu atau peti. Konon menurut kepercayaan kaum Bani Israil pada waktu itu bahwa bila Tabut ini muncul dan berada di tangan pemimpin mereka, akan mendatangkan kebaikan bagi mereka. Namun sebaliknya bila Tabut tersebut hilang maka akan dapat mendatangkan malapeta bagi mereka.
Di Bengkulu sendiri, upacara Tabot ini merupakan upacara hari berkabung atas gugurnya Syaid Agung Husein Bin Ali Bin Abi Thalib, salah seorang cucu Nabi Muhammad SAW. Inti dari upacara tersebut adalah mengenang usaha dan upaya para pemimpin Syi’ah dan kaumnya yang berupaya mengumpulkan bagian-bagian dari jenazah Husein. Setelah semua bagian tubuhnya terkumpul kemudian diarak dan dimakamkan di Padang Karbala. Seluruh upacara berlangsung selama 10 hari, yaitu dari tanggal 01 sampai dengan 10 Muharram. Adapun tahapan dari upacara Tabot tersebut adalah sebagai berikut : Mengambil Tanah, Duduk Penja, Menjara, Meradai, Arak Penja, Arak Serban, Gam (masa tenang/berkabung) dan Arak Gedang serta Tabot terbuang.
PROSESI RITUAL TABOT
Upacara Tabot di Bengkulu mengandung aspek ritual dan non ritual. Aspek ritual hanya boleh dilakukan oleh Keluarga Keturunan Tabot yang dipimpin oleh sesepuh keturunannya langsung, serta memiliki ketentuan-ketentuan khusus dan norma-norma yang harus ditaati oleh mereka. Sedangkan acara yang mengandung aspek non ritual dapat diikuti oleh siapa saja.
Upacara Tabot yang dilaksanakan setiap tahun oleh Keluarga Keturunan Tabot merupakan prosesi ritual yang dimaknai sebagai symbol-simbol perjuangan dan untuk mengenang gugurnya cucu Nabi Muhammad yang bernama Husein. Adapun tahapan prosesi ritual tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mengambil Tanah (01 – 04 Muharram)
Upacara ini berlangsung pada malam tanggal 01 Muharram, yaitu sekitar pukul 22.00 Wib. Tanah yang diambil tersebut merupakan tanah yang dianggap mengandung nilai magis. Oleh sebab itu pengambilan tanah tersebut harus dilakukan pada lokasi tertentu, yakni pada tempat yang dianggap keramat menurut mereka. Lokasi tersebut hanya ada dua tempat di Kota Bengkulu, yaitu :
a. Keramat Tapak Paderi
Yang terletak di tepi laut berjarak sekitar 100 meter kea rah utara dari Benteng Marlborough. Di sebuah ujung karang yang lebih tinggi dari permukaan pantai, di sudut kanan Pelabuhan Lama.
b. Keramat Anggut
Yang terletak di pekuburan umum Pasar Tebek dekat Tugu Hamilton di sebelah Hotel Grage Horison Bengkulu.
Upacara ini diibaratkan sebagi tanda melakukan musyawarah dalam menghadapi peperangan, upacaranya dilengkapi dengan sesajen berupa bubur merah putih, gula merah, sirih 7 subang, rokok 7 batang, air kopi pahit, air serabot (jahe), air susu sapi murni, air cendana dan air selasih, kemudian sesajen dido’akan dan ditinggalkan di lokasi pengambilan tanah. Sesudah sesajen dido’akan, mengambil tanah dua kepal, sekepal diletakkan di Gerga (diibaratkan sebagai Benteng).
2. Duduk Penja
Penja adalah benda yang berbentuk telapak tangan manusia lengkap dengan jari-jarinya, oleh karena itu penja ini disebut juga jari-jari. Dalam setiap kelompok keturunan Tabot terdapat sepasang penja, yang terbuat dari kuningan atau tembaga dan ada juga yang terbuat dari bahan perak. Penja ini menurut keluarga Sipai adalah benda keramat yang dipercaya mengandung kekuatan magis, oleh sebab itu maka harus dirawat, dicuci dengan air bunga dan air limau (jeruk) setiap tahunnya. Prosesi upacara mencuci Penja ini disebut dengan “Duduk Penja”
Duduk Penja dilakukan di rumah seorang sesepuh keluarga Tabot, pimpinan dari kelompok keluarga Tabot bersangkutan, waktunya pada tanggal 05 Muharram sore hari.
Penja (pending jari-jari), merupakan bentuk jari-jari tangan yang terbuat dari tembaga/kuningan, kemudian disimpan di dalam bakul di tempat di dalam rumah Keluarga Keturunan Tabot (KKT). Dengan diawali menurunkan Penja untuk dicuci, dilengkapi dengan sesajen yang terdiri dari air serobat, air susu murni, air kopi pahit, air cendana dan selasih, jeruk nipis, pisang emas dan tebu serta nasi kebuli dan emping. Setelah cuci Penja tersebut, didudukan diatas pelepah rembio yang ditutup dengan kelambu dan diletakkan di dalam Gerga. Selama upacara tersebut diiringi dengan bunyi-bunyian Dol (alat music berupa tamburin) dan Tassa.
3. Menjara
Menjara artinya mengandung (bahasa Bengkulu) atau berkunjung dengan mendatangi kelompok keluarga yang lain untuk beruji Dol (lomba membunyikan Dol). Dol merupakan alat music tradisional masyarakat melayu Bengkulu. Pada acara Tabot, menjara ini dilakukan dua kali pada dua tempat, yaitu : pada tanggal 06 Muharram kelompok Tabot Bangsal mendatangi kelompok Tabot Berkas dan pada tanggal 07 Muharram, sebaliknya kelompok Tabot Berkas mendatangi kelompok Tabot Bangsal. Acara ini berlangsung dilapangan terbuka yang disiapkan oleh masing-masing kelompok dan dilakukan pada sekitar pukul 20.00 Wib hingga pukul 23.00 Wib.
Upacara Menjara merupakan sebuah perjalanan panjang di malam hari. Menjara atau beruji Dol ditamsilkan sebagai saat-saat terjadinya peperangan antara Husein dan Kaum Yazid. Ritual menjara (saling menyerang) dilakukan di lapangan terbuka dengan diiringi bunyian Dol dan Tassa yang bertalu-talu pada malam hari sekitar pukul 20.00 s/d 24.00 Wib.
4. Meradai
Acara meradai ini dilakukan pada tanggal 06 Muharram, pelaksanaan acara ini disebut juga dengan Jola, yaitu sekelompok anak-anak yang berusia antara 10 s/d 12 tahun. Acara meradai ini dilakukan di dalam Kota Bengkulu, yang waktunya dilaksanakan pada siang hari. Agar acara ini tidak terjadi tumpang tindih terhadap sasaran, maka sebelumnya dilakukan kesepakatan antara pimpinan kelompok dimana lokasi untuk masing-masing kelompok. Selanjutnya sebelum para Jola turun ke lapangan menjalankan tugasnya, mereka mendapatkan pengarahan dari pimpinan kelompok yang menugaskannya. Di dalam menjalankan tugasnya para Jola harus mengikuti aturan dan petunjuk yang telah ditetapkan.
5. Arak Penja
Arak Penja atau disebut juga Arak Jari-jari, dilaksanakan pada malam ke delapan dari bulan Muharram. Di mulai sekitar pukul 19.00 Wib hingga pukul 21.00 Wib dengan menempuh rute yang telah ditentukan bersama pada jalan-jalan utama dalam Kota Bengkulu. Pada acara ini setiap kelompok Tabot akan mengirimkan regunya sekitar 10-15 orang, yang sebagian besar terdiri dari anak-anak dan remaja. Acara ini dimulai dan berakhir di depan Rumah Kediaman Jabatan Gubernur Bengkulu.
6. Arak Serban
Arak Serban / Sorban berlangsung pada malam ke Sembilan bulan Muharram yang dimulai sekitar pukul 19.00 s/d 21.00 dengan star dan finish ditentukan oleh Kelompok keluarga Tabot bersama dengan Pemerintah daerah. Benda yang diarak selain penja, ada juga Serban / Sorban putih diletakkan pada Tabot Coki (Tabot Kecil), dilengkapi dengan bendera / panji-panji berwarna putih dan hijau atau biru yang bertuliskan “Hasan dan Husein” dengan huruf kaligrafi yang indah.
7. Gam (masa tenang / berkabung)
Satu dari tahapan Upacara Tabot yang sangat penting dan harus dilakukan adalah “Gam”, suatu waktu yang telah ditentukan dengan tidak melukan aktifitas apapun. Gam sendiri berasal dari kata “ghum” yang berarti tertutup atau terhalang. Masa Gam ini berlangsung pada pukul 07.00 Wib sampai dengan sore hari kira-kira pukul 16.00 Wib, dimana pada waktu tersebut semua aktifitas yang berkenaan dengan upacara Tabot tidak boleh dilakukan termasuk menyembunyikan Dol dan Tassa. Jadi masa Gam ini dapat disebut juga masa tenang.
8. Arak Gedang
Arak gedang merupakan prosesi upacara Tabot yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Bengkulu. Arak gedang dilaksanakan pada tanggal 09 Muharram atau malam ke 10 Muharram, yang dimulai sekitar pukul 19.00 Wib dengan diawali acara ritual pelepasan Tabot bersanding di Gerga masing-masing. Selanjutnya diteruskan dengan Arak Gedang, yaitu group Tabot bergerak dari markas masing-masing secara berombongan dengan menempuh rute yang telah ditentukan. Di jalan protocol semua Tabot bertemu sehingga membentuk Arak Gedang (Pawai Akbar) menuju lapangan utama.
9. Tabot Terbuang
Acara terakhir dari rangkaian Upacara Ritual Tabot adalah acara Tabot terbuang. Acara ini dimulai pada pukul 09.00 Wib seluruh Tabot telah berkumpul di Lapangan Merdeka di depan rumah jabatan Gubernur Bengkulu. Tabot-tabot disandingkan yang diikuti oleh masing-masing personil kelompok tabot. Pada sekitar pukul 10.00 Wib arak-arakan Tabot dilepas oleh Gubernur Bengkulu untuk menuju komplek pemakaman umum Karabela. Tempat ini menjadi lokasi acara ritual tabot terbuang karena di sana dimakamkan Imam Senggolo (Syeh Burhanuddin) pelopor upacara Tabot di Bengkulu. Dengan berakhirnya Tabot terbuang maka berakhirlah semua prosesi ritual upacara Tabot.
TABOT SEBAGAI PESONA WISATA BUDAYA
Masyarakat Bengkulu sangat memahami bahwa Tabot adalah suatu upacara tradisional yang bersifat ritual yang dilaksanakan setiap tahun terutama oleh Keluarga Kerukunan Tabot dengan mengikuti calendar Islam yaitu tanggal 01-10 Muharram. Dipandang dari sisi pariwisata, keunikan bentuk dan upacara Tabot yang bersifat ritual tersebut dapat menjadikan atraksi tersendiri bagi wisatawan untuk dapat dinikmati. Seiringan dengan perjalanan waktu, upacara Tabot ini akhirnya berkembang dalam bentuk atraksi budaya dan hiburan rakyat di Bengkulu.
Dalam rangka pembangunan kepariwisataan nasional dan daerah, pemerintah melihat bahwa prosesi upacara Tabot telah dijadikan salah satu event nasional yang dilaksanakan setiap tahun yang dikemas dalam suatu kegiatan Festifal. Kegiatan ini diharapkan dapat menarik kunjungan wisatawan ke Bengkulu, baik itu wisatawan domestic maupun wisatawan mancanegara. Pemerintah juga berharap kepada seluruh stakeholder baik itu instansi pemerintahan, swasta dan masyarakat serta partisipasi provinsi dan kabupaten lain dalam mensukseskan Festival Tabot sebagai peristiwa utama (Major event) Pariwisata Provinsi Bengkulu.
KEGIATAN FESTIVAL TABOT
1. Kegiatan Utama
a. Upacara Pembukaan
Upacara Pembukaan dilaksanakan pada pukul 19.00 Wib yang dibuka oleh Pejabat Pemerintah Daerah atau Pejabat Pemerintah yang telah di atur oleh panitia.
b. Upacara Prosesi Tabot Sakral
Berjalan sesuai dengan tahapan, dilain tempat Festival Tabot juga dilaksanakan.
Pembuatan Tabot Sakral dilakukan oleh masing-masing keluarga keturunan Tabot, sedangkan Tabot Pembangunan dapat dilakukan oleh semua dinas/instansi sebagai wujud partisipasi dalam meramaikan perayaan festival Tabot. Pada malam-malam 01 s/d 09 Muharram festival Tabot dimeriahkan oleh berbagai perlombaan yang berkenaan dengan Tabot dan ditampilkan juga berbagai kelompok kesenian daerah atau etnis sebagai wujud kebersamaan dalam mengisi pembangunan. Bersamaan dengan itu, Arak Gedang / Tabot sanding dilangsungkan sekitar pukul 20.00 Wib di lapangan terbuka, dengan sebelumnya sekitar pukul 06.00 s/d 15.00 Wib bunyi-bunyian Dol dan Tassa dilarang untuk dibunyikan hingga “Tabot Naik Pangkek” (Tabot sudah sempurna bentuknya). Setelah itu baru dol dan Tassa dibunyikan kembali sebagai tanda Tabot telah selesai dibuat. Arak Gedang adalah arak-arakan besar seluruh Tabot yang telah selesai dibuat, juga dimeriahkan dengan adanya Tabot Pembangunan yang dibuat oleh dinas / instansi dan pihak swasta yang turut berpartisipasi pada event Tabot tersebut.
c. Upacara Penutupan
Upacara Penutupan merupakan upacara resmi yang dilakukan oleh Pemerintah daerah yang dihadiri oleh tamu-tamu undangan resmi dari unsure pejabat pemerintah dan duta-duta besar Negara sahabat. Pada malam ini juga biasanya ditampilkan pemenang-pemenang lomba dalam rangka memeriahkan Festival Tabot tersebut. Para tamu undangan, wisatawan dapat menikmati indahnya barisan Tabot bersanding dengan dengan disinari oleh lampu-lampu hias dengan ornamen-ornamen yang beraneka ragam serta hiburan-hiburan yang menarik lainnya. Para pengunjung juga dapat berbelanja souvenir-souvenir menarik khas Bengkulu karena Festival Tabot ini juga didukung dengan kegiatan pameran benda-benda kerajinan.
d. Upacara Arak Tabot Terbuang (10 Muharram)
Merupakan puncak kegiatan Tabot yang dilaksanakan sekitar pukul 09.00 s/d 14.00 Wib, sebagai symbol upacara mengantar jenazah Husein ke Pemakaman Padang Karabela. Sebelum pelaksanaan upacara dimulai, seluruh Tabot yang akan dibuang berkumpul dilapangan terbuka (biasanya di depan Gedung Daerah/Rumah Jabatan Gubernur Bengkulu) dengan diiringi bunyian Dol dan Tassa serta pasukan Drumband, Paguyuban-paguyuban yang membentuk barisan karnaval, kemudian rombongan Tabot/karnaval diarak melalui jalan protocol kota Bengkulu menuju pemakaman di Padang Karabela sebagai tempat pembuangan terakhir, dengan dipimpin oleh Ketua Kerukunan Kaluarga Tabot beserta keluarganya. Di kiri kanan jalan sepanjang jalan protocol yang dilewati oleh karnaval Tabot dibanjiri oleh ribuan masyarakat yang ingin menyaksikan karnaval Tabot tersebut.
2. Kegiatan Penunjang
a. Aneka Lomba Khas Tabot
b. Bazar & Pameran
c. Malam Pesona Tabot
Keberhasilan Festival Tabot sangat bergantung pada dukungan dan partisipasi berbagai pihak baik itu masyarakat Bengkulu, pihak swasta dan instansi terkait serta dunia usaha. Melalui kebersamaan, rasa ikut memiliki dan kemauan untuk berperan serta dalam melestarikan kebudayaan daerah diharapkan Festival Tabot ini akan dapat berjalan dengan sukses dan dapat menjadi magnet daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Bengkulu.
Mengenai Bengkulu dan Perkembangannya
PROPINSI BENGKULU secara etimologis berasal dari bahasa Melayu-Jawa yaitu “Bang” yang berarti Pesisir dan ”Kulon” yang berarti barat. Dimana secara berjalannya waktu berubah menjadi Bengkulu. Pada masa kerajaan nusantara di wilayah ini pernah berdiri beberapa kerajaan etnis seperti :
Kerajaan Sungai Serut
Kerajaan Selebar
Kerajaan Pait Petulai
Kerajaan Balai Buntar
Kerajaan Sungai Lemau
Kerajaan Sekiris
Kerajaan Gedung Agung
Kerajaan Marau Riang
Sekitar awal abad ke-16 hingga abad ke-17, wilayah Bengkulu juga pernah termasuk ke dalam wilayah beberapa kerajaan besar seperti :
Kerajaan Inderapura
Kesultanan Banten
Pada tahun 1685 kongsi dagang Inggris yaitu British East India Company (EIC) mendirikan pusat perdagangan lada tepatnya di Kota Bengkulu. Hal ini disebabkan kejatuhan Pelabuhan Banten ke tangan Belanda pada sekitar abad tersebut yang menyebabkan EIC tidak dapat melakukan kegiatan perdagangan disana. Berdasarkan Trajtat dengan Kerajaan Selebar disepakati bahwa Inggris diberikan hak untuk mendirikan Benteng York di sekitar muara Sungai Serut dan seiring berkembangnya waktu Inggris juga mendirikan Benteng Marlborough pada tahun 1719.
Berdasarkan Perjanjian London pada tahun 1824, wilayah Bengkulu yang telah dikuasai Inggris diserahkan kepada Belanda dengan imbalan wilayah Malaka serta kepemilikan atas Singapura dan Pulau Belitung kepada Inggris. Setelah dikuasai Belanda, secara otomatis wilayah Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda hingga masa kemerdekaan Indonesia.
Bengkulu terkenal sebagai wilayah pembuangan serta pengasingan beberapa tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia sekitar tahun 1930. Tercatat beberapa tokoh penting pernah diasingkan disini termasuk Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Setelah kemerdekaan, Bengkulu termasuk ke dalam wilayah Propinsi Sumatera Selatan dengan status Karesidenan. Baru sekitar tahun 1968 tepatnya pada tanggal 18 November 1968, Bengkulu ditetapkan menjadi Propinsi ke-26 di Indonesia.
SOSIAL BUDAYA
1. FLORA DAN FAUNA IDENTITAS:
PROPINSI BENGKULU memiliki keanekaragaman hayati seperti flora dan fauna yang khas. Bunga Bangkai atau disebut juga dengan Suweg memiliki nama latin Amorphophallus titanium merupakan flora identitas dari Propinsi Bengkulu. Nama flora ini disebabkan bunga yang mengeluarkan bau yang busuk seperti bangkai. Bau busuk dari bunga ini sebagai perangsang bagi kumbang dan lalat dalam penyerbukan tanaman ini.
Suweg raksasa
Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa membedakan bunga bangkai dengan Rafflesia arnoldii. Mungkin karena orang sudah mengenal Rafflesia sebagai bunga terbesar dan kemudian menjadi bias dengan ukuran bunga bangkai yang juga besar.
Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya.
Bunga bangkai sekarang telah tersebar di berbagai tempat di penjuru dunia, terutama dimiliki oleh kebun botani atau penangkar-penangkar spesialis. Di Amerika, bunga yang muncul seringkali diberi julukan atau nama tertentu dan selalu menarik perhatian banyak pengunjung. Uniknya banyak pengunjung datang untuk "menikmati bau"nya.
Beruang Madu
Beruang madu termasuk famili ursidae dan merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis beruang yang ada di dunia. Beruang ini adalah fauna khas provinsi Bengkulu sekaligus dipakai sebagai simbol dari provinsi tersebut. Beruang madu juga merupakan maskot dari kota Balikpapan. Beruang madu di Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan lindung bernama Hutan Lindung Sungai Wain.
Beruang madu hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan pertanian, mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 - 7 meter dari tanah, dan suka mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk membuat sarang.
Beruang madu adalah binatang omnivora yang memakan apa saja di hutan. Mereka memakan aneka buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis, termasuk juga tunas tanaman jenis palem. Mereka juga memakan serangga, madu, burung, dan binatang kecil lainnya. Apabila beruang madu memakan buah, biji ditelan utuh, sehingga tidak rusak, setelah buang air besar, biji yang ada di dalam kotoran mulai tumbuh sehingga beruang madu mempunyai peran yang sangat penting sebagai penyebar tumbuhan buah berbiji besar seperti cempedak, durian, lahung, kerantungan dan banyak jenis lain.
Beruang madu aktif di malam hari atau disebut juga dengan makhluk nokturnal, mereka menghabiskan waktu di tanah dan memanjat pepohonan untuk mencari makanan.Kecuali betina dengan anaknya, beruang madu umumnya bersifat soliter. Mereka tidak berhibernasi sebagaimana spesies beruang lainnya karena sumber pakannya tersedia sepanjang tahun.
2. PAKAIAN TRADISIONAL:
Pakaian Adat Pria terdiri atas jas, sarung, celana panjang, alas kaki yang dilengkapi dengan tutup kepala dan sebuah keris. Jas tersebut dari kain bermutu seperti wol dan sejenisnya dan biasanya berwarna gelap seperti hitam atau biru tua. Demikian pula untuk celananya terbuat dari bahan dan warna yang sama.
Versi lain dari jas adalah sejenis jas tertutup dari bahan beludru hitam, merah tua atau biru tua yang bertaburkan corak-corak sulaman atau lempeng-lempeng emas. Pada bagian dada tergantung sebentuk lidah penutup, mirip dasi dengan hiasan-hiasan benang emas. Celana paduannya terbuat dari beludru dengan taburan corak, ½ corak benang emas juga walaupun tidak selalu dalam warna yang sama dengan jas.
Sarung dikenakan sebagai samping dibawah jas sampai sedikit di atas lutut. Samping biasanya terbuat dalam teknik songket benang emas atau perak dan disebut sarung segantung.
Sebagian pelengkap busana pada kepala dipakai detar dari kain songket emas atau perak, alas kaki beludru dengan corak-corak keemasan, sebilah keris dan gelang emas di tangan kanan.
Pakaian Adat Wanita Bengkulu mengenakan baju kurung berlengan panjang, bertabur corak-corak, sulaman emas berbentuk lempengan-lempengan bulat seperti uang logam. Bahan baju kurung umumnya beludru dalam warna-warna merah tua, biru tua, lembayung atau hitam. Sarung songket benang emas atau perak dalam warna serasi dari sutra merupakan perangkat busana yang dikenakan dari pinggang sampai dengan mata kaki.
Sehelai kampuh dari satin sutra bersulam emas, diselempang pada bagian dada kebelakang punggung membentuk huruf V. Perhiasan keemasan disematkan sebagai sunting-sunting pada sanggul kepala, bersama-sama dengan anting-anting berukir dari emas, yang sebenarnya merupakan kepanjangan dari kembang goyang di kepala sedemikian rupa sehingga seolah-olah bergantung disebelah daun telinga, dipadukan dengan tusuk konde, cokonde balon, dan jumbai-jumbai kiri dan kanan.
Di dada pada bagian atas kampuh bergantungan gelamor ukir, berlapis-lapisan dalam jumlah banyak, menurun sampai daerah pinggang yang dilingkari oleh sebuah pending berangkai yang terbuat dari emas. Pergelangan tangan dan jari jemari dilingkari dengan mandering dan cincin permata. Alas kaki memakai selop bersulam emas.
3. KURINER TRADISIONAL:
Bengkulu memiliki berbagai macam makanan dan masakan yang khas, diantaranya:
- Getuk Pisang, merupakan makanan yang terbuat dari pisang ini enak rasanya.
- P okak, merupakan madu khas Bengkulu.
- Rengginang, adalah makanan yang terbuat dari ketan yang direbus kemudian di keringkan
- Ikan Pais, merupakan sayur khas Bengkulu
- Emping Melinjo, terbuat dari buah melinjo, sehingga membuat rasanya unik.
- Tempoyak, merupakan masakan khas Bengkulu yang satu ini terbuat dari durian yang sudah asam rasanya
- Lemah, merupakan makanan yang terbuat dari tunas bamboo ini unik rasanya, karena memiliki rasa asam yang unik dan baunya yang cukup menggiurkan
- Gulai Rebung Asam Ikan Laut, terbuat dari tunas bamboo, tetapi dimasak santan.
Seperti halnya provinsi lain di Indonesia, Bengkulu juga memiliki masakan khas daerah yang nikmat dan terkenal, di antaranya adalah pendap, gulai tempoyak, dan bagar kambing. Sisihkan waktu Anda saat berkunjung ke Bengkulu untuk menyantap beberapa kuliner lezat tersebut.
Pendap adalah masakan lezat yang bahan utamanya olahan ikan segar yang dimasak dengan dibumbui rempah-rempah meliputi bawang putih, kencur, cabai, dicampur parutan kelapa muda. Ikan kaya bumbu ini kemudian dibungkus daun talas, lalu direbus selama tidak kurang dari 8 jam. Pendap paling enak dimakan bersama-sama sepiring nasi panas.
Gulai tempoyak atau lebih dikenal dengan tempoyak saja adalah hidangan yang terbuat dari durian segar yang difermentasi. Durian tersebut kemudian dimasak dengan menambahkan cabai dan garam. Meskipun tempoyak juga dikenal di daerah lain di Indonesia, di Bengkulu, tempoyak dicampur dengan udang dan bukannya ikan sebagaimana halnya di provinsi lain. Karena aroma tempoyak ini kuat dan menyengat, sebaiknya tempoyak digunakan sebagai bahan tambahan dalam hidangan lainnya.
Sementara itu, Bagar kambing adalah daging kambing yang dimasak bersama sejumlah rempah-rempah sebagai bumbu meliputi ketumbar, pala, lada, asam, laos, bawang putih, pasta cabai, dan kelapa sangrai.
SEJARAH
Nama “Bencoolen” diperkirakan diambil dari sebuah nama bukit di Cullen, Skotlandia, Bin of Cullen (atau variasinya, Ben Cullen). Penamaan ini kurang berdasar karena bukanlah tabiat bangsa Melayu untuk menamakan daerahnya dengan nama daerah yang tidak dikenal[rujukan?], apalagi asal nama itu dari Skotlandia yang jauh disana.
Sumber tradisional menyebutkan bahwa Bengkulu atau Bangkahulu berasal dari kata ‘Bangkai’ dan ‘Hulu’ yang maksudnya ‘bangkai di hulu’. Konon menurut cerita, dulu pernah terjadi perang antara kerajaan-kerajaan kecil yang ada di Bengkulu. dan dari pertempuran itu banyak menimbulkan korban dari kedua belak pihak di hulu sungai Bengkulu. Korban-korban perang inilah yang menjadi bangkai tak terkuburkan di hulu sungai tersebut maka tersohorlah sebutan Bangkaihulu yang lama-kelamaan berubah pengucapan menjadi Bangkahulu atau Bengkulu. Penamaan seperti ini mirip dengan kisah perang antara pasukan Majapahit dengan pasukan Pagaruyung di Padang Sibusuk, daerah sekitar bekas wilayah kerajaan Dharmasraya, yang juga mengisahkan bahwa penamaan Padang Sibusuk itu dari korban-korban perang yang membusuk di medan perang.
Di wilayah Bengkulu sekarang pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal.
Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada dibawah kekuasaan Kerajaan Inderapura semenjak abad ke-17.
British East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada Bencoolen dan kemudian gudang penyimpanan di tempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setelah Pelabuhan Banten jatuh ke tangan VOC, dan EIC dilarang berdagang di sana. Traktat dengan Kerajaan Selebar pada tanggal 12 Juli 1685 mengizinkan Inggris untuk mendirikan benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 di sekitar muara Sungai Serut.
Sejak 1713, dibangun benteng Marlborough (selesai 1719) yang hingga sekarang masih tegak berdiri. Namun demikian, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi.
Sejak dilaksanakannya Perjanjian London pada tahun 1824, Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau Belitung). Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.
Penemuan deposit emas di daerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19 menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan penambangan komersial telah dihentikan semenjak habisnya deposit.
Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan, termasuk presiden Soekarno. Di masa inilah Soekarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi isterinya.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam provinsi Sumatera Selatan Baru sejak tanggal 18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi provinsi ke-26 (termuda sebelum Timor Timur).
WISATA ALAM
Pantai Panjang
Lokasi pantai Panjang sekitar 3 km dari kota Bengkulu. Sekitar 7 km panjang pantai dengan 50 meter lebar dari jalan raya. Banyak transportasi umum yang menuju ataupun pergi dari Pantai Panjang. Pohon Cemara yang rindang menghiasi sepanjang pantai. Hotel dan restoran juga banyak terdapat disana. Pantai ini juga memiliki fasilitas area parkir, kolam renang, cottage dan lainnya yang mendukung wisata disana.
Pantai Pasir Putih
Pantai ini terletak dekat pelabuhan samudra Pulau Baii. Jarak sekitar 19 km dari pusat koa Bengkulu. Kondisi jalan menuju kesana sangat baik. Tempat ini dapat dicapai dengan kendaraan roda empat jenis apapun. Kondisi pantai sangat bersih dengan pasir pantainya yang putih dan pohon cemara yang tumbuh disekitarnya.
Pulau Tikus
Pulau ini terdiri dari satu pulau induk dan beberapa pulau-pulau kecil lainnya yang mengitari dan dengan karang-karang yang indah. Pulau tikus sangat cocok untuk wisata laut. Pulau ini dapat dicapai sekitar 1 jam dari kota Bengkulu dengan menggunakan kapal boat.
Danau Dendam Tak Sudah
Danau ini dikelilingi oleh perbukitan kecil, dengan bukit barisan sebagai latar belakangnya. Jaraknya sekitar 8 km dari pusat kota Bengkulu. Anggrek air Vanda Hookeriana tumbuh sepanjang danau. Ketika musim bunga anggrek tersebut membuat danau menjadi indah dan lebih sejuk.
Tapak Padri dan Pantai Jakat
Terletak sangat dekat dengan benteng marlborough dengan pemandangan laut yang indah. Tapak Padri dataran yang cukup tinggi sehingga kita dapat melihat matahari terbenam. Masyarakat sering berkunjung ketempat ini pada sorehari untuk melihat sunset.
Taman Hutan Hujan Tropis (Tahura)
Lokasinya sekitar 16 km dari pusat kota Bengkulu yang dapat dicapai oleh berbagai jenis kendaraan roda empat. Tempat ini biasanya digunakan sebagai tempat untuk area observasi dan tempat kemah dengan keadaan alam yang indah.
Taman Berburu Seblat
terletak diwilayah kabupaten Bengkulu Utara,taman berburu ini ialah tempat ideal bagi kita yang hobi berburu. Adapun hewan buruan yaitu babi,kancil,kelinci,kijang,tupai,rusa,monyet,kera dll.
Taman Wisata Konak
Ialah taman terpadu dengan konsep alami dan modern yang berlokasi diwilayah Kepahiang,Bengkulu. Taman ini memiliki banyak koleksi satwa berukuran kecil-sedang serta memiliki banyak wahana permainan keluarga.
Danau Tes
Ialah danau terbesar di Bengkulu,danau ini memiliki pemandangan dengan latar bukit bukit yang menghijau nan indah. Ditengah danau terletak persawahan penduduk yang spektakuler dan sebuah gunung pasir. Suku disekitar danau Tes ialah suku Rejang dan budaya Rejang sangat khas. Sungai Ketahun ialah sungai yang menjadi sumber air utama danau Tes. Pemerintah Lebong saat ini sedag menyiapkan motel murah,restoran seafood,restoran terapung,pasar dan minimarket.
Danau Gedang dan Bukit Menghijau
Ialah danau yang masih asri sekali diwilayah Bengkulu Utara. Banyak jenis ikan dan belut didanau ini. Sayang,akomodasi kurang terbangun.
Danau Mas Harun Bastari
Terletak dikecamatan Selupu Rejang,Rejang Lebong. Ialah danau yang unik dengan pulau kecil dari rerumputan liar ditengahnya. Danau ini telah memiliki fasilitas-fasilitas yang sangat lengkap dan bagus.
Danau Musi,Suro
Ialah danau dikabupaten Kepahiang yang cukup indah. Terletak disekitar desa Suro Ilir. Fasilitas jalan/akomodasi serta hal-hal lain sudah bagus
Taman Nanua
Taman ini berada dipulau terluar RI yakni Enggano,ialah taman burung dan reptil mini.
Tanah Lot Lais
Formasi batu-batu karang dipinggir pantai Lais,Bengkulu Utara yang sungguh indah. Cocok untuk melihat sunset yang indahnya luar biasa,karena keindahannya itulah tempat ini dinamai Tanah Lot Lais karena mirip dengan Tanah Lot yang asli di Bali
Danau Picung
Ialah danau disekitar Tubei,ibukota kabupaten Lebong. Danau ini terletak dipusat kota dengan akses akomodasi yang lancar. Rumah dinas bupati juga menghadap kedanau indah ini. Pinggiran danau dibuka untuk umum sebagai wilayah pemancingan
Taman Wisata Dio Bagite
Ialah kebun binatang mini dengan koleksi cukup banyak satwa. Taman ini terletak sangat strategis dipenggkolan jalan Curup-Lubuk Linggau.
Danau Tujuh Warna
Terletak didaerah Rimbo Pengadang,ialah telaga dengan 7 kawah yang masing-masing berbeda warnanya. Bersuhu cukup tinggi sehingga bisa untuk memasak telur atau menanak nasi. Beberapa kawah bersuhu 70 derajat celcius cock untuk terapi enyakit kulit dan rematik.
WISATA BUDAYA DAN PENINGGALAN BUDAYA
Benteng Marlborough
Benteng Marlborough dibangun oleh perusahaan india timur di bawah kepemimpinan Gubernur Joseph Callet. The fort constitutes the strong fort, Benteng Marlborough berdiri mengahadap selatan dan memiliki luas 44,100 meter persegi. Benteng ini mempunyai bentuk bangunan abad 18, menyerupai kura-kura. Pintu utamanya dikelilingi parit yang luas dan dapat dilalui oleh jembatan. Menurut masyarakat sekiotar di benteng itu juga terdapat pintu keluar bawah tanah yang dulu digunakan pada waktu perang.
Rumah Pengasingan Bung Karno
Pada zaman koloni Belanda(1939-1942), Soekarno (Yang kemudian menjadi Presiden RI yang pertama) pernah diasingkan di Bengkulu. Selama dalam pengasingan Soekarno tinggal di rumah yang beralamat di Anggut Atas dan sekarang dikenal dengan jalan Soekarno-Hatta. Beberapa peralatan, sepeda, perpustakaan buku-buku, dan yang lainnya yang pernah dimiliki oleh soekarno disimpan di dalam rumah ini. Selama tinggal di Bengkulu, Soekarno mendesain masjid, yang sekarang dikenal dengan Masjid Jamik (Jamik Mosque).
Parr and Hamilton Monuments
Parr Monuments terletak di depan Pasar Barukoto diseberang benteng Marlborough, sedangkan Hamilton Monuments terletak di Jalan Soekarno-Hatta. Monument ini dibangun oleh Inggris untuk memperingati kekalahan mereka di Bengkulu.
Museum Provinsi Bengkulu
Museum Bengkulu terletak di bagian selatan dari jalan utama kota Bengkulu, yaitu di jalan Pembangunan. Disini kita dapat melihat berbagai macam benda benda bersejarah. dan juga baju batik buatan Bengkulu yang dinamakan kain Besurek.
Rejang Lebong
Air Panas dan Air Terjun Suban. Terletak 6 km dari Curup yang dihubungkan oleh jalan aspal dan terdapat air panas serta dua air terjun. oleh pemerintah dibangun berbagai macam fasilitas umum untuk menunjang pariwisata di sana.
Danau Pematang
Terletak 16 km dari Curup dan dapat dicapai dengan mudah dengan transportasi umum. Danau ini dikelilingi oleh perbukitan. Bukit Kabal Terletak 19 km dari Curup dengan jalan aspal yang menghubungkannya. Dengan tinggi sekitar 1,936 m diatas permukaan laut dengan keindahan alam yang menakjubkan.
Danau Tes
Terletak 51 km dari Curup di Kecamatan Lebong Selatan, Danau ini adalah danu terbesar di provinsi Bengkulu dengan jarak 3 km. dan digunakan juga sebagai pembangkit listrik tenaga air. Tempat ini juga biasanya sebagai tempat peristirahatan bagi turis untuk melihat panorama yang indah dan matahari terbenam.
Kolam Renang Tabarena
Terletak 4 km dari Curup yang dihubungkan oleh jalan aspal. Tabarena adalah kolam renang alam yang berada di sungai dengan airnya yang bersih dan dingin.
Air Terjun Kepala Curup
Terletak 29 km dari Curup dengan tinggi 100 meter dengan airnya yang segar dan sering dikunjungi oleh wisatawan.
Sungai Air Putih
Terletak di Tambang Sawah, sekitar 15 km dari Muara Aman atau 80 km dari Curup, sungainya terdiri dari air panas dan air dingin.
Makam Sentot Alibasyah
Terletak di Desa Bajak, Kecamatan Teluk Segara, Bengkulu. Sentot Alibasyah merupakan salah satu Panglima Pangeran Dipenegoro yang dikirim ke Bonjol sewaktu Perang Padri.
Pusat Pelatihan Gajah
Terletak di Seblat, kecamatan Napal Putih - Bengkulu Utara.
Gunung Kaba
Terletak di Curup, Gunung ini dijadikan tempat rekreasi alam terfavorit bagi pendaki baik dari wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, dan sekitarnya.
Suban
Curup, Tempat pemandian air panas ini terletak d kaki gunung kaba. Disini anda bisa mandi dengan air panas yang asli dari alam dan anda juga bisa menikmati keindahan alam yang masih alami dan segar.
OBJEK WISATA ANDALAN
Bunga Raflessia Arnoldy
Semasa Pemerintahan Inggris, Bunga ini ditemukan pertamakali oleh Sir Thomas Raffles dan Dr. Arnoldy di Dusun Lubuk Tapi pada tahun 1818. Bunga ini adalah bunga terbesar di dunia dengan diameter 100 cm. Bunga ini membutuhkan 6 sampai 8 bulan untuk tumbuh dan 15 hari setelah itu untuk berbunga. Keunikan dari bunga ini adalah tidak adanya akar, daun dan batang. Tumbuhan ini termasuk parasit kerena tidak adanya klorofil dan haustoria. Bunga ini sering tumbuh dan ditemukan di Taba Penanjung I dan Taba Penanjung III (Bengkulu Tengah), daerah di wilayah kabupaten Kepahiang, dan daerah di wilayah kabupaten Rejang Lebong.
Bunga Kibut (Amorphopalus Titanuum)
Bunga ini sangat menarik dan cantik. Tidak memiliki batang dengan tetapi memiliki bunga yang tinggi sekitar 3 m dan kuat. Bunga ini tumbuh di sekitar Rejang Lebong mengelilingi Kepahiang, Bengkulu Utara, and Bengkulu Selatan.
Anggrek air Vanda Hookeriana
Berdasarkan ahli tanaman yang datang ke Bengkulu, anggrek air inihjanya terdapat di Danau Dendam Tak Sudah yang terletak sekitar 5 km dari kota Bengkulu. Beberapa macam anggrek liar dan alami lainnya dapat pula ditemukan di provinsi Bengkulu.
Kekayaan Hutan
Berbagai macam kekayaan hutan yang dapat ditemukan di Bengkulu seperti Kayu Medang, Meranti, Rattan, Damar. Tanaman lainnya yang dibudidayakan oleh masyarakat adalah Minyak sawit, getah karet, kopi, durians, jeruk, sayuran ,dan lainnya.
Fauna
Beberapa macam hewan seperti macan, kijang, gajah, monyet, rangkong adalah hewan yang menempati hutan di provinsi Bengkulu.
Upacara Tabut
Tabut adalah upacara tradisional tentang kepahlawanan Hasan dan Husen, Mereka Mati dalam peperangan melawan orang-orang Yazid. Perayaan pertama kali dilaksanakan oleh Syekh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada abad ke 15. Syekh Burhanuddin (Imam Senggolo) Menikah dengan wanita Bengkulu kemudian anak mereka, cucu mereka dan keturunan mereka disebut sebagai keluarga pewaris Tabut. upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10 muharram (berdasar kalendar islam)setiap tahun.
Upacara Lainnya yang mengiringi Tabut
Upacara Mengambil Tanah, dilakukan malam 1 Muharram. Duduk Penja, 4 dan 5 Muharram. Menjara, 5 sampai 6 of Muharram. Anak Jari-Jari dan Seroban, 7 sampai 8 Muharram. Arak Gedang, 9 Muharram. Tabut Tebuang, 10 Muharram.
Taman Laut
Taman ini terletak sekitar pulau Enggano.
Taman Nasional
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Terletak di Kecamatan Seblat sekitar 100 km dari kota Bengkulu. Taman Nasional lainnya terletak di Selatan Kaur, 80 km dari Manna. Taman ini merupakan bagian dari Taman Nasional Sumatera Selatan(TNSS I). Berbagai macam hewan dapat dijumpai di sana.
Taman Berburu
Gunung Nanu'ua, hutan yang masih alami yang terletak di pulau Enggano.Hewan yang dapat diburu adalah : banteng liar, bore (babi liar), kijang, monyet, dan beberapa lainnya. Semidang Bukit Kaba, terletak di Taba Penanjung dengan luas area 15,300 ha.
Elephant Training Center (ETC) di Seblat
Terletak di sebelah sungai Seblat, Putri Hijau, Bengkulu utara. Tempat latihan ini adalah salah satu dari tempat latihan yang ada di Indonesia(Way Kambas ETC, Lampung; Lhokseumawe ETC, Aceh; Sebangau ETC, Riau; Sebokor ETC, Sumatera Selatan). Untuk mencapai kesini dapat menggunakan kendaraan roda empat. terletak 132 km dari Bengkulu atau sekitar 3 jam perjalanan. Kita dapat melalui : Simpang Air Muring ke Desa Suka Maju, kemudian berjalan kaki sekitar 5 km. Dan Simpang Desa, Kota Bani, Suka Merindu, dan Suka Baru. Sayang sekali, jalur ini tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.
UPACARA ADAT TRADISIONAL
FESTIVAL TABOT PESONA WISATA BUDAYA BENGKULU
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN TABOT
Di Bengkulu perayaan Tabot pada mulanya dibawa dan dikembangkan oleh orang-orang India asal Siphoy yang dating bersama datangnya tentara Inggris ke Bengkulu tahun 1685. Mereka datang ke Bengkulu dari Madras-Benggali India bagian selatan, bersama-sama bangsa Inggris semasa pendudukannya di Bengkulu. Salah satu pendatang tersebut adalah Ulama Syiah bernama Syeh Burhanuddin yang kemudian lebih dikenal dengan nama Imam Senggolo. Beliau lah yang pertama kali memperkenalkan upacara Tabot kepada masyarakat Bengkulu yang berasa disekitar Benteng Marlborough pada saat itu. Upacara ini selanjutnya diwariskan kepada anak cucu keturunannya yang kemudian diantaranya ada yang berasimilasi dengan orang Bengkulu.
Upacara tradisional yang dinamakan dengan “Tabot” dan sering juga diucapkan dengan nama “Tabut”, di lain daerah yaitu Sumatera Barat dikenal dengan nama “Tabui” adalah merupakan upacara berkabung Kaum Syi’ah. Karena upacara ini sudah cukup lama tumbuh dan berkembang di sebagian masyarakat Kota Bengkulu, maka akhirnya dipandang sebagai upacara tradisional orang Bengkulu. Baik dari kalangan kaum Sipai maupun oleh seluruh masyarakat Melayu Bengkulu. Dengan demikian jadilah Upacara Tabot sebagai Upacara Tradisional dari suku Melayu Bengkulu.
Seperti telah diuraikan sebelumnya, nama “Tabut” berasal dari kata Arab yaitu Tabut, yang secara harfiah berarti Kotak Kayu atau peti. Konon menurut kepercayaan kaum Bani Israil pada waktu itu bahwa bila Tabut ini muncul dan berada di tangan pemimpin mereka, akan mendatangkan kebaikan bagi mereka. Namun sebaliknya bila Tabut tersebut hilang maka akan dapat mendatangkan malapeta bagi mereka.
Di Bengkulu sendiri, upacara Tabot ini merupakan upacara hari berkabung atas gugurnya Syaid Agung Husein Bin Ali Bin Abi Thalib, salah seorang cucu Nabi Muhammad SAW. Inti dari upacara tersebut adalah mengenang usaha dan upaya para pemimpin Syi’ah dan kaumnya yang berupaya mengumpulkan bagian-bagian dari jenazah Husein. Setelah semua bagian tubuhnya terkumpul kemudian diarak dan dimakamkan di Padang Karbala. Seluruh upacara berlangsung selama 10 hari, yaitu dari tanggal 01 sampai dengan 10 Muharram. Adapun tahapan dari upacara Tabot tersebut adalah sebagai berikut : Mengambil Tanah, Duduk Penja, Menjara, Meradai, Arak Penja, Arak Serban, Gam (masa tenang/berkabung) dan Arak Gedang serta Tabot terbuang.
