Selasa, 17 April 2012

KETAHANAN NASIONAL

Ketahanan nasional dalam persfektif pemuda berjalan seiring dan saling keterikatan. Masalah ketahanan nasional, peran pemuda tak bisa dilepaskan. Pemuda yang kuat, berdaya, dan berdaya saing tentunya akan menjadi modal utama ketahanan nasional. Pemuda sebagai bagian dari potensi pembangunan perlu diberdayakan agar mampu berkiprah dalam pembangunan dan menghadapi tantangan global. Tanpa adanya pemuda yang memiliki kepedulian terhadap nasib bangsa dan negara, bisa dipastikan ketahanan nasional akan melemah. Makna pemuda memiliki arti yang beragam. Dari definisi ini, maka dapat diinterpretasikan pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Bila melihat pada sejarah perjalanan bangsa Indonesia, kiprah kaum muda selalu mengikuti setiap tapak-tapak penting sejarah. Pemuda selalu menjadi kekuatan utama dalam proses modernisasi dan perubahan. Dan biasanya pula pemuda jenis ini adalah para pemuda yang terdidik. Mereka mempunyai kelebihan dalam pemikiran ilmiah, selain semangat mudanya, sifat kritisnya, kematangan logikanya dan kebersihan-nya dari noda orde masanya. Angkatan 1908, Angkatan 1928, Angkatan 1945, Angkatan 1966, Angkatan 1974 dan Angkatan 1998 adalah sebutan bagi para pemuda di jamannya yang melakukan pembaharuan. Angkatan 1908 dan Angkatan 1928 merupakan angkatan pemuda yang melakukan pencerahan kepada rakyat atas penindasan kolonialisme. Angkatan 1908 mendapat inspirasi dari asiatic reveil (kebangkitan bangsa-bangsa Asia) akibat kemenangan Jepang terhadap Rusia pada tahun 1904-1905, sehingga mulai tumbuh kesadaran sebagai bangsa. Mengenai konsep pembangunan jangka panjang Indonesia, keberhasilan pembangunan nasional dalam mewujudkan visi Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur perlu didukung pada beberapa elemen di bawah ini, antara lain: 1. Komitmen dari kepemimpinan nasional yang kuat dan demokratis. 2. Konsistensi kebijakan pemerintah 3. keberpihakan kepada rakyat 4. Peran serta masyarakat dan usaha secara aktif. Dalam kerangka ini, dapat dipastikan bahwa peran serta kaum muda yang berkualitas sebagai potential leaders di masa depan akan sangat penting khususnya sebagai driving force pembangunan nasional. Untuk itu harus disasdari sepenuhnya bahwa dalam sistem nasional pembangunan kualitas manusia sangat strategis kedudukannya. Konsepsi Ketahanan Nasional merupakan suatu konsep di dalam pengaturan dan penyelenggaraan dan keamanan yang mencakup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan Astagatra, yang meliputi aspek alamiah (Trigatra) dan aspek sosial (Pancagatra). Trigatra meliputi posisi dan lokasi geografi negara, keadaan dan kekayaan alam, dan keadaan dan kemampuan penduduk. Pancagatra merupakan aspek sosial kemasyarakatan terdiri dari ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam). Antara gatra yang satu dengan yang lain terdapat hubungan yang bersifat timbal balik dengan hubungan yang erat yang saling interdependensi, demikian juga antara Trigatra dan Pancagatra. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa segenap aspek tersebut merupakan suatu keseluruhanyangserasi. Sedangkan Ketahanan Nasional itu sendiri, adalah aspek dinamis suatu bangsa, meliputi semua aspek kehidupan untuk tetap jaya di tengah keteraturan dan perubahan yang selalu ada. Konsep Ketahanan Nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu mempertahankan ke-langsungan hidupnya meskipun mengalami berbagai gangguan, hambatan dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar. Ketahanan (kemajuan) suatu bangsa untuk tetap jaya, me-ngandung makna keteraturan (regular) dan stabilitas yang di dalamnya terkandung potensi untuk terjadinya perubahan (the stability idea of changes). Peran pemuda dalam ketahanan nasional ini sangat penting. Pemuda sebagai bagian dari potensi pembangunan harus berdaya agar mampu berkiprah dalam menghadapi tantangan global. Jumlah pemuda yang mencapai 80 juta orang merupakan potensi yang sangat besar. Keberdayaan pemuda sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya pemuda dilakukan melalui dorongan, bimbingan, kesempatan, pendidikan, pelatihan dan panduan sehingga mempunyai kesempatan untuk tumbuh sehat, dinamis, maju, mandiri, berjiwa wirausaha, tangguh, unggul, berdaya saing, demokratis, dan bertanggungjawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam konteks Indonesia kita mengenal Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional Indonesia (Indonesia national outlook) yang dikembangkan dan dirumuskan dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasional dengan mempertimbangkan pandangan geopolitik Indonesia, sejarah perjuangan dan kondisi sosial budaya bangsa. Bagi Indonesia, Wawasan Nusantara merupakan pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara menuju perwujudan Indonesia sebagai satu kesatuan politik, satu kesatuan ekonomi, satu kesatuan sosial budaya, dan satu kesatuan pertahanan