PROSESI RITUAL TABOT
Upacara Tabot di Bengkulu mengandung aspek ritual dan non ritual. Aspek ritual hanya boleh dilakukan oleh Keluarga Keturunan Tabot yang dipimpin oleh sesepuh keturunannya langsung, serta memiliki ketentuan-ketentuan khusus dan norma-norma yang harus ditaati oleh mereka. Sedangkan acara yang mengandung aspek non ritual dapat diikuti oleh siapa saja.
Upacara Tabot yang dilaksanakan setiap tahun oleh Keluarga Keturunan Tabot merupakan prosesi ritual yang dimaknai sebagai symbol-simbol perjuangan dan untuk mengenang gugurnya cucu Nabi Muhammad yang bernama Husein. Adapun tahapan prosesi ritual tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mengambil Tanah (01 – 04 Muharram)
Upacara ini berlangsung pada malam tanggal 01 Muharram, yaitu sekitar pukul 22.00 Wib. Tanah yang diambil tersebut merupakan tanah yang dianggap mengandung nilai magis. Oleh sebab itu pengambilan tanah tersebut harus dilakukan pada lokasi tertentu, yakni pada tempat yang dianggap keramat menurut mereka. Lokasi tersebut hanya ada dua tempat di Kota Bengkulu, yaitu :
a. Keramat Tapak Paderi
Yang terletak di tepi laut berjarak sekitar 100 meter kea rah utara dari Benteng Marlborough. Di sebuah ujung karang yang lebih tinggi dari permukaan pantai, di sudut kanan Pelabuhan Lama.
b. Keramat Anggut
Yang terletak di pekuburan umum Pasar Tebek dekat Tugu Hamilton di sebelah Hotel Grage Horison Bengkulu.
Upacara ini diibaratkan sebagi tanda melakukan musyawarah dalam menghadapi peperangan, upacaranya dilengkapi dengan sesajen berupa bubur merah putih, gula merah, sirih 7 subang, rokok 7 batang, air kopi pahit, air serabot (jahe), air susu sapi murni, air cendana dan air selasih, kemudian sesajen dido’akan dan ditinggalkan di lokasi pengambilan tanah. Sesudah sesajen dido’akan, mengambil tanah dua kepal, sekepal diletakkan di Gerga (diibaratkan sebagai Benteng).
2. Duduk Penja
Penja adalah benda yang berbentuk telapak tangan manusia lengkap dengan jari-jarinya, oleh karena itu penja ini disebut juga jari-jari. Dalam setiap kelompok keturunan Tabot terdapat sepasang penja, yang terbuat dari kuningan atau tembaga dan ada juga yang terbuat dari bahan perak. Penja ini menurut keluarga Sipai adalah benda keramat yang dipercaya mengandung kekuatan magis, oleh sebab itu maka harus dirawat, dicuci dengan air bunga dan air limau (jeruk) setiap tahunnya. Prosesi upacara mencuci Penja ini disebut dengan “Duduk Penja”
Duduk Penja dilakukan di rumah seorang sesepuh keluarga Tabot, pimpinan dari kelompok keluarga Tabot bersangkutan, waktunya pada tanggal 05 Muharram sore hari.
Penja (pending jari-jari), merupakan bentuk jari-jari tangan yang terbuat dari tembaga/kuningan, kemudian disimpan di dalam bakul di tempat di dalam rumah Keluarga Keturunan Tabot (KKT). Dengan diawali menurunkan Penja untuk dicuci, dilengkapi dengan sesajen yang terdiri dari air serobat, air susu murni, air kopi pahit, air cendana dan selasih, jeruk nipis, pisang emas dan tebu serta nasi kebuli dan emping. Setelah cuci Penja tersebut, didudukan diatas pelepah rembio yang ditutup dengan kelambu dan diletakkan di dalam Gerga. Selama upacara tersebut diiringi dengan bunyi-bunyian Dol (alat music berupa tamburin) dan Tassa.
3. Menjara
Menjara artinya mengandung (bahasa Bengkulu) atau berkunjung dengan mendatangi kelompok keluarga yang lain untuk beruji Dol (lomba membunyikan Dol). Dol merupakan alat music tradisional masyarakat melayu Bengkulu. Pada acara Tabot, menjara ini dilakukan dua kali pada dua tempat, yaitu : pada tanggal 06 Muharram kelompok Tabot Bangsal mendatangi kelompok Tabot Berkas dan pada tanggal 07 Muharram, sebaliknya kelompok Tabot Berkas mendatangi kelompok Tabot Bangsal. Acara ini berlangsung dilapangan terbuka yang disiapkan oleh masing-masing kelompok dan dilakukan pada sekitar pukul 20.00 Wib hingga pukul 23.00 Wib.
Upacara Menjara merupakan sebuah perjalanan panjang di malam hari. Menjara atau beruji Dol ditamsilkan sebagai saat-saat terjadinya peperangan antara Husein dan Kaum Yazid. Ritual menjara (saling menyerang) dilakukan di lapangan terbuka dengan diiringi bunyian Dol dan Tassa yang bertalu-talu pada malam hari sekitar pukul 20.00 s/d 24.00 Wib.
4. Meradai
Acara meradai ini dilakukan pada tanggal 06 Muharram, pelaksanaan acara ini disebut juga dengan Jola, yaitu sekelompok anak-anak yang berusia antara 10 s/d 12 tahun. Acara meradai ini dilakukan di dalam Kota Bengkulu, yang waktunya dilaksanakan pada siang hari. Agar acara ini tidak terjadi tumpang tindih terhadap sasaran, maka sebelumnya dilakukan kesepakatan antara pimpinan kelompok dimana lokasi untuk masing-masing kelompok. Selanjutnya sebelum para Jola turun ke lapangan menjalankan tugasnya, mereka mendapatkan pengarahan dari pimpinan kelompok yang menugaskannya. Di dalam menjalankan tugasnya para Jola harus mengikuti aturan dan petunjuk yang telah ditetapkan.
5. Arak Penja
Arak Penja atau disebut juga Arak Jari-jari, dilaksanakan pada malam ke delapan dari bulan Muharram. Di mulai sekitar pukul 19.00 Wib hingga pukul 21.00 Wib dengan menempuh rute yang telah ditentukan bersama pada jalan-jalan utama dalam Kota Bengkulu. Pada acara ini setiap kelompok Tabot akan mengirimkan regunya sekitar 10-15 orang, yang sebagian besar terdiri dari anak-anak dan remaja. Acara ini dimulai dan berakhir di depan Rumah Kediaman Jabatan Gubernur Bengkulu.
6. Arak Serban
Arak Serban / Sorban berlangsung pada malam ke Sembilan bulan Muharram yang dimulai sekitar pukul 19.00 s/d 21.00 dengan star dan finish ditentukan oleh Kelompok keluarga Tabot bersama dengan Pemerintah daerah. Benda yang diarak selain penja, ada juga Serban / Sorban putih diletakkan pada Tabot Coki (Tabot Kecil), dilengkapi dengan bendera / panji-panji berwarna putih dan hijau atau biru yang bertuliskan “Hasan dan Husein” dengan huruf kaligrafi yang indah.
7. Gam (masa tenang / berkabung)
Satu dari tahapan Upacara Tabot yang sangat penting dan harus dilakukan adalah “Gam”, suatu waktu yang telah ditentukan dengan tidak melukan aktifitas apapun. Gam sendiri berasal dari kata “ghum” yang berarti tertutup atau terhalang. Masa Gam ini berlangsung pada pukul 07.00 Wib sampai dengan sore hari kira-kira pukul 16.00 Wib, dimana pada waktu tersebut semua aktifitas yang berkenaan dengan upacara Tabot tidak boleh dilakukan termasuk menyembunyikan Dol dan Tassa. Jadi masa Gam ini dapat disebut juga masa tenang.
8. Arak Gedang
Arak gedang merupakan prosesi upacara Tabot yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Bengkulu. Arak gedang dilaksanakan pada tanggal 09 Muharram atau malam ke 10 Muharram, yang dimulai sekitar pukul 19.00 Wib dengan diawali acara ritual pelepasan Tabot bersanding di Gerga masing-masing. Selanjutnya diteruskan dengan Arak Gedang, yaitu group Tabot bergerak dari markas masing-masing secara berombongan dengan menempuh rute yang telah ditentukan. Di jalan protocol semua Tabot bertemu sehingga membentuk Arak Gedang (Pawai Akbar) menuju lapangan utama.
9. Tabot Terbuang
Acara terakhir dari rangkaian Upacara Ritual Tabot adalah acara Tabot terbuang. Acara ini dimulai pada pukul 09.00 Wib seluruh Tabot telah berkumpul di Lapangan Merdeka di depan rumah jabatan Gubernur Bengkulu. Tabot-tabot disandingkan yang diikuti oleh masing-masing personil kelompok tabot. Pada sekitar pukul 10.00 Wib arak-arakan Tabot dilepas oleh Gubernur Bengkulu untuk menuju komplek pemakaman umum Karabela. Tempat ini menjadi lokasi acara ritual tabot terbuang karena di sana dimakamkan Imam Senggolo (Syeh Burhanuddin) pelopor upacara Tabot di Bengkulu. Dengan berakhirnya Tabot terbuang maka berakhirlah semua prosesi ritual upacara Tabot.
TABOT SEBAGAI PESONA WISATA BUDAYA
Masyarakat Bengkulu sangat memahami bahwa Tabot adalah suatu upacara tradisional yang bersifat ritual yang dilaksanakan setiap tahun terutama oleh Keluarga Kerukunan Tabot dengan mengikuti calendar Islam yaitu tanggal 01-10 Muharram. Dipandang dari sisi pariwisata, keunikan bentuk dan upacara Tabot yang bersifat ritual tersebut dapat menjadikan atraksi tersendiri bagi wisatawan untuk dapat dinikmati. Seiringan dengan perjalanan waktu, upacara Tabot ini akhirnya berkembang dalam bentuk atraksi budaya dan hiburan rakyat di Bengkulu.
Dalam rangka pembangunan kepariwisataan nasional dan daerah, pemerintah melihat bahwa prosesi upacara Tabot telah dijadikan salah satu event nasional yang dilaksanakan setiap tahun yang dikemas dalam suatu kegiatan Festifal. Kegiatan ini diharapkan dapat menarik kunjungan wisatawan ke Bengkulu, baik itu wisatawan domestic maupun wisatawan mancanegara. Pemerintah juga berharap kepada seluruh stakeholder baik itu instansi pemerintahan, swasta dan masyarakat serta partisipasi provinsi dan kabupaten lain dalam mensukseskan Festival Tabot sebagai peristiwa utama (Major event) Pariwisata Provinsi Bengkulu.
KEGIATAN FESTIVAL TABOT
1. Kegiatan Utama
a. Upacara Pembukaan
Upacara Pembukaan dilaksanakan pada pukul 19.00 Wib yang dibuka oleh Pejabat Pemerintah Daerah atau Pejabat Pemerintah yang telah di atur oleh panitia.
b. Upacara Prosesi Tabot Sakral
Berjalan sesuai dengan tahapan, dilain tempat Festival Tabot juga dilaksanakan.
Pembuatan Tabot Sakral dilakukan oleh masing-masing keluarga keturunan Tabot, sedangkan Tabot Pembangunan dapat dilakukan oleh semua dinas/instansi sebagai wujud partisipasi dalam meramaikan perayaan festival Tabot. Pada malam-malam 01 s/d 09 Muharram festival Tabot dimeriahkan oleh berbagai perlombaan yang berkenaan dengan Tabot dan ditampilkan juga berbagai kelompok kesenian daerah atau etnis sebagai wujud kebersamaan dalam mengisi pembangunan. Bersamaan dengan itu, Arak Gedang / Tabot sanding dilangsungkan sekitar pukul 20.00 Wib di lapangan terbuka, dengan sebelumnya sekitar pukul 06.00 s/d 15.00 Wib bunyi-bunyian Dol dan Tassa dilarang untuk dibunyikan hingga “Tabot Naik Pangkek” (Tabot sudah sempurna bentuknya). Setelah itu baru dol dan Tassa dibunyikan kembali sebagai tanda Tabot telah selesai dibuat. Arak Gedang adalah arak-arakan besar seluruh Tabot yang telah selesai dibuat, juga dimeriahkan dengan adanya Tabot Pembangunan yang dibuat oleh dinas / instansi dan pihak swasta yang turut berpartisipasi pada event Tabot tersebut.
c. Upacara Penutupan
Upacara Penutupan merupakan upacara resmi yang dilakukan oleh Pemerintah daerah yang dihadiri oleh tamu-tamu undangan resmi dari unsure pejabat pemerintah dan duta-duta besar Negara sahabat. Pada malam ini juga biasanya ditampilkan pemenang-pemenang lomba dalam rangka memeriahkan Festival Tabot tersebut. Para tamu undangan, wisatawan dapat menikmati indahnya barisan Tabot bersanding dengan dengan disinari oleh lampu-lampu hias dengan ornamen-ornamen yang beraneka ragam serta hiburan-hiburan yang menarik lainnya. Para pengunjung juga dapat berbelanja souvenir-souvenir menarik khas Bengkulu karena Festival Tabot ini juga didukung dengan kegiatan pameran benda-benda kerajinan.
d. Upacara Arak Tabot Terbuang (10 Muharram)
Merupakan puncak kegiatan Tabot yang dilaksanakan sekitar pukul 09.00 s/d 14.00 Wib, sebagai symbol upacara mengantar jenazah Husein ke Pemakaman Padang Karabela. Sebelum pelaksanaan upacara dimulai, seluruh Tabot yang akan dibuang berkumpul dilapangan terbuka (biasanya di depan Gedung Daerah/Rumah Jabatan Gubernur Bengkulu) dengan diiringi bunyian Dol dan Tassa serta pasukan Drumband, Paguyuban-paguyuban yang membentuk barisan karnaval, kemudian rombongan Tabot/karnaval diarak melalui jalan protocol kota Bengkulu menuju pemakaman di Padang Karabela sebagai tempat pembuangan terakhir, dengan dipimpin oleh Ketua Kerukunan Kaluarga Tabot beserta keluarganya. Di kiri kanan jalan sepanjang jalan protocol yang dilewati oleh karnaval Tabot dibanjiri oleh ribuan masyarakat yang ingin menyaksikan karnaval Tabot tersebut.
2. Kegiatan Penunjang
a. Aneka Lomba Khas Tabot
b. Bazar & Pameran
c. Malam Pesona Tabot
Keberhasilan Festival Tabot sangat bergantung pada dukungan dan partisipasi berbagai pihak baik itu masyarakat Bengkulu, pihak swasta dan instansi terkait serta dunia usaha. Melalui kebersamaan, rasa ikut memiliki dan kemauan untuk berperan serta dalam melestarikan kebudayaan daerah diharapkan Festival Tabot ini akan dapat berjalan dengan sukses dan dapat menjadi magnet daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Bengkulu.
Langganan:
Postingan (Atom)