keamanan. Pemuda, sebagai bagian dari bangsa, harus mampu memahami wawasan ini, sehingga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, peran pemuda tetap sebagai garda depan pembangunan. Aktualisasi kewaspadaan nasional dan peran pemuda dalam bela negara. Kewaspadaan Nasional memiliki fungsi antara lain memelihara dan meningkatkan kewaspadaan nasional dengan menanamkan serta memupuk kecintaan pada tanah air, kesadaran berhangsa dan bernegara, menghayati dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945, sehingga memiliki sikap mental meyakini hak dan kewajiban serta tanggung jawab sebagai warga negara yang rela berkorban untuk membela bangsa dan serta kepentingannya. Membangun, memelihara dan mengembangkan secara terpadu dan terarah segenap kemampuan dan kekuatan dengan memantapkan kemanunggalan segenap unsur kekuatan negara dengan seluruh rakyat Indonesia. Mewujudkan seluruh Kepulauan Nusantara beserta segenap wilayah yurisdiksi nasonalnya sebaga satu kesatuan pertahanan negara dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara. Penyelenggaraan Kewaspadaan Nasional tidaklah statis, pasif, atau hanya menunggu datangnya ancaman. Kewaspadaan Nasional selalu dinamis dan aktif mendeteksi, mengidentifikasi dan berusaha punya akses ke sumber-sumber informasi tentang potensi ancaman sedini mungkin sejak masih embrio. Adalah ideal apabila semua strata kewaspadaan sesuai lingkup keawasan dan kemampuannya terus memantau, mengamati, mendeteksi dan mengidentifikasi sinyal-sinyal atau isu yang berkembang sehingga seawal mungkin melakukan tindakan cegah early intervention, sehingga potensi ancaman tidak sampai terwujud atau kalau perlu menghindarinya. Mengingat bahwa ruang kewaspadaan nasional ini meliputi seluruh bidang kehidupan negara dan rakyat, mengingat pula setiap warga negara (termasuk pemuda) mempunyai hak dan kewajiban untuk ikut serta. Kewaspadaan Nasional bukan hanya persoalan dan tanggung jawab negara saja, tetapi mencakup dan menjadi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Tidak ada perubahan tanpa kaum muda. Dalam persfektif ketahanan nasional, peran pemuda dalam menggagas perubahan – perubahan ke arah perbaikan adalah kunci kekuatan kepeloporan pemuda. Ketahanan nasional belum menemukan format idealnya ketika peran signifikan pemuda belum terakomodir secara optimal. Sangat janggal rasanya ketika agent of change tersebut hanya menjadi penonton atas perubahan besar yang telah berhasil dikontribusikannya. Hendaknya pemuda bukan lagi hanya sekedar wacana agent of change tersebut, tetapi juga sebagai direct of change yang menjalankan perubahan tersebut menuju kekokohan ketahanan nasional sebuah negara. PEMUDA DAN KEPEMIMPINAN NASIONAL Dalam konteks bela negara, kepemimpinan nasional menjadi wujud strategis menentukan ketangguhan ketahanan nasional sebuah bangsa. Mengutip Yuddy Chrisnandi , bahwa Indonesia adalah proyek bersama yang belum selesai. Jiwa nasionalisme kaum muda yang bukan dibentuk oleh sebuah rezim, melainkan lahir dari hati nurani akan menjadi kekuatan yang tangguh bagi keberlangsungan sebuah bangsa. Peradaban yang tangguh disokong oleh kepemimpinan yang tangguh jua. Kepemimpinan yang tangguh dapat kita lihat pada diri pemuda. Kaum muda sebagai komponen intelektual progressif menjadi arti penting bagi cikal bakal lahirnya sebuah peradaban yang tangguh. Karena Indonesia belum selesai, tugas kaum muda kemudian adalah memastikan jalan baru agar keindonesiaan tidak mati. Nasionalisme kaum muda adalah jaminan perubahan bagi bangsa. Nasionalisme yang lahir sdari hati nurani yang putih, suci, namun berani ini menempatkan segenap elemen bangsa sebagai komunitas setara, senasib sepenanggungan. Pertanyaannya, mengaoa nasionalisme kaum muda itu penting? Sesungguhnya rekontsruksi nasionalisme kaum muda berjalan seiring dengan pembaharuan – pembaharuan kontemporer. Idealita mengenai konsep kebangsaan yang diusung melalui nasionalisme kaum muda tersebut adalah motor penjawab tantangan kebangsaan. Maka dari itu, sekarang lah saatnya kaum muda memimpin. Tantangan kekinian Indonesia mengenai kemirisan yang dirasa terkait masalah kedaulatan maupun krisis identitas sangat menjawab akan keluhuran nilai pemuda yang akan tercitra pada kokohnya ketahanan nasional bangsa tersebut dalam menjalani ranah – ranah kehidupan berbangsa dan bernegara kelak. Konteks ketahanan nasional bangsa Indonesia, pemuda memiliki peran yang sangat besar dan signifikan dalam rangka meningkatkan stabilitas nasional dan kontsruksi Indonesia baru. Indonesia butuh pemimpin baru yang lebih segar, yang lebih progressif, yang dinamis, dan yang paling penting adalah ia yang berani mengatakan kebenaran sebagai sebuah kebenaran, dan keburukan dalah keburukan. Dimulai dari hal – hal kecil seperti itu lah yang akan memicu perubahan bagi peradaban bangsa. Bangsa Indonesia. Minggir, waktunya gerakan muda memimpin…!